Liputan6.com, Jakarta - Dalam perbincangan yang penuh humor dan pengetahuan di podcast Raditya Dika, Dokter Tirta mengupas tuntas tentang mitos dan fakta seputar bawang dan bau badan.
Salah satu pernyataan menarik dari Raditya Dika ke Dokter Tirta adalah tentang kebiasaan makan bawang yang sering dianggap sebagai penyebab bau badan.
Apakah Makan Bawang Mempengaruhi Bau Badan?
Menariknya, Dokter Tirta menjelaskan bahwa banyak makan bawang justru tidak membuat bau badan. Bawang malah baik untuk pencernaan dan memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi alami.
"Banyak orang bilang kalau kita kebanyakan makan bawang, kita bakal bau bawang. Padahal, bau badan bukan disebabkan oleh bawang atau makanan tertentu," kata Dokter Tirta. "
Bau badan lebih disebabkan oleh gangguan metabolisme atau adanya infeksi bakteri. Bakteri ini sering kali menempel di area seperti paha, leher, dan ketiak, yang memiliki kelenjar keringat apokrin," tambahnya.
Lebih lanjut, Dokter Tirta mengklarifikasi bahwa makanan seperti kari atau sate kambing juga tidak langsung menyebabkan bau badan yang tidak sedap. "Bukan makanan yang bikin bau, melainkan bakteri di tubuh yang berkembang karena kebersihan yang kurang terjaga," ujarnya sambil bercanda ringan.
Dokter Tirta juga menyoroti manfaat bawang sebagai anti-inflamasi alami yang kerap digunakan dalam pengobatan tradisional.
"Kalau tenggorokan sakit, biasanya kita dikasih sup bawang karena sifat anti-inflamasi bawang bisa meredakan peradangan," jelasnya, sambil menegaskan bahwa menjaga kebersihan diri lebih penting untuk menghindari bau badan daripada khawatir soal makanan yang dikonsumsi.
Makanan Apa Saja yang Bikin Bau Badan?
Bau badan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk makanan yang kita konsumsi. Simak lebih lanjut mengenai makanan yang bisa memicu bau badan dan bagaimana cara mengatasinya, seperti dikutip Health Liputan6.com dari Livestrong pada Rabu, 23 Oktober 2024.
1. Makanan Tinggi Protein
Salah satu makanan yang dapat memengaruhi bau keringat adalah makanan kaya protein. Jika kamu menjalani diet rendah karbohidrat dan tinggi protein, seperti diet keto, keringat kamu mungkin akan berbau seperti amonia.
Amonia dihasilkan dari pemecahan protein, yang bisa membuat keringat Anda beraroma tajam dan tidak sedap. Jika kamu mendapati bahwa keringat kamu berbau seperti urine, coba kurangi asupan protein dalam diet kamu.
2. Makan Bawang
Pernahkah kamu berkeringat setelah makan pasta bawang putih atau tumis bawang? Makanan-makanan ini ternyata juga dapat mempengaruhi aroma keringat kamu.
Dr. Pauline J. Jose, seorang spesialis dalam pengobatan keluarga, menyebutkan bahwa makanan seperti bawang yang Anda konsumsi bisa memberikan dampak pada bau keringat.
Menariknya, sebuah penelitian yang diterbitkan di Microbiome pada Januari 2015 mengungkapkan bahwa beberapa orang memiliki bakteri khusus yang dapat membuat bau keringat mereka mirip dengan aroma bawang.
Semakin banyak bakteri ini ada di kulit, atau semakin banyak Anda berkeringat, semakin kuat pula aroma yang dihasilkan. Jadi, menjaga kebersihan dan memperhatikan asupan makanan menjadi kunci untuk menghindari bau badan yang tidak diinginkan.
3. Bakteri di Kulit
Setiap orang memiliki mikrobioma unik, yaitu bakteri yang hidup di kulit, terutama di area ketiak dan selangkangan. Bakteri ini berperan penting dalam menentukan bau yang dihasilkan saat keringat terpecah.
Jika keringat kamu berbau asam atau seperti cuka, kemungkinan ada lebih banyak bakteri tertentu, seperti Corynebacterium, di kulit Anda. Bakteri ini dapat memproduksi senyawa yang berbau tidak sedap, seperti tiol, yang dapat membuat bau keringat kamu mirip dengan aroma sigung.
4. Bau Amis dan Busuk
Bau badan yang sangat tidak sedap bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan. Salah satu contohnya adalah trimethylaminuria, yang dikenal dengan 'sindrom bau ikan'.
Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah trimethylamine, senyawa yang ditemukan dalam makanan tertentu. Jika kamu mengalami kondisi ini, keringat kamu dapat berbau seperti ikan busuk, dan ini mungkin memerlukan perhatian medis.
5. Persepsi Bau
Menariknya, cara orang lain mendeteksi bau badan Anda bisa bervariasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa pemecahan adrostenone, yang merupakan steroid dari testosteron, dapat diakui berbeda tergantung pada gen seseorang.
Jadi, apakah keringat kamu tercium seperti urine atau justru harum, itu semua tergantung pada persepsi genetik masing-masing individu.
Pakai Apa Biar Badan Tidak Bau?
Jika Anda menghadapi masalah bau badan yang mengganggu, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba:
- Gunakan Antiperspiran dan Deodoran: Pilih produk yang efektif, dan jika perlu, minta rekomendasi dari dokter untuk menemukan yang cocok untuk Anda.
- Segera Ganti Pakaian: Jika Anda berkeringat, pastikan untuk mengganti pakaian yang basah agar tidak menambah bau.
- Cuci Area yang Bau: Gunakan sabun antibakteri untuk membersihkan area yang cenderung berbau.
- Hapus Rambut Tubuh: Menghilangkan rambut di area seperti ketiak dapat membantu mengontrol bau.
Dengan memperhatikan makanan yang Anda konsumsi dan menjaga kebersihan, Anda dapat meminimalisir bau badan yang tidak sedap. Ingatlah, keringat itu alami, tapi bau badan tidak perlu menjadi masalah yang mengganggu!