Liputan6.com, Jakarta Cuaca panas ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini di berbagai wilayah Indonesia bisa mengganggu sistem imunitas tubuh. Maka dari itu penting untuk menjaga kesehatan di kondisi saat ini seperti disampaikan praktisi kesehatan may Ngabila Salama, M.K.M.
“Karena saat ini cuaca panas, ekstrem, dan terkadang hujan yang lebat itu membuat kondisi tubuh dan imunitas kita menjadi tidak baik,” katanya.
Paparan panas ekstrem dapat menyebabkan dehidrasi hingga heatstroke. Maka dari itu Ngabila menekankan langkah pencegahan sederhana salah satunya dengan menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
“Minumlah sedikit-sedikit tapi sering agar membasahi tenggorokan. Jangan menunggu haus, karena saat kita haus lalu minum, cairan itu cepat keluar lewat urine,” jelasnya.
Dia merekomendasikan, minum sekitar 10 gelas air per hari, masing-masing 250 cc yang bisa dilakukan sebelum atau sesudah salat untuk menjaga ritme hidrasi tubuh.
Lalu, Ngabila mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas luar ruangan pada pukul 09.00 hingga 15.00, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, dan lansia. Dia juga mengingatkan agar menggunakan perlindungan diri dari ujung kepala hingga kaki untuk menghindari paparan panas langsung.
Hindari Memakai Pakaian Berwarna Gelap
Menurut Ngabila, langkah pertama untuk mencegah dehidrasi adalah menghindari paparan panas langsung.
Jika tidak memungkinkan, masyarakat diminta menggunakan alat pelindung diri lengkap, seperti topi, payung, kacamata hitam, masker medis, pakaian berwarna cerah, serta sunscreen atau body lotion pelindung kulit.
“Jangan memakai pakaian berwarna gelap karena menyerap panas,” katanya.
Kenali Gejala Dehidrasi Sejak Dini
Selain itu, Ngabila menegaskan pentingnya mengenali tanda-tanda awal dehidrasi agar segera bisa diatasi.
“Gejala awal dehidrasi seperti mulut dan bibir kering, kencing sedikit, tubuh mulai lemas, pusing, pandangan kabur, bahkan bisa berujung pada heat stroke yang menyebabkan kehilangan kesadaran,” jelasnya.
Bila dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi heat exhaustion atau bahkan heat stroke yang berisiko fatal.
“Ketika terjadi heat stroke, napas bisa menjadi cepat, tubuh demam tinggi, kehilangan kesadaran, dan bisa meninggal dalam hitungan menit,” tambah Ngabila. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk segera mengambil tindakan cepat begitu gejala awal muncul.
Pertolongan Pertama Saat Terjadi Dehidrasi Berat
Jika seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi berat, langkah pertama adalah memindahkannya ke tempat yang sejuk.
“Langsung ademkan diri atau orang yang terkena, bisa dengan air dingin atau kompres es batu di daerah ketiak, kepala, leher, atau selangkangan,” jelas Ngabila.
Bila gejala tak membaik, penderita perlu segera dibawa ke fasilitas kesehatan. “Kalau semakin parah harus segera diinfus dan dirujuk ke rumah sakit. Kalau sudah kena heat stroke, risiko meninggal lebih tinggi,” tambahnya.
“Intinya adalah memberikan cairan cukup pada tubuh. Di cuaca panas seperti ini, jangan tunggu haus baru minum,” pungkas Ngabila.