Liputan6.com, Jakarta Mendekati hari perkiraan lahir (HPL), setiap ibu hamil pasti menantikan tanda-tanda akan melahirkan sudah dekat. Mengetahui gejala ini adalah kunci untuk mempersiapkan diri secara mental dan fisik menuju persalinan. Gejala persalinan sebenarnya berbeda jauh dengan kontraksi palsu, yang sering disebut Braxton Hicks.
Memahami tanda-tanda akan melahirkan sudah dekat memungkinkan ibu dan pasangan untuk segera menghubungi tim medis. Perubahan fisik, seperti penurunan posisi bayi dan keluarnya lendir bercampur darah, adalah sinyal penting yang tidak boleh diabaikan.
Melansir dari buku Tetap Tersenyum Saat Melahirkan (2014), persalinan adalah suatu proses keluarnya bayi, plasenta, serta selaput ketuban dari rahim ibu yang dimulai dengan terjadinya kontraksi uterus yang teratur. Proses ini dianggap normal apabila terjadi pada kehamilan cukup bulan (lebih dari 37 minggu) dan tanpa disertai penyulit persalinan.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap seputar tanda-tanda akan melahirkan sudah dekat.
Tanda-Tanda Akan Melahirkan Sudah Dekat yang Utama
Menjelang persalinan, tubuh akan memberikan beberapa sinyal kuat yang menandakan bahwa proses melahirkan semakin dekat. Sinyal-sinyal ini berasal dari perubahan hormonal dan pergerakan bayi di dalam rahim. Menurut nhs.uk, tanda-tanda persalinan telah dimulai meliputi kontraksi, keluarnya sumbat lendir, dan pecahnya ketuban.
Berikut adalah enam tanda-tanda akan melahirkan sudah dekat yang harus diperhatikan:
- Kontraksi yang Teratur dan Intens: Kontraksi persalinan yang sebenarnya berbeda dari kontraksi Braxton Hicks (palsu). Kontraksi sejati akan dirasakan dengan intensitas dan frekuensi yang lebih lama serta lebih kuat, dan tidak hilang saat Anda mengubah posisi. Kontraksi dimulai dari bagian atas rahim ke bawah, menjalar seperti kram hingga perut bawah, dan seiring waktu jarak antar kontraksi menjadi lebih dekat dan durasinya lebih lama (umumnya berjarak 2 hingga 5 menit dan berlangsung 60 hingga 90 detik).
- Penurunan Posisi Bayi (Lightening): Penurunan posisi bayi terjadi ketika kepala janin masuk lebih dalam ke panggul ibu, yang dikenal sebagai lightening atau engagement. Menurut mayoclinic.org, hal ini dapat menyebabkan perubahan bentuk perut yang mungkin tampak lebih rendah. Penurunan ini mengurangi tekanan pada paru-paru (membuat ibu lebih mudah bernapas) namun meningkatkan tekanan pada kandung kemih (membuat ibu lebih sering buang air kecil).
- Keluarnya Sumbat Lendir (Show): Selama kehamilan, sumbat lendir tebal menyumbat pembukaan serviks untuk mencegah bakteri memasuki rahim. Menjelang persalinan, sumbat lendir ini mungkin terlepas dan keluar melalui vagina. Keluarnya lendir dapat berupa lendir panjang berwarna bening, merah muda, atau sedikit bercampur darah. Hal ini dapat terjadi beberapa hari atau minggu sebelum persalinan, atau di awal proses persalinan.
- Pecahnya Ketuban: Pecahnya kantung ketuban adalah tanda persalinan yang paling jelas. Cairan ketuban mungkin keluar hanya sedikit menetes atau berupa semburan cairan yang jelas dari vagina. Segera hubungi tim kesehatan Anda jika ketuban pecah, bahkan jika kontraksi belum dimulai, karena risiko infeksi akan meningkat seiring berjalannya waktu setelah ketuban pecah.
- Perubahan pada Serviks (Penipisan dan Pembukaan): Serviks (leher rahim) akan mulai melunak, memendek, dan menipis (penipisan) serta mulai membuka (dilatasi) untuk mempermudah jalan keluar bayi. Pembukaan diukur dari nol hingga 10 sentimeter. Perubahan ini seringkali diperiksa oleh dokter kandungan atau bidan beberapa minggu menjelang HPL.
