Liputan6.com, Jakarta Antusias warga yang melakukan Cek Kesehatan Gratis (CKG) terus bertambah. Per 17 Oktober 2025 sudah 41,89 juta warga yang menjalani pemeriksaan gratis dari 44 juta orang yang mendaftar seperti disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Setiap harinya, sekitar 600 ribu orang mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Dengan laju tersebut, Budi memperkirakan akan ada tambahan sekitar 30 juta peserta yang menjalani pemeriksaan kesehatan ini hingga akhir 2025.
Maka diprediksi ada sekitar 70 juta orang yang jalani CKG di tahun ini. "Saya kan jujur, mungkin capaiannya di kepala 70 jutaan," kata Budi dalam temu media di Kantor Kementerian Kesehatan di Kuningan, Jakarta pada Jumat, 17 Oktober 2025 mengutip Antara.
Dari CKG, Ini 5 Masalah Kesehatan pada Orang Dewasa Lewat CKG
Berdasarkan data CKG per 17 Oktober 2025, ditemukan lima masalah kesehatan terbanyak pada orang dewasa. Berikut daftarnya:
- kurangnya aktivitas fisik
- sakit gigi
- obesitas sentral (nilai lingkar perut pada laki-laki lebih besar dari 90 cm dan di kalangan perempuan lebih besar dari 80 cm)
- kelebihan berat badan,
- obedan hipertensi.
Kemenkes Dorong Warga Aktif Lakukan Kegiatan Fisik
Melihat data tersebut, Kemenkes mengatakan ingin mendorong generasi yang suka berkeringat atau berolahraga dan aktif melakukan kegiatan fisik.
"Kita ingin bikin namanya sweat generation, generasi yang berkeringat. Jangan takut keringatan. Jangan terlalu takut keringatan," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwuno di kesempatan yang sama.
Seseorang yang rutin berolahraga bisa berdampak baik pada kesehatan secara umum mulai dari berat badan, tekanan darah hingga gula darah.
"Jadi dengan keringatan, berat badannya akan turun, kemudian tensinya akan turun, gula darahnya akan turun," pesan Dante yang juga dokter spesialis penyakit dalam konsultan itu.
1 dari 10 Orang di Indonesia Punya Diabetes
Selain itu, Dante mengatakan lewat CKG diketahui ada 10,1 persen atau 1 dari 10 orang Indonesia punya diabetes. Lalu, 30 persen dari orang yang berisiko diabetes sudah tahu kondisi dirinya, sedangkan 70 persen belum mengetahui sebelumnya.
Lewat CKG juga baru mengetahui bahwa memiliki kondisi tekanan darah tinggi alias hipertensi.
"Begitu juga hipertensi. Sama, 3 kali lipat orang hipertensi, sebelumnya tidak tahu bahwa dia itu hipertensi. Dan ini baru diketahui dengan melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Dante.