Liputan6.com, Jakarta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji kunjungi gedung BKKBN di Jakarta Timur pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Kunjungan perdana ini didampingi pula oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Isyana Bagoes Oka dan disambut meriah oleh para pekerja BKKBN.
Keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 15.32 WIB dan memberikan sambutan perdana. Dalam sesi doorstop, mantan Bupati Batang itu mengungkap apa yang dititip Presiden Prabowo Subianto padanya.
“Perintah Bapak Presiden (Prabowo) poin pertama adalah kita kerja untuk negara. Yang kedua, tentu kita sudah banyak data yang kita tinggal lihat, prioritas dari kementerian baru ini kalau dulu BKKBN sekarang Kementerian KPK adalah stunting,” kata Wihaji, Selasa (22/10/2024).
Dia menambahkan, tentu pihaknya tidak kerja sendirian melainkan akan bekerja sama dengan kementerian dan badan terkait.
“Dan ingat, ini tidak seperti kita menyelesaikan masalah contohnya gatal yang mudah sembuh. Stunting ini butuh proses, penanganannya juga butuh sabar mulai dari pra sampai pasca, mulai dari in sampai outcome,” jelasnya.
Lantas apakah ada target baru terkait penurunan stunting di Indonesia?
Menjawab hal ini, Wihaji mengatakan bahwa yang paling penting saat ini adalah adanya penurunan.
“Saya kira yang paling penting adalah stunting harus turun, tentu nanti akan kita lihat potensi, kemampuan, dan nanti pasti kita akan sebut angka di akhir. Kita akan cek dulu karena memang di setiap daerah berbeda,” ucapnya.
Data RISKESDAS menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada 2018 mencapai 30,8 persen. Itu artinya, satu dari tiga balita mengalami perawakan pendek akibat malanutrisi kronis.
Urus Soal Generasi Emas
Selain masalah stunting, hal lain yang akan menjadi fokus kementerian yang disebut Wihaji sebagai Kementerian KPK adalah generasi emas.
“Namanya juga BKKBN ya, keluarga berencana, pembangunan keluarga ini yang ada dihadapan kita adalah generasi emas. Karena kita ini ukurannya adalah manusia maka butuh segala hal yang berkenaan dengan cara menyelesaikan masalah manusia.”
Artinya, berupaya melahirkan generasi manusia Indonesia yang unggul, cerdas, pintar, dan bisa melanjutkan masa depan Indonesia.
Apa Tugas Wamenkes Isyana Bagoes Oka?
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri KPK/BKKBN Isyana Bagoes Oka mengatakan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan Wihaji secara maksimal.
“Tentu saja kita akan berkoordinasi dan yang paling penting adalah ini merupakan satu kesatuan dan saya akan maksimal membantu Pak Menteri (Wihaji) dalam menjalankan tugas dari Pak Prabowo Subianto untuk akhirnya kita bisa sama-sama mencapai tujuan utamanya Generasi Indonesia Emas 2045,” ujar Isyana.
Perempuan yang dikenal sebagai jurnalis itu juga menegaskan bahwa dirinya akan mendukung program ASI eksklusif yang dinilainya sangat penting.
“Ya tentunya kita akan mendukung, bagaimanapun juga ASI eksklusif adalah salah satu hal yang sangat penting terutama dalam mengatasi stunting. Tapi ASI eksklusif juga bukan sekadar ASI eksklusif tapi bagaimana pangan, makanan, yang juga didapatkan sang ibu yang nantinya akan memengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan,” tambahnya.
ASI Eksklusif Jadi Salah Satu Program War on Stunting
Isyana menambahkan, ASI eksklusif juga masuk sebagai salah satu upaya untuk menurunkan stunting yang disebut Wihaji sebagai War on Stunting.
“Yang jelas itu (ASI eksklusif) juga menjadi salah satu program untuk mengatasi stunting War on Stunting. Tapi tentu ada step-step-nya karena kan programnya sendiri di-break down dari sebelum menikah sampai nanti semuanya.”
“ASI adalah salah satu program dari War on Stunting,” ujarnya.