Liputan6.com, Jakarta - Radioterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan radiasi pengion untuk menghancurkan sel-sel kanker. Terapi ini efektif dalam mengobati berbagai jenis kanker dan beberapa kondisi non-kanker.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penderita kanker secara global, kebutuhan terhadap layanan radioterapi menjadi semakin mendesak.
Menurut data GLOBOCAN dari International Agency for Research on Cancer (IARC), pada tahun 2020 terdapat lebih dari 19 juta kasus baru kanker dan 10 juta kematian akibat kanker.
Angka ini diperkirakan akan meningkat 50 persen pada tahun 2040. Sekitar 50-60 persen pasien kanker membutuhkan radioterapi sebagai bagian dari perawatan mereka.
Apa Tujuan Utama Dari Radioterapi dalam Pengobatan Kanker?
Radioterapi berperan penting dalam pengobatan kanker, setara dengan pembedahan dan terapi sistemik, untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan kanker.
Menurut Dokter Spesialis Onkologi Radiasi di RS PELNI, dr. Sinta P. Dewi, Sp.Onk.Rad, radioterapi dapat digunakan sebagai terapi utama pada kasus tertentu atau sebagai terapi tambahan untuk mendukung efektivitas pembedahan dan terapi sistemik.
Radioterapi juga bermanfaat untuk mengatasi kasus kanker metastasis, kanker yang menyebabkan nyeri, dan kanker yang disertai perdarahan. Dengan terapi ini, pasien tidak hanya berpotensi terbebas dari sel kanker, tapi juga mengalami perbaikan kualitas hidup melalui pengurangan gejala yang mengganggu.
Apakah Radioterapi Ditanggung BPJS?
kini layanan radioterapi di RS PELNI dapat diakses oleh peserta BPJS Kesehatan. Sejak Februari 2024, RS PELNI, yang merupakan bagian dari holding rumah sakit BUMN Pertamina Bina Medika IHC, resmi meluncurkan layanan radioterapi untuk membantu pasien kanker mendapatkan akses perawatan yang lebih luas.
Direktur Utama PT RS PELNI, Ary Setyo Nugroho, mengatakan, kerja sama dengan BPJS ini bertujuan untuk mendukung tema Hari Kanker 2024, Close The Gap Care, yang berfokus pada pemerataan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Dengan teknologi canggih seperti CT Simulator, Brakhiterapi 3D, dan Linear Accelerator (LINAC), serta tim medis berpengalaman, RS PELNI berkomitmen memberikan layanan radioterapi yang berkualitas.
"Rumah sakit ini dapat melayani hingga 70 pasien per hari," katanya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 1 November 2024. Ini membantu pasien BPJS yang membutuhkan perawatan intensif untuk kanker.
Hingga kini, kata Ary, RS PELNI telah menangani lebih dari 100.000 kasus kanker sejak 2020, menjadikannya pusat unggulan di bidang onkologi.