Kenali 4 Ciri-Ciri Kulit yang Terkena Diabetes, Deteksi Dini Lebih Baik!

9 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Diabetes adalah kondisi kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah. Jika tidak terkontrol, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk masalah pada kulit.

Perubahan pada kulit seringkali menjadi indikasi awal diabetes yang perlu diwaspadai. Mengenali ciri-ciri kulit yang terkena diabetes sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Seseorang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes hingga gejalanya semakin parah. Padahal, ada beberapa tanda awal yang bisa muncul pada kulit, seperti luka yang sulit sembuh, kulit kering dan gatal, hingga perubahan warna kulit.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja ciri kulit yang terkena diabetes agar dapat segera berkonsultasi dengan dokter.

Dengan memahami ciri kulit yang terkena diabetes, kamu dapat lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi serius akibat diabetes.

Luka Sulit Sembuh: Salah Satu Ciri-Ciri Kulit yang Terkena Diabetes

Salah satu ciri-ciri kulit yang terkena diabetes yang paling umum adalah luka yang sulit sembuh. Kadar gula darah tinggi dapat mengganggu proses penyembuhan alami tubuh, sehingga luka kecil sekalipun membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Bahkan, luka tersebut bisa menjadi infeksi jika tidak ditangani dengan baik.

Kondisi ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan saraf di kulit. Akibatnya, aliran darah ke area luka menjadi terhambat, sehingga sel-sel yang berperan dalam penyembuhan luka tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup. Selain itu, kadar gula darah tinggi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

Jika Anda memiliki luka yang tidak kunjung sembuh atau sering mengalami infeksi kulit, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah Anda memiliki diabetes atau kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan luka sulit sembuh. Pengendalian gula darah yang baik sangat penting untuk mempercepat penyembuhan luka dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kulit Kering dan Gatal: Tanda Diabetes yang Sering Diabaikan

Kulit kering dan gatal juga merupakan salah satu ciri-ciri kulit yang terkena diabetes yang sering diabaikan. Kadar gula darah tinggi dapat mengganggu sirkulasi darah ke kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal. Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan memicu keinginan untuk menggaruk, yang justru dapat memperparah masalah kulit.

Selain itu, kadar gula darah tinggi juga dapat mengganggu fungsi kelenjar keringat, sehingga kulit menjadi kurang lembab. Kulit yang kering dan gatal lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi. Menggaruk kulit yang gatal dapat menyebabkan luka kecil yang menjadi pintu masuk bagi bakteri dan jamur.

Untuk mengatasi kulit kering dan gatal akibat diabetes, penting untuk menjaga kelembaban kulit dengan menggunakan pelembab secara teratur. Pilih pelembab yang bebas pewangi dan alkohol untuk menghindari iritasi. Hindari mandi dengan air panas dan gunakan sabun yang lembut dan tidak mengeringkan kulit. Jika rasa gatal sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Bercak Gelap di Leher (Acanthosis Nigricans): Indikasi Resistensi Insulin

Acanthosis nigricans adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak gelap, tebal, dan bertekstur seperti beludru di area lipatan kulit, seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Kondisi ini seringkali menjadi salah satu ciri-ciri kulit yang terkena diabetes atau resistensi insulin.

Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang membantu gula darah masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Akibatnya, kadar gula darah meningkat dan tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk mengatasi resistensi tersebut. Kadar insulin yang tinggi dapat memicu pertumbuhan sel-sel kulit, menyebabkan penebalan dan penggelapan kulit.

Jika Anda melihat adanya bercak gelap di leher, ketiak, atau selangkangan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah Anda memiliki resistensi insulin atau diabetes. Perubahan gaya hidup, seperti diet sehat dan olahraga teratur, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes.

Infeksi Kulit dan Jamur: Risiko Meningkat pada Penderita Diabetes

Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi kulit dan jamur. Sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat diabetes membuat penderita lebih mudah terinfeksi bakteri, jamur, dan virus. Selain itu, kadar gula darah tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi.

Infeksi kulit pada penderita diabetes dapat проявляться dalam berbagai bentuk, seperti bisul, selulitis, dan infeksi jamur seperti kandidiasis. Gejala infeksi kulit meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, gatal, ruam, lepuh, dan keluarnya cairan. Infeksi jamur sering terjadi di area lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, dan sela-sela jari kaki.

Penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kebersihan kulit dan menghindari luka atau goresan yang dapat menjadi pintu masuk bagi infeksi. Jika Anda mengalami infeksi kulit, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan infeksi kulit pada penderita diabetes seringkali membutuhkan antibiotik atau antijamur yang lebih kuat dibandingkan orang tanpa diabetes.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |