Musim Hujan Rentan Jatuh Sakit, Kenali Obat Batuk yang Sesuai

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan di akhir tahun menjadi musim dimana orang-orang mengalami ‘penyakit tahunan’. Tidak hanya di rumah, di kantor dan angkutan umum sering terdengar suara batuk yang menggema.

Seringkali orang-orang bergantung pada obat batuk untuk mengatasinya. Sebagian orang lainnya juga mengandalkan pengobatan alami seperti mengonsumsi campuran madu dan lemon. Namun, apakah keduanya efektif?

Seorang profesor bidang kedokteran pernapasan di University of Manchester, Jacky Smith, memberikan fakta terkait pengobatan terhadap batuk.

Melansir BBC pada Kamis, 4 Desember 2025, sebagian besar kondisi batuk disebabkan oleh virus pilek dan akan mereda secara alami. Pada dasarnya, obat batuk tidak dapat mengobati virus tersebut. Akan tetapi, obat batuk dapat melegakan tenggorokan dan mengurangi rasa gatal yang memicu batuk.

Jika Anda mengalami batuk kering, Smith menyarankan penggunaan balsam atau sirup pelega tenggorokan seperti gliserol. Sirup dengan rasa manis itu bekerja dengan ‘melapisi tenggorokan’ dan dapat melindunginya dari kekeringan.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa membayar lebih untuk obat-obatan mahal tidak sepadan jika ada obat yang murah namun sama efektifnya dengan merek ternama. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat seperti apa yang dibutuhkan dan cara alternatif apa yang bisa dilakukan.

Kenali Jenis Obat Batuk yang Tepat

Satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah kandungan gula pada obat. Biasanya obat sirup yang rasanya manis, kandungan gulanya kemungkinan tinggi. Dengan begitu, obat batuk bebas gula bisa menjadi opsi yang paling baik untuk dikonsumsi.

Obat batuk juga kerap dipresentasikan dengan kalimat “mengandung bahan aktif”. Bahan aktif yang dimaksud bisa jadi termasuk dekstrometorfan yang diklaim mampu menekan refleks batuk Anda. Meski begitu, Smith mengungkapkan bahwa dampaknya hanya sedikit.

Smith juga menggarisbawahi pentingnya memperhatikan dosis, terutama untuk bahan aktif seperti dekstrometorfan. Hal ini karena bahan itu dapat menimbulkan kecanduan sehingga aturan konsumsinya tidak boleh melebihi dosis yang ditentukan pada label.

Bahan lain yang dapat ditemukan pada obat batuk adalah levomenthol. Bahan ini dapat memberikan sensasi dingin di tenggorokan, membatasi rasa gatal dengan menutupi iritasi. Oleh karena itu, bahan ini sering digunakan dalam obat sirup khusus batuk berdahak.

Batuk Sembuh dengan Sendirinya

Jika batuk berdahak, Anda akan merasakan adanya cairan di tenggorokan dan sesak pada dada. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi sekunder seperti bronkitis yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Selain itu, infeksi tersebut juga dapat memicu penumpukan dahak di bagian hidung dan sinus Anda.

Untuk mengobati batuk tersebut, Anda dapat membeli obat sirup yang dijual bebas. Namun, Smith menyarankan agar tetap berhati-hati terhadap dampaknya. Contohnya seperti bahan guaifenesin yang diklaim dapat mengencerkan dahak. Padahal belum ada bukti yang jelas terkait hal tersebut.

Di samping itu, obat antihistamin seperti diphenhydramine mampu bekerja sebagai penenang sehingga Anda dapat tidur di malam hari. Ini membuktikan bahwa obat tersebut tidak mengobati batuk secara langsung.

Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa ekstrak tanaman, seperti thyme dan tumbuhan scilla memiliki efek tertentu dalam pengobatan batuk.

Smith mengatakan, di antara banyaknya pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi batuk, pengobatan yang terbaik adalah menunggu batuk mereda secara alami dan banyak minum air putih. Hal ini juga memastikan Anda tetap terhidrasi. Bila perlu, Anda juga dapat mengonsumsi permen pelega tenggorokan untuk menahan batuk sementara. 

Manfaat Madu dan Lemon

Ramuan hangat yang mengandung campuran madu dan lemon mampu menenangkan batuk kering. Efek ini dinilai sama seperti yang diberikan oleh obat sirup.

Smith menyoroti sebuah tinjauan ilmiah yang diterbitkan situs Cochrane. Tinjauan tersebut menunjukkan bukti bahwa campuran madu dan lemon dapat memberikan beberapa manfaat pada anak-anak di atas satu tahun yang menderita batuk dan pilek.

Jangan Menahan Batuk

Meskipun tidak nyaman, perlu diingat bahwa batuk itu perlu. Hal ini karena batuk merupakan cara tubuh manusia mengeluarkan lendir. Jika batuknya berdahak, sisa-sisa dahak yang keluar mampu melegakan saluran pernapasan.

Smith menegaskan untuk tidak menahan batuk. Selain itu, ketika Anda mencoba mengeluarkan dahak yang berlebih, pastikan Anda menggunakan tisu. Apabila dahak tidak keluar dan tertelan, makan Anda tidak perlu khawatir karena hal tersebut tidak berbahaya dan lambung akan memecahnya.

Hal yang perlu Anda perhatikan adalah warna dari dahak yang keluar. Jika warnanya coklat tua, kemungkinan dahak mengandung darah di dalamnya. Segera periksakan diri ke dokter terkait.

Secara umum, batuk berdahak mereda setelah beberapa minggu tanpa pemakaian antibiotik. Namun, jika batuk berlanjut selama lebih dari tiga minggu, Smith menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter umum.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |