Bos BPJS Kesehatan Ungkap Makna di Balik Lagu "Menyesal" Ciptaannya

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bercerita tentang makna lagu bertajuk Menyesal yang ia ciptakan.

Bukan sekadar lagu, ini adalah media edukasi bagi masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan. Ghufron berkisah, inspirasi pembuatan lagu "Menyesal" terilhami dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.

“Banyak orang Indonesia itu enggak tahu bagaimana menjaga kesehatan, sampai akhirnya usia udah lebih dari 30 tahun (timbul penyakit) barulah menyesal. Kenapa tidak menjaga kesehatan sejak dulu, padahal ada lingkungan, perilaku, olahraga, sistem kesehatan dan macam-macam yang harus dia perhatiin,” kata Ghufron kepada Health Liputan6.com usai menerima Anugerah Liputan6 2025 di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

"Menyesal" bukan satu-satunya lagu ciptaan Ghufron yang menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan. Ada sederet karya lain yang kerap diputar dalam berbagai kesempatan. Seperti lagu-lagu berjudul "Serba Mudah", "Aku", dan "BPJS Keren".

Ghufron menilai, lagu menjadi salah satu media yang baik untuk menyampaikan edukasi kepada masyarakat.

“Masyarakat kita itu perlu diedukasi karena banyak yang belum tahu, tidak saja tentang BPJS, tentang menjaga kesehatan, tentang apapun, banyak. Dan umumnya itu enggak mau tahu, makanya kita harus kreatif untuk mengomunikasikan dan mendidik mereka, salah satunya lewat lagu,” ucapnya.

Meski Limited Duit, We Can Do It

Ghufron tak memungkiri, anggaran yang dimiliki memang terbatas. Jika ada anggaran besar, ia tak segan merekrut pengarang lagu, penyanyi, dan membuat video musik.

Maka dari itu, untuk menyiasatinya, maka ia putuskan menggarap lagu edukasi secara mandiri dibantu oleh staf-staf BPJS Kesehatan.

“Anggarannya terbatas, kalau anggaran kita besar kita rekrut pengarang lagu, bikin video, penyanyi, tapi kan mahal, nah karena seperti itu, akhirnya kita bikin sendiri,” ujarnya.

Sementara, guna menggaungkan edukasi lewat lagu-lagu tersebut, lebih dari 360 rumah sakit di seluruh Indonesia meng-cover lagu-lagu tersebut.

“Meskipun limited duit, we can do it,” ujarnya.

BPJS Kesehatan Terima Anugerah Liputan6 2025

Dalam kesempatan itu, BPJS Kesehatan menerima Anugerah Liputan6 Kategori Digitalisasi Pelopor Ekosistem Kesehatan Digital Nasional.

Penghargaan diterima langsung oleh Ali Ghufron Mukti dan diberikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf.

“Penghargaan ini maknanya itu luar biasa ya, menjadi inspirasi dan spirit bagi BPJS agar BPJS lebih bagus lagi termasuk dalam transformasi digital,” kata Ghufron

Untuk diketahui, sambungnya, BPJS Kesehatan melakukan transformasi digital dan kini telah memiliki I-Care JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Ini adalah aplikasi yang diluncurkan BPJS Kesehatan untuk memudahkan akses informasi riwayat pelayanan kesehatan peserta JKN.

Bahkan, ke depannya pasien dapat datang ke rumah sakit tanpa membawa apapun termasuk kartu BPJS Kesehatan, karena teknologi memungkinkan akses data pasien lewat sensor pengenal wajah.

“Bahkan ke depan, kita bisa datang ke rumah sakit itu tinggal bawa muka, jangan ditinggal di rumah mukanya, nanti (dari scan wajah) rumah sakit akan langsung tahu bahwa pasien adalah peserta JKN,” ucapnya.

Dia berharap setelah menerima penghargaan ini, BPJS Kesehatan akan lebih terpacu lagi dalam membuat inovasi dan digitalisasi yang lebih bagus lagi.

“Harapannya setelah mendapat penghargaan ini, BPJS lebih terpacu lagi dalam membuat inovasi dan digitalisasi yang lebih bagus lagi,” harapnya.

Foto Pilihan

Tenaga kesehatan Siti Nurjanah (kiri) dibantu rekan-rekannya memberikan vaksin campak kepada seorang anak dalam kampanye vaksinasi campak dari rumah ke rumah menyusul wabah di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin 8 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |