Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan biofarmasi lokal, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), baru saja menerima persetujuan izin edar untuk dua obat terapi kanker terbaru yang inovatif: Tislelizumab dengan nama dagang ETAPIDI® dan Zanubrutinib dengan nama dagang BRUKINSA®.
Obat-obatan ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan global terkemuka di bidang onkologi, BeiGene, yang memiliki komitmen untuk menyediakan pengobatan kanker yang mutakhir dan terjangkau di seluruh dunia.
Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dr. Taruna Ikrar, kedua obat terapi target ini telah memenuhi standar keamanan dan efektivitas yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
"Kedua produk terapi target ini telah memenuhi standar keamanan dan efektivitas obat yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, baik dari segi kualitas produk maupun proses produksi," kata Taruna dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 11 Desember 2024.
Harapan dari BPOM adalah semakin banyak industri farmasi Indonesia yang mengembangkan obat-obatan inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan pasien di tanah air.
Kolaborasi Penyediaan Obat Terapi Kanker di Indonesia
Kolaborasi antara Etana dan BeiGene dalam memasarkan produk inovatif ini di Indonesia juga mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS.
"Kami mengapresiasi kolaborasi antara Etana dengan BeiGene dalam memasarkan dan mengembangkan produk inovatif ini di Indonesia. Ke depannya, transfer teknologi diharapkan dapat mendukung kemandirian industri farmasi di Indonesia," ujar Lucia.
Presiden Direktur Etana, Nathan Tirtana, menambahkan,"Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan BPOM dalam evaluasi dan persetujuan izin edar produk ETAPIDI dan BRUKINSA. Kami percaya, dengan hadirnya produk ini, pasien kanker di Indonesia akan lebih mudah mengakses pengobatan terkini dengan harga yang lebih terjangkau."
Antibodi yang Memperoleh Persetujuan BPOM RI
ETAPIDI adalah antibodi monoklonal anti-PD-1 yang telah disetujui oleh badan pengawas di lebih dari 40 negara, termasuk Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dan European Medicines Agency (EMA). Terapi ini disetujui di Indonesia untuk pengobatan Kanker Paru-Paru Bukan Sel Kecil (NSCLC) dan Karsinoma Sel Skuamosa Esofagus (ESCC).
Sementara itu, BRUKINSA adalah inhibitor molekul kecil dari Bruton Tyrosine Kinase (BTK) yang tersedia secara oral, yang telah dipasarkan di lebih dari 70 negara dan digunakan untuk pengobatan Makroglobulinemia Waldenstrom (WM) dan Limfoma Sel Mantel (MCL). Produk ini juga direkomendasikan dalam National Comprehensive Cancer Network® (NCCN) Guidelines sebagai opsi pengobatan untuk berbagai jenis limfoma, termasuk CLL/SLL, dan MCL.
Michelle Tan, General Manager BeiGene Asia Tenggara, menyatakan,"Kolaborasi kami dengan Etana menegaskan misi BeiGene untuk meningkatkan kesetaraan kesehatan dengan memastikan pengobatan kanker inovatif dapat menjangkau lebih banyak pasien yang membutuhkan." Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam menghadapi beban kanker yang terus meningkat di Indonesia.