Liputan6.com, Jakarta - Penyakit sindrom metabolik seperti diabetes dan kolesterol (dislipidemia) bisa memicu masalah penglihatan yakni katarak.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang bisa berujung pada disabilitas netra jika tidak ditangani. Setidaknya ada 10 jenis katarak, dua di antaranya disebabkan diabetes dan penyakit kolesterol.
Katarak Diabetes
Sesuai dengan namanya, orang yang mengidap diabetes rentan terkena jenis katarak ini.
“Tingginya kadar gula darah menyebabkan oksidasi dalam lensa mata yang menyerupai butiran salju. Katarak diabetes juga cepat memburuk dan mengganