Liputan6.com, Jakarta - Laboratorium di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di seluruh Indonesia kini makin serius berbenah dengan menerapkan prinsip green laboratory. Komitmen ini tak hanya jadi jargon, tapi benar-benar diuji dan diapresiasi.
Kamis (26/6/2025), Kepala BPOM Taruna Ikrar secara langsung menyerahkan penghargaan bagi laboratorium-laboratorium terbaik dalam ajang Green Laboratory Forum and Awards BPOM. Acara penghargaan ini digelar di Aula Gedung Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta, dan menjadi salah satu bukti nyata bahwa laboratorium BPOM siap menjawab tantangan global.
Laboratorium Hijau, Bukan Sekadar Tren
Konsep green laboratory sebenarnya bukan hal baru di BPOM. Kepala Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN), Susan Gracia Arphan, menjelaskan bahwa prinsip ini sudah dituangkan dalam Grand Design Penguatan Laboratorium BPOM yang diluncurkan tahun lalu.
“Manfaat dari implementasi green laboratory ini antara lain pengurangan biaya operasional jangka panjang, peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja, kontribusi pada tujuan keberlanjutan global, serta meningkatkan citra institusi,” kata Susan, dikutp dari laman BPOM RI.
Konsepnya sederhana tapi dampaknya signifikan: laboratorium BPOM diharapkan efisien dalam penggunaan energi dan air, sehat dan nyaman bagi petugas, serta bertanggung jawab dalam pengelolaan siklus material. Semua demi mendukung pengujian yang akurat, aman, dan ramah lingkungan.
38 UPT BPOM Ikut Dinilai, 5 Besar Terbaik Diumumkan
Lomba Implementasi Green Laboratory BPOM 2025 diikuti 38 laboratorium dari total 76 UPT BPOM di seluruh Indonesia. Para peserta dinilai oleh Tim Green Laboratory PPPOMN dengan empat aspek utama: efisiensi energi, efisiensi air, kesehatan dan kenyamanan ruangan, serta pengelolaan material.
Prosesnya cukup panjang, mulai dari pengumpulan data pada April–Mei 2025 hingga tahap verifikasi lapangan melalui visitasi. Dari tahap penilaian ini, dipilih 10 laboratorium dengan skor tertinggi, lalu disaring lagi menjadi lima terbaik.
Adapun Juara Umum diraih Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta, disusul BBPOM di Palangka Raya sebagai Runner Up. Piagam diserahkan langsung oleh Taruna Ikrar kepada Sofiyani Chandrawati Anwar dan Ali Yudhi Hartanto, pimpinan dari masing-masing UPT pemenang.
“Intinya kami pimpinan BPOM sangat mendukung inovasi ini. Kami harap semua UPT dapat ikut melaksanakan prinsip green laboratory ini,” ujar Taruna Ikrar.
Apresiasi untuk Inovasi Spesifik
Selain penghargaan umum, BPOM juga memberikan apresiasi untuk kategori penilaian khusus. BBPOM Palangka Raya meraih penghargaan Efisiensi Energi, BBPOM Medan untuk Efisiensi Air, BBPOM Banjarbaru pada Kesehatan dan Kenyamanan Ruangan, BBPOM Mataram di kategori Sumber dan Siklus Material, serta Inovasi Terbaik diraih BBPOM Jakarta.
Penghargaan ini jadi motivasi bagi laboratorium lainnya untuk bergerak ke arah yang sama.
“Masih ada 38 laboratorium UPT yang sekarang sedang dipetakan. Dalam dua tahun ke depan kami berharap implementasi green laboratory bisa diterapkan secara menyeluruh,” kata Susan.
Inovasi Hijau, Jawaban Tantangan Global
Taruna Ikrar mengingatkan bahwa upaya efisiensi laboratorium tak lepas dari tantangan zaman. “Ada tiga challenge yang kita hadapi saat ini. Pertama, komunikasi yang sudah berubah drastis. Kedua, keamanan global dengan berbagai ancaman. Ketiga, pergeseran iklim yang nyata terjadi,” paparnya.
Ia menekankan bahwa BPOM memiliki tanggung jawab besar agar setiap keputusan berbasis sains. Laboratorium hijau menjadi salah satu kunci untuk menjaga bumi tetap lestari sekaligus memastikan hasil pengawasan obat dan makanan tetap berkualitas.
“Laboratorium ini harus bisa mengantisipasi tantangan-tantangan tadi. Kita persiapkan diri dengan inovasi yang mengedepankan efisiensi,” tegasnya.
Komitmen Bersama Menuju BPOM yang Ramah Lingkungan
Prinsip green laboratory tidak hanya sekadar simbol upaya hijau, tetapi sudah menjadi bagian penting dalam membangun reputasi BPOM sebagai lembaga pengujian terpercaya. Ke depan, laboratorium BPOM diharapkan tak hanya jadi garda terdepan dalam pengawasan mutu obat dan makanan, tetapi juga berkontribusi nyata pada keberlanjutan lingkungan.
Selain membawa pulang penghargaan, para peraih juara dan seluruh UPT BPOM kini diingatkan kembali akan tanggung jawab bersama: menjaga bumi tetap lestari, satu uji laboratorium ramah lingkungan pada satu waktu.