Liputan6.com, Jakarta - Salah satu cara mencegah anak terjerumus dalam jerat narkotika adalah memperkuat peran ayah dalam keluarga.
Seperti disampaikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bahwa keakraban, kehangatan, dan perasaan diterima sebagai bagian dari keluarga adalah hal yang menentramkan bagi seorang remaja. Namun, jika anak tidak mendapatkannya dari keluarga, dia akan mencari dan menyambut dengan suka cita kehangatan yang diberikan pihak luar.
Masalahnya, menjadi gawat bila yang menawarkan keakraban dan kehangatan itu adalah pihak yang tidak baik, seperti jaringan pengedar narkotika yang sedang melakukan rekrutmen.
“Imbalan finansial tentu menjadi faktor penarik, dan perlakuan hangat layaknya keluarga dari jaringan pengedar bisa menjadikan remaja menjadi militan dan setia kepada kelompok tersebut,” ucap Kepala Perwakilan BKKBN DI Yogyakarta, Mohamad Iqbal Apriansyah, dalam perbincangannya dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, Brigjen Pol. Andi Fairan, di ruang kerjanya, Selasa (3/6/2025).
“Pengiriman pertamamu sukses, Bro! Lanjutkan,” pujian semacam ini disertai pelukan hangat dan tepukan di bahu oleh bandar narkotika kepada pengedar rekrutan baru bisa sangat meninggalkan kesan mendalam. Terutama bagi remaja yang tidak mendapatkan kehangatan di rumah.
Menurut Iqbal, hal ini adalah tantangan bagi instansi yang dipimpinnya untuk jangan sampai kalah mengajarkan ilmu parenting kepada keluarga Indonesia.
Ayah memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, baik secara emosional maupun sosial. Namun, bagaimana ketika anak tumbuh tanpa sosok ayah? Apa dampaknya? Simak dalam Fimela Update! #fimelaupdate #fimelahariini #fmlmmd
Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
Secara khusus, Iqbal menyoroti peran dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
“Jangan sampai anak yang tidak mendapatkan kehangatan dan kedekatan dengan ayah di rumah mendapatkannya dari pihak-pihak yang dapat menjerumuskannya, seperti dari jaringan pengedar narkotika,” ujar Iqbal.
Terkait hal ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN memiliki program unggulan berupa Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di antara program unggulan lainnya.
Andi Fairan menyampaikan bahwa kedua instansi memiliki irisan tugas dalam membentuk generasi muda yang tangguh sebagai penopang Indonesia Emas 2045. Generasi muda yang tangguh sudah tentu bebas dari penyalahgunaan narkotika dan sadar permasalahan kependudukan.
“Asta Cita Presiden pada butir ketujuh secara tersurat menyebutkan pemberantasan narkoba sebagai prioritas Bapak Presiden” tegas Andi Fairan.
Upaya P4GN
Secara khusus, dibahas pula kerja sama kedua instansi dalam upaya P4GN atau Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika.
“Setiap kali BKKBN berkegiatan yang melibatkan masyarakat atau kader, BNNP siap dipanggil untuk turut memberikan materi mengenai narkotika. Cukup tiga puluh menit saja,” ujar Andi Fairan.
Gayung bersambut, Perwakilan BKKBN DIY dalam waktu dekat akan menyelenggarakan ajang Pemilihan Duta GenRe (Generasi Berencana). Prosesnya meliputi karantina para finalis. BNNP DIY siap memberikan pembekalan kepada calon-calon Duta GenRe DIY.
Andi Fairan mengingatkan bahwa permasalah narkotika sesungguh dekat dengan kehidupan masyarakat.
Dia memberi contoh, varian jenis narkotika berwujud cairan atau biasa disebut Happy Water.
“Narkotika jenis ini sulit dideteksi secara wujud maupun dari baunya. Dan ternyata, pabriknya ada di dekat kita, di daerah Bantul,” ungkap Andi.