- Sakit Punggung Bawah dan Kram Selangkangan: Selain kontraksi di perut, ibu mungkin mengalami nyeri tumpul dan kram pada punggung bawah dan selangkangan. Hal ini disebabkan oleh otot dan persendian yang mulai bergeser sebagai persiapan untuk persalinan, serta kepala bayi yang menekan usus. Rasa nyeri punggung ini seringkali menjalar dan timbul hilang seiring dengan kontraksi.
Pertanda Lain Menjelang Kelahiran
Selain tanda-tanda utama, ada beberapa gejala tambahan yang sering dialami wanita menjelang hari persalinan, yang menunjukkan tubuh sedang mempersiapkan diri.
- Diare: Menjelang persalinan, tubuh melepaskan hormon yang mengendurkan otot-otot rahim. Pelepasan hormon ini juga dapat mengendurkan otot-otot rektum, yang dapat menyebabkan diare atau tinja encer. Kondisi ini seringkali dianggap sebagai cara alami tubuh membersihkan diri sebelum melahirkan.
- Sendi Terasa Longgar: Tubuh memproduksi hormon Relaksin menjelang akhir kehamilan. Hormon ini berfungsi mengendurkan ligamen di panggul, memungkinkan panggul mengakomodasi janin saat bergerak melalui vagina. Akibatnya, sendi pinggul dan punggung bawah mungkin terasa lebih longgar, membuat ibu merasa tidak seimbang.
- Naluri Bersih-bersih(Nesting Instinct): Beberapa ibu mengalami dorongan energi yang kuat atau kebutuhan mendesak untuk membersihkan dan merapikan rumah, yang dikenal sebagai naluri bersarang. Fenomena ini muncul sebagai upaya alamiah untuk mempersiapkan lingkungan rumah sebelum bayi lahir.
Tahapan Persalinan: Memahami Kontraksi Sejati
Tahapan Persalinan Lengkap (Kala I hingga Kala IV)
Proses persalinan dibagi menjadi beberapa kala, di mana setiap tahap memiliki ciri khas dan durasi yang berbeda-beda. Memahami tahapan ini membantu ibu dan pendamping persalinan mengetahui apa yang akan terjadi di setiap fase.
Melansir dari buku Tetap Tersenyum Saat Melahirkan (2014), persalinan dimulai dari terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan dibagi menjadi empat tahapan utama, yang diakhiri dengan masa pengawasan pascapersalinan.
Tahap 1 (Kala I: Pembukaan)
Tahapan ini dimulai dari pembukaan rahim nol sentimeter hingga pembukaan lengkap (10 sentimeter). Pada fase ini, ibu akan merasakan perut kram dan kontraksi yang semakin kuat dan teratur, mulai dari setiap 10 menit sekali hingga 1 menit sekali. Gejala umum lain termasuk nyeri punggung dan keluarnya lendir bercampur darah. Rata-rata, waktu yang dibutuhkan dari pembukaan 4 hingga pembukaan lengkap adalah sekitar 4 hingga 8 jam, yang seringkali merupakan tahap persalinan terlama.
Tahap 2 (Kala II: Kelahiran Bayi)
Tahap ini dimulai ketika pembukaan serviks telah lengkap (10 cm) hingga bayi berhasil dikeluarkan dari rahim. Kontraksi menjadi semakin kuat dan cepat. Ibu akan merasakan dorongan spontan untuk mengejan (seperti ingin buang air besar) karena kepala bayi sudah amat rendah di panggul. Tahap ini berlangsung rata-rata sekitar 7 jam untuk kelahiran anak pertama dan lebih singkat pada kelahiran berikutnya. Ibu diperintahkan untuk mengejan hingga kepala dan bahu bayi keluar.
Tahap 3 (Kala III: Pengeluaran Plasenta)
Tahap ini terjadi segera setelah bayi lahir, yaitu proses pengeluaran plasenta (ari-ari) dari dinding rahim. Rahim akan berkontraksi kembali untuk memisahkan plasenta, biasanya berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit setelah kelahiran bayi. Kontraksi rahim pada tahap ini sangat penting untuk membantu memotong dan menutup pembuluh darah yang terbuka di tempat plasenta menempel, guna mencegah pendarahan.
Tahap 4 (Kala IV: Pengawasan Pascapersalinan)
Ini adalah tahap pengawasan yang dilakukan selama 1 hingga 2 jam setelah plasenta lahir. Tahap ini merupakan awal masa nifas dan memerlukan pengawasan ketat oleh tim medis. Pengawasan ini bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah pendarahan post partum yang dapat membahayakan ibu jika tidak ditangani dengan segera. Pada tahap ini, ibu mungkin merasakan kelelahan, nyeri badan, dan rasa sakit di bekas jahitan.
Perbedaan Kontraksi Persalinan Sejati dan Kontraksi Braxton Hicks
Memahami perbedaan antara kedua jenis kontraksi ini sangat penting agar ibu tidak salah waktu saat harus berangkat ke tempat bersalin. Kontraksi Braxton Hicks, atau kontraksi latihan, bisa dirasakan pada trimester kedua dan ketiga.
Berikut perbedaan utama antara kontraksi persalinan sejati dan kontraksi Braxton Hicks:
- Frekuensi: Kontraksi persalinan sejati teratur dan semakin lama semakin dekat jaraknya (cenderung 2 hingga 5 menit). Kontraksi Braxton Hicks tidak teratur dan datang pergi tanpa pola.
- Intensitas: Kontraksi persalinan sejati semakin lama semakin kuat, dan ibu akan kesulitan berbicara saat mengalaminya. Kontraksi Braxton Hicks biasanya lemah dan tidak nyeri, hanya terasa mengencang.
- Durasi: Kontraksi persalinan sejati berlangsung sekitar 60 hingga 90 detik dan semakin lama durasinya. Kontraksi Braxton Hicks umumnya tidak berlangsung lama.
- Perubahan Posisi: Kontraksi persalinan sejati terus berlanjut apa pun yang Anda lakukan (berdiri, duduk, atau berbaring). Kontraksi Braxton Hicks mungkin berhenti saat Anda berjalan, beristirahat, atau mengubah posisi.
Menurut nhs.uk, kontraksi Anda cenderung menjadi lebih lama, lebih kuat, dan lebih sering seiring persalinan. Kontraksi ini mendorong bayi Anda ke bawah dan membuka pintu masuk rahim Anda (serviks), siap bagi bayi Anda untuk melewatinya.
Daftar Barang yang Wajib Dibawa ke Rumah Sakit Jelang Melahirkan
Ketika tanda-tanda akan melahirkan sudah dekat muncul, kepanikan seringkali terjadi. Untuk mengurangi kerepotan dan menghemat waktu, persiapan tas persalinan harus dilakukan jauh hari, minimal satu bulan sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL). Melansir dari buku Tetap Tersenyum Saat Melahirkan (2014), tas yang berisi perlengkapan harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau agar segera bisa dibawa saat waktunya tiba.
Berikut adalah daftar perlengkapan yang perlu disiapkan untuk Ibu, Ayah, dan Bayi:
-
Perlengkapan untuk Ibu:
- Baju ganti yang nyaman dan memiliki kancing depan untuk memudahkan proses menyusui.
- Jarik atau kain panjang, serta bra khusus menyusui.
- Pembalut khusus setelah melahirkan.
- Perlengkapan mandi pribadi (sabun, sikat gigi, dan handuk) dan perlengkapan berdandan ringan.
-
Perlengkapan untuk Ayah (Pendamping):
- Baju ganti dan peralatan mandi pribadi.
- Surat-surat penting (KTP, kartu asuransi, dan surat periksa kehamilan terakhir).
- Alat komunikasi seperti HP dan nomor telepon kerabat terdekat.
-
Perlengkapan untuk Bayi:
- Pakaian bayi, popok, dan kain flanel atau gurita.
- Sarung tangan, sarung kaki, dan penutup kepala/topi bayi.
- Bedak dan minyak telon bayi.
- Peralatan mandi bayi (sabun, washlap, sampo, handuk).
- Selimut tebal untuk menghangatkan bayi saat dibawa pulang.
Kapan Harus Menghubungi Dokter atau Bidan?
Meskipun tanda-tanda akan melahirkan sudah dekat dapat muncul secara bertahap, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Segera hubungi dokter atau bidan jika Anda mengalami hal-hal berikut:
- Kontraksi teratur yang datang setiap 5 menit atau lebih sering.
- Ketuban pecah (air mengalir atau menetes) atau Anda tidak yakin cairan apa itu. Segera hubungi bidan atau unit bersalin.
- Perdarahan vagina yang sama banyaknya dengan menstruasi biasa atau lebih. Perdarahan banyak adalah tanda masalah serius dan butuh penanganan segera.
- Bayi bergerak lebih sedikit dari biasanya. Penurunan aktivitas janin harus segera dilaporkan.
- Anda hamil kurang dari 37 minggu dan merasa akan melahirkan, karena ini termasuk persalinan prematur.
- Anda mengalami kontraksi apa pun yang berlangsung lebih dari 2 menit atau mengalami 6 atau lebih kontraksi setiap 10 menit.
Menurut nhs.uk, jika Anda mengalami pendarahan vagina, bayi bergerak lebih sedikit dari biasanya, atau kontraksi apa pun yang berlangsung lebih dari 2 menit, Anda perlu menemui bidan atau dokter segera, bahkan jika itu tengah malam.
FAQ Seputar Tanda Akan Melahirkan
Berapa lama waktu yang diperlukan antara lightening dan persalinan?
Waktu antara lightening (penurunan posisi bayi) dan persalinan bisa sangat bervariasi. Pada kehamilan pertama, lightening dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan dimulai. Namun, pada kehamilan berikutnya, lightening mungkin baru terjadi beberapa jam sebelum persalinan aktif dimulai atau bahkan tidak terasa sama sekali.
Apa yang harus saya lakukan jika ketuban pecah tetapi belum ada kontraksi?
Jika ketuban pecah, segera hubungi tim kesehatan Anda dan segera pergi ke rumah sakit. Cairan ketuban yang pecah meningkatkan risiko infeksi bagi ibu dan bayi. Dokter mungkin akan menyarankan induksi persalinan jika kontraksi tidak dimulai secara alami dalam waktu tertentu setelah pecah ketuban.
Apakah keluarnya sumbat lendir berarti saya akan segera melahirkan hari ini?
Tidak harus. Keluarnya sumbat lendir (show) hanya mengindikasikan bahwa serviks Anda mulai melunak dan melebar. Ini dapat terjadi beberapa hari, atau bahkan beberapa minggu, sebelum persalinan aktif dimulai. Namun, ini adalah salah satu tanda-tanda akan melahirkan sudah dekat dan sinyal untuk mempersiapkan tas persalinan Anda.
Bagaimana cara memastikan kontraksi yang saya rasakan adalah kontraksi sejati?
Kontraksi sejati (persalinan) memiliki tiga karakteristik utama: teratur, semakin kuat, dan semakin lama. Coba hitung frekuensi dan durasinya; jika jarak antar kontraksi menjadi lebih pendek dan intensitasnya meningkat, serta tidak hilang saat Anda beristirahat atau bergerak, itu adalah kontraksi persalinan.
Apakah diare menjelang persalinan adalah hal yang normal?
Ya, diare atau tinja encer menjelang persalinan adalah hal yang cukup umum dan dianggap normal. Ini terjadi karena perubahan hormon yang mengendurkan otot di seluruh tubuh, termasuk rektum, sebagai bagian dari persiapan tubuh alami untuk melahirkan.
Mengapa nesting instinct atau naluri bersarang muncul sebagai tanda melahirkan?
Nesting instinct adalah dorongan energi yang tiba-tiba dan kuat, mendorong ibu untuk membersihkan, mengatur, atau menyelesaikan persiapan rumah sebelum bayi lahir. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, ini diperkirakan terkait dengan lonjakan hormon menjelang persalinan dan merupakan insting biologis untuk menyiapkan sarang yang aman bagi bayi.
Apakah sakit pinggang yang hilang timbul bisa menjadi tanda persalinan?
Ya, sakit pinggang yang hilang timbul yang teratur, terutama di punggung bawah, seringkali merupakan bagian dari kontraksi persalinan. Dalam beberapa kasus, kontraksi persalinan dirasakan terutama di punggung (back labor) dan menjalar ke depan. Jika rasa sakit pinggang ini semakin sering, teratur, dan intens, segera perhatikan.