Liputan6.com, Jakarta Anggota Kekaisaran Jepang, Putri Yuriko Mikasa, yang dikenal dengan nama Yuriko meninggal dunia pada usia 101 tahun.
Putri Yuriko Mikasa meninggal dunia pada Jumat, 15 November 2024 seperti diumumkan Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang.
Riwayat Penyakit Putri Yuriko Mikasa
Menurut laporan dari NHK, pada Jumat pekan lalu, kondisi kesehatan Putri Yuriko terus menurun lantaran fungsi organ yang terus memburuk.
Seminggu kemudian, kabar duka itu datang yang mana Putri Mikasa meninggal di usia 101 tahun.
Kondisi kesehatan yang kurang baik bukan terjadi baru-baru ini. Sejak Maret 2024, Putri Yuriko sudah keluar masuk rumah sakit.
Istri mendiang Pangeran Mikasa ini sempat dirawat di Rumah Sakit Internasional St Luke di Tokyo lantaran stroke dan pneumonia. Kondisinya yang tidak baik membuat Putri Yuriko dirawat di ICU.
Sepuluh hari kemudian ia dipindahkan ke ruang rawat. Pemindahan ruangan lantaran tim medis melihat pemulihan yang signifikan terlihat pada pergerakan tangan dan kaki kanannya, serta perbaikan pada pneumonianya.
Pada sekitar September kemarin, ia kembali masuk ICU lebih dari tiga minggu gegara pneumonia. Setelah kondisi membaik, ia dipindahkan ke ruang rawat biasa.
Pneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri, virus, dan parasit.
Penyakit yang menyerang saluran napas ini rentan mengintai orang lanjut usia seperti Putri Yuriko. Lalu, persentase kematian pun meningkat pada orang lanjut usia.
"Persentase kematian lebih tinggi pada usia anak, usia lanjut, atau kelompok dengan komorbid," ujar dokter spesialis paru konsultan DR. Dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), FISR dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Siapa Putri Yuriko Mikasa?
Putri Yuriko Mikasa lahir dengan nama Yuriko Takagi pada 4 Juni 1923. Ia berasal dari keluarga bangsawan Jepang.
Pada usia 18 tahun, ia menikah dengan Pangeran Mikasa, adik dari Kaisar Hirohito, yang memimpin Jepang selama masa perang. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai lima anak, terdiri dari dua putri dan tiga putra.
Kehidupan Selama Perang Dunia II
Putri Yuriko menjadi seorang ibu pada tahun 1944, melahirkan anak perempuan pertama mereka di tengah kondisi yang sulit akibat Perang Dunia II.
Selama konflik tersebut, rumah mereka hancur akibat serangan udara, memaksa mereka untuk tinggal di tempat penampungan. Laporan dari harian Asahi Shimbun mengungkapkan bagaimana situasi tersebut sangat menantang.
Pada Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan Jepang setelah serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pangeran Mikasa, suami Putri Yuriko, mendukung keputusan tersebut meskipun banyak perwira muda berusaha meyakinkannya untuk melanjutkan perang.
Putri Yuriko mengingat suasana di tempat penampungan yang sangat tegang, dengan argumen yang berlangsung sengit.
Tiga Anak Putri Yuriko Mikasa Sudah Meninggal
Dari lima anak yang ia miliki, tiga putranya telah meninggal dunia lebih dulu. Termasuk salah satunya meninggal di usia 47 saat bermain squash di Kedutaan Besar Kanada.
Putri Yuriko juga sudah punya cucu. Teramsuk Putri Akiko yang sempat bersekolah di Oxford.
Prosesi Upacara Pemakaman Putri Yuriko Mikasa
Serangkaian upacara perpisahan untuk mendiang Putri Yuriko Mikasa bakal dilakukan yang dihadiri anggota keluarga Kekaisaran Jepang seperti mengutip NHK.
Upacara pemakaman yang disebut "Renso-no-gi" akan berlangsung di makam Toshimagaoka di Bangsal Bunkyo Tokyo pada tanggal 26 November 2024.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence