Cara Rawat Kulit yang Kering dan Kusam karena Musim Panas, Wajib Coba

Liputan6.com, Jakarta Musim panas sering kali membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan kulit. Paparan sinar matahari yang intens, suhu tinggi, dan udara kering dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan alaminya, sehingga tampak kusam, kasar, dan terasa kering. Jika tidak dirawat dengan tepat, kondisi ini bisa memicu iritasi hingga penuaan dini pada kulit.

Untuk menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya selama musim panas, perawatan yang tepat sangat dibutuhkan. Mulai dari memilih produk perawatan yang melembapkan, melindungi kulit dari sinar UV, hingga menjaga hidrasi tubuh dari dalam, semuanya berperan penting.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dan efektif untuk merawat kulit kering dan kusam akibat cuaca panas, agar Anda tetap tampil segar dan percaya diri sepanjang musim.

Pelembap adalah kunci utama dalam merawat kulit kering saat musim panas. Paparan sinar matahari dan udara panas membuat kelembapan kulit menguap lebih cepat, sehingga kulit menjadi dehidrasi. Pilih pelembap yang mengandung bahan seperti hyaluronic acid, glycerin, atau ceramide yang efektif mengunci air di dalam kulit. Gunakan pelembap segera setelah mandi saat kulit masih sedikit lembap agar kandungan air terkunci lebih optimal.

Selain melembapkan, banyak pelembap kini dilengkapi dengan kandungan antioksidan dan vitamin E yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Untuk kulit sangat kering, gunakan krim pelembap yang lebih berat di malam hari agar proses perbaikan kulit berlangsung saat tidur. Gunakan secara konsisten pagi dan malam untuk hasil yang maksimal sepanjang musim panas.

Salah satu penyebab utama kulit kusam dan kering di musim panas adalah sinar UV yang merusak lapisan pelindung kulit. Menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 sangat penting, bahkan saat cuaca mendung atau Anda berada di dalam ruangan yang terkena sinar matahari tidak langsung. Sunscreen melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UVA dan UVB yang bisa memperparah dehidrasi dan menimbulkan flek hitam.

Pilih sunscreen dengan formula non-comedogenic jika kulit Anda cenderung berminyak, atau pilih yang mengandung tambahan bahan pelembap untuk kulit kering. Jangan lupa untuk mengaplikasikan ulang setiap 2 jam, terutama jika Anda beraktivitas di luar ruangan atau berkeringat. Menjadikan sunscreen sebagai bagian dari rutinitas harian adalah langkah penting untuk mencegah kulit makin kering dan kusam.

Perawatan kulit tidak hanya dilakukan dari luar, tetapi juga dari dalam. Di musim panas, tubuh kehilangan cairan lebih cepat karena suhu tinggi dan keringat berlebih. Jika tidak diimbangi dengan konsumsi air yang cukup, kulit akan terlihat kusam, kering, dan kehilangan elastisitasnya. Usahakan untuk minum minimal 8 gelas air per hari, atau lebih jika Anda banyak beraktivitas di luar.

Air membantu menjaga hidrasi sel kulit, mempercepat regenerasi, dan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh yang bisa memperburuk kondisi kulit. Anda juga bisa menambahkan air infused dengan lemon, timun, atau mint untuk manfaat tambahan. Kulit yang cukup terhidrasi dari dalam akan tampak lebih kenyal, cerah, dan sehat meskipun di tengah panasnya musim.

Sabun pembersih wajah yang terlalu keras bisa mengikis minyak alami kulit dan memperparah kondisi kering. Oleh karena itu, penting untuk memilih cleanser dengan formula gentle, bebas alkohol, dan mengandung bahan pelembap seperti aloe vera atau chamomile. Pembersih yang terlalu kuat akan membuat kulit terasa kaku, perih, atau bahkan teriritasi setelah digunakan.

Gunakan pembersih wajah maksimal dua kali sehari, pagi dan malam. Jika merasa kulit sangat kering, cukup bilas wajah dengan air hangat di pagi hari dan gunakan sabun hanya di malam hari. Hindari air panas karena bisa mempercepat hilangnya kelembapan kulit. Menjaga keseimbangan antara kebersihan dan kelembapan kulit adalah kunci untuk mencegah kusam selama musim panas.

Kulit kusam sering kali disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati di permukaan. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel mati tersebut agar kulit tampak lebih cerah dan bersih. Namun, penting untuk menggunakan eksfoliator yang lembut, terutama saat kulit sedang kering. Pilih eksfoliator berbahan alami atau berbasis enzim agar tidak merusak skin barrier.

Lakukan eksfoliasi cukup 1–2 kali dalam seminggu agar kulit memiliki waktu untuk pulih. Setelah eksfoliasi, segera gunakan pelembap untuk menenangkan kulit. Hindari scrub yang mengandung butiran kasar seperti walnut shell atau garam kasar yang bisa membuat kulit kering makin parah atau iritasi. Eksfoliasi yang tepat akan membantu produk perawatan kulit bekerja lebih efektif.

Kulit membutuhkan nutrisi dari dalam agar tetap sehat, terutama saat sedang terpapar sinar matahari terus-menerus. Konsumsilah makanan yang mengandung antioksidan seperti vitamin C, E, dan beta-karoten dari buah-buahan dan sayuran berwarna cerah seperti wortel, tomat, dan bayam. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan kekusaman.

Selain itu, lemak sehat seperti omega-3 yang terdapat dalam ikan salmon, alpukat, dan kacang-kacangan berperan penting dalam menjaga kelembapan alami kulit. Lemak sehat membantu memperkuat lapisan pelindung kulit (skin barrier) dan mempertahankan kelembapan di dalam sel kulit. Kombinasi antara makanan bergizi dan hidrasi yang cukup akan memperbaiki tampilan kulit dari dalam.

Masker wajah dapat memberikan hidrasi ekstra untuk kulit yang terasa sangat kering dan kusam. Gunakan masker berbahan dasar aloe vera, madu, atau hyaluronic acid minimal dua kali seminggu untuk menenangkan dan melembapkan kulit secara intens. Masker gel atau sheet mask juga bisa menjadi pilihan cepat dan praktis saat kulit terasa lelah karena panas.

Selain menyegarkan, masker wajah membantu merawat kulit yang sedang teriritasi akibat paparan matahari. Untuk hasil terbaik, gunakan masker di malam hari setelah membersihkan wajah agar kandungan aktifnya lebih mudah diserap. Hindari masker berbasis clay (tanah liat) yang biasanya menyerap minyak, karena bisa membuat kulit kering semakin parah.

Mandi air panas memang terasa menyenangkan, tetapi bisa menjadi penyebab utama kulit makin kering. Suhu air yang tinggi dapat menghilangkan minyak alami kulit dan merusak lapisan pelindung (skin barrier) yang berfungsi menjaga kelembapan. Oleh karena itu, sebaiknya mandi dengan air hangat atau suam-suam kuku dan batasi durasinya tidak lebih dari 10 menit.

Setelah mandi, segera aplikasikan pelembap saat kulit masih lembap untuk mengunci kadar air. Gunakan sabun mandi yang lembut dan bebas detergen agar kulit tidak iritasi. Kebiasaan kecil ini sangat membantu menjaga hidrasi kulit sepanjang musim panas, terutama bagi Anda yang memiliki kulit sensitif atau kering kronis.

1. Mengapa kulit menjadi lebih kering dan kusam saat musim panas?

Suhu panas, sinar matahari, dan udara kering menyebabkan kulit kehilangan kelembapan alaminya lebih cepat. Ini membuat kulit tampak kusam, kasar, dan dehidrasi.

2. Apakah memakai sunscreen tetap perlu jika hanya beraktivitas di dalam ruangan?

Ya, sinar UVA dapat menembus kaca dan tetap merusak kulit meski di dalam ruangan. Sunscreen tetap penting untuk menjaga elastisitas dan kelembapan kulit.

3. Seberapa sering sebaiknya kita eksfoliasi kulit di musim panas?

Cukup 1–2 kali seminggu menggunakan eksfoliator yang lembut. Eksfoliasi berlebih bisa merusak pelindung kulit dan memperparah kekeringan.

4. Apakah minum air putih saja cukup untuk menghidrasi kulit?

Minum air sangat penting, tapi harus didukung dengan pelembap topikal agar kelembapan kulit tetap terjaga dari luar dan dalam. Kombinasi keduanya memberikan hasil terbaik.

5. Bolehkah memakai masker wajah setiap hari untuk kulit kering?

Boleh jika menggunakan masker pelembap yang lembut dan aman untuk penggunaan harian, seperti sheet mask berbahan aloe vera atau hyaluronic acid. Namun, tetap perhatikan reaksi kulit masing-masing.