Menkes Budi Ungkap soal Rencana Outbond Menteri Kabinet Merah Putih di Magelang

1 month ago 34

Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto berencana memboyong para menteri ke Akademi Militer (Akmil) Magelang. Timbul tanya, apakah para menteri akan digembleng layaknya orang-orang militer seperti tentara?

Terkait hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberi penjelasan. Budi menjelaskan kegiatan ini bukan pelatihan seperti anggota militer tapi untuk mempererat hubungan sesama menteri.

“Bukan akmil (akademi militer) kita mau dikumpulkan di Magelang, intinya supaya bisa bekerja sama dengan lebih baik, tapi emang nginepnya di tenda sih,” kata Budi Gunadi Sadikin kepada Health Liputan6.com saat ditemui di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Budi bercerita, anaknya sempat pula berkegiatan di Taruna Nusantara Magelang sehingga ia sudah tahu lokasinya seperti apa.

“Anak saya dulu di Taruna Nusantara di Magelang jadi udah tahu kotanya seperti apa, makanannya enak ada kupat tahu. Di sana ada lapangan golf, lapangan golfnya dipakai untuk latihan.”

Budi juga juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan dilakukan selama dua hingga tiga hari.

“Belum tahu tuh mungkin dua atau tiga hari, kegiatannya saya rasa kombinasi (di lapangan dan pembekalan) banyak isinya pembekalan tapi juga saya rasa ada kegiatan supaya bisa bekerja lebih kompak antar anggota.”

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menilai anggaran makan siang gratis bisa lebih dari Rp 15 ribu per anak.

Kembali Dipilih Jadi Menkes

Sebelumnya, disampaikan bahwa Budi Gunadi Sadikin kembali dipilih menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menyambut kabar baik ini, segenap staf Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melakukan penyambutan Menkes Budi di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.

Budi tiba di Gedung Kemenkes tepat pukul 12.00 WIB dengan mengenakan jas setelan hitam, kemeja putih, dasi biru muda, lengkap dengan peci. Ia didampingi sang istri, Ida Rachmawati dan dua anak perempuannya.

Kehadiran Budi disambut oleh para staf yang hari ini mengenakan kemeja biru muda dengan sorak-sorai meriah.

“BGS! BGS! BGS!,” seru para pekerja Kemenkes menurut pantauan Tim Health Liputan6.com, Senin (21/10/2024).

Tiga Hal yang Dititip Prabowo Subianto ke Kemenkes

Dalam sambutannya, Budi Gunadi Sadikin atau BGS memberi beberapa pernyataan di antaranya tentang tiga hal yang dititip oleh Prabowo Subianto pada Kemenkes.

“Ada tiga program dari kita. Nomor satu itu skrining untuk masyarakat semua siklus hidup karena yang penting kan buat Kementerian Kesehatan jaga masyarakat kita tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit. Pengobatan promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif,” jelas Budi.

Dia menambahkan, pihaknya perlu mengurus hingga ke Posyandu, bukan rumah sakit-rumah sakit saja. Semua tenaga kesehatan, bidan, perawat, dokter-dokter umum yang di puskesmas harus mendapat perhatian yang lebih banyak. Pasalnya, mereka memiliki tugas untuk menjaga masyarakat tetap sehat.

Bangun Rumah Sakit di Daerah Tertinggal

Maka dari itu, lanjut Budi, salah satu programnya adalah skrining agar masyarakat dapat diperiksa dengan baik supaya tidak sampai sakit.

“Itu tugas yang pertama, tugas yang kedua beliau (Prabowo Subianto) meminta harus ada program membangun rumah sakit-rumah sakit terutama di daerah tertinggal, terluar, kepulauan. Supaya masyarakat di sana bisa mendapat akses kesehatan yang sama dengan masyarakat di kota-kota besar.”

Sementara, program ketiga terkait dengan pemberantasan tuberkulosis (TBC).

“Yang nomor tiga beliau juga titip supaya tuberkulosis ditangani dengan lebih cepat. Ini penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia jauh di atas COVID. Sudah 1 milyar orang meninggal (akibat TBC) sejak 100 tahun yang lalu.”

 TBC menjadi salah satu fokus lima tahun ke depan lantaran penyakitnya tak kunjung hilang. Indonesia sendiri dikenal dengan negara dengan penyakit tuberkulosis paling tinggi kedua di dunia.

“Penyakit ini kan enggak hilang-hilang di Indonesia, kita tertinggi kedua di dunia.”

Budi menambahkan, Indonesia kini aktif dalam uji klinis vaksin TBC. “Tiga udah jalan sekarang di Indonesia. Kita adalah satu dari tujuh negara yang lakukan ini. Targetnya kita sih 2028 akhir sudah selesai uji klinik jadi 2029 sudah bisa (dicoba ke pasien).”

Selain tiga hal itu, Prabowo juga menitip kepada Budi agar jumlah dokter dan dokter spesialis harus dipastikan cukup.

“Percuma kita bikin rumah sakit tapi dokternya kurang, nah itu yang beliau minta supaya diakselerasi,” jelas Budi.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |