Liputan6.com, Jakarta - Masa menopause sering kali membawa banyak perubahan pada tubuh wanita, mulai dari suasana hati, energi, hingga berat badan. Tak sedikit yang mengeluh berat badan naik meski pola makan terasa sama.
Salah satu pola makan yang kini makin populer di kalangan wanita menopause adalah Diet Galveston. Namun, apakah diet ini benar-benar membantu?
Apa Itu Diet Galveston?
Diet Galveston pertama kali dicetuskan oleh Dr. Mary Claire Haver, M.D., seorang dokter yang juga mengalami perimenopause. Diet ini dirancang khusus untuk membantu wanita mengatasi kenaikan berat badan akibat perubahan hormonal di fase menopause.
Intinya, Diet Galveston menggabungkan pola makan anti-inflamasi dengan konsep puasa intermiten. Tujuannya, menurut Dr. Haver, tak sekadar menurunkan berat badan tetapi juga membantu meningkatkan umur panjang dengan membangun kebiasaan makan yang lebih sehat.
“Diet ini menjanjikan untuk membantu meningkatkan umur panjang dan menciptakan kebiasaan sehat bagi orang-orang dalam perimenopause dan menopause,” jelas Dr. Haver, dilansir Prevention.
Dalam praktiknya, Diet Galveston menekankan konsumsi makanan utuh seperti sayur, buah, biji-bijian utuh, lemak sehat, dan protein rendah lemak. Sebaliknya, makanan olahan, bahan buatan, dan gula tambahan dianjurkan untuk dikurangi.
Beberapa contoh menu yang disarankan di Diet Galveston antara lain:
- Smoothie blueberry dengan kolagen dan bayam
- Salad ayam selada romaine dengan alpukat
- Udang scampi dengan mi zukini
- Jamur portobello isi daging sapi rendah lemak
Selain itu, diet ini juga membuka opsi konsumsi suplemen, meski tidak diwajibkan.
Apakah Diet Galveston Sehat?
Secara garis besar, para ahli gizi sepakat pola makan yang menekankan makanan utuh dan anti-inflamasi memang bermanfaat. Dr. Jennifer Wider, pakar kesehatan wanita, mengatakan,
“Ada beberapa aspek dari diet ini yang sangat baik karena mendukung kebiasaan makan sehat—mengonsumsi makanan utuh, lemak sehat, dan sayur sambil menghindari makanan olahan.”
Namun, Dr. Wider juga mengingatkan bahwa Diet Galveston bisa jadi mahal, mengingat ada biaya layanan dan beberapa bahan makanannya tidak selalu mudah diakses.Scott Keatley, R.D., seorang ahli gizi, menambahkan,
“Dengan biaya layanan tersebut, Anda diberikan rencana makan ‘sesuai keinginan Anda’ dan akses ke suplemen, yang tampaknya menyiratkan sedikit dukungan di luar itu.”
Beberapa ahli bahkan melihat Diet Galveston mirip dengan diet Mediterania, hanya dengan sentuhan puasa intermiten.
Keri Gans, R.D., penulis The Small Change Diet, juga menekankan bahwa klaim penurunan berat badan pada menopause melalui Diet Galveston belum didukung bukti ilmiah yang kuat.
“Diet ini merupakan kombinasi dari diet populer lainnya tanpa bukti ilmiah apa pun yang mendukung klaimnya,” kata Keri Gans.
Kenapa Berat Badan Mudah Naik Saat Menopause?
Menurut Dr. Christine Greves, dokter kandungan di Rumah Sakit Winnie Palmer, penurunan hormon estrogen saat menopause memengaruhi metabolisme tubuh.
“Pergeseran hormonal seperti penurunan estrogen menyebabkan kecenderungan kenaikan berat badan selama menopause,” jelas Dr. Greves.
Itulah mengapa penting untuk menyesuaikan pola makan dan aktivitas fisik. Meski Diet Galveston bisa menjadi salah satu pilihan, Dr. Greves mengingatkan belum ada riset kuat yang membuktikan efektivitasnya.
Cara Lain untuk Mengelola Berat Badan Menopause
Diet Galveston bukan satu-satunya cara untuk mengatasi berat badan di masa menopause. Dr. Jessica Shepherd, dokter kandungan di Texas, menyarankan kombinasi pendekatan:
- Mengurangi asupan gula
- Mencoba latihan HIIT (High-Intensity Interval Training) ketimbang hanya kardio panjang
- Menimbang terapi penggantian hormon (HRT) jika perlu
Jessica Cording, R.D., penulis The Little Book of Game-Changers, juga menambahkan pentingnya aktivitas fisik yang beragam.
“Yang saya lihat berhasil adalah lebih banyak bergerak, tetapi bukan hanya lebih banyak kardio. Ini menggabungkan aktivitas kardio dan latihan beban,” katanya.
Selain itu, menambah asupan serat, protein, serta membatasi alkohol juga dinilai membantu.
Perlukah Konsultasi dengan Dokter?
Jika Anda khawatir dengan kenaikan berat badan saat menopause, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli diet terdaftar. Mereka dapat membantu mengevaluasi kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh dan merekomendasikan pola makan yang sesuai.
Menopause memang masa penuh perubahan, tetapi Anda tetap bisa merasa bugar dengan pola hidup yang tepat.