Sengatan Tawon atau Lebah Bisa Berbahaya, Ketahui Cara Tepat Menanganinya

13 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Kasus kematian akibat sengatan serangga kembali terjadi. Seorang nenek di Bantul, DIY dilaporkan meninggal dunia setelah diserang koloni tawon gung.

Namun, pakar serangga dari IPB University Prof Tri Atmowidi menyebut kemungkinan besar sengatan tersebut bukan berasal dari tawon, melainkan sengatan lebah hutan besar (Apis dorsata). Hal itu Tri sampaikan bila melihat berdasarkan foto yang beredar di media. Menurut pengamatannya, sarang yang tampak adalah ciri sarang lebah besar.

"Meskipun satu lebah hanya dapat menyengat sekali, jika jumlahnya puluhan, racun yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan efek toksik serius hingga menyebabkan kematian,” terang Tri mengutip laman IPB, Jumat, 17 Oktober 2025.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa sengatan tawon maupun lebah tidak bisa dianggap sepele. Sengatan tawon maupun lebah dapat memicu reaksi alergi berat dan bahkan kematian, terutama pada individu yang sensitif atau menerima banyak sengatan sekaligus.

Maka dari itu, penting untuk mengenali langkah pertolongan pertama yang tepat agar risiko komplikasi bisa diminimalkan.

Langkah Pertama Bila Tersengat Tawon atau Lebah

Prof Tri mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan saat disengat tawon atau lebah adalah menjauh dari lokasi sarang agar tidak diserang kembali.

Jika yang menyengat adalah lebah, segera keluarkan sengat yang tertinggal di kulit. 

Kemudian cuci area tersebut dengan air sabun, dan kompres menggunakan air dingin.

Minum Obat dan Bila Perlu Segera ke RS

Tri mengungkapkan korban tersengat lebah maupun tawon untuk minum obat antihistamin.  “Minumlah obat antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi."

Jika korban mengalami sesak napas bahkan pingsan, segera ke rumah sakit. 

"Bila korban mengalami sesak atau pingsan, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” imbaunya.

Jangan Mengusir Sarang Tawon atau Lebah Mandiri

Tri mengingatkan bila masyarakat menemukan sarang lebah atau tawon di rumah atau dekat pemukiman maka jangan mengusir secara mandiri.

Laporkan kepada dinas terkait seperti pemadam kebakaran atau ahli lebah/tawon.

Lalu, jangan berisik dan melakukan banyak gerakan mendadak di sekitar sarang lebah.

“Jangan melakukan gerakan mendadak atau berisik di sekitar sarang karena bisa memicu serangan kawanan lebah atau tawon. Cukup beri tanda peringatan di lokasi dan menjauh dengan tenang,” kata Tri.

Efek Sengatan Lebah atau Tawon

Tri mengungkapkan tawon umumnya lebih berbahaya dibanding lebah karena dapat menyengat berkali-kali tanpa kehilangan sengatnya. Sebaliknya, lebah hanya mampu menyengat satu kali karena sengatnya akan tertinggal di kulit korban.

“Venom lebah jumlahnya memang lebih banyak, namun racun tawon (terutama Vespa) memiliki daya toksik yang lebih kuat,” tutur Tri.

Baik tawon maupun lebah dapat memicu reaksi alergi berat dan bahkan kematian, terutama pada individu yang sensitif atau menerima banyak sengatan sekaligus.

Racun lebah, yang dikenal sebagai apitoksin, mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti protein, peptida, dan amina biogenik (histamin, dopamin, melittin, serta fosfolipase).

Reaksi yang muncul bisa lokal bahkan sistemik. Pada reaksi lokal, gejala yang muncul berupa nyeri, panas, bengkak, dan gatal di area sengatan.

"Sementara pada reaksi sistemik atau anafilaksis, gejalanya bisa lebih berat, mulai dari kulit kemerahan, pembengkakan pada bibir dan kelopak mata, hingga sesak napas dan pingsan,” paparnya.

Jika korban menerima banyak sengatan sekaligus, racun dapat menyebabkan kerusakan organ vital seperti hati dan ginjal. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis darurat.

Foto Pilihan

Tenaga kesehatan Siti Nurjanah (kiri) dibantu rekan-rekannya memberikan vaksin campak kepada seorang anak dalam kampanye vaksinasi campak dari rumah ke rumah menyusul wabah di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin 8 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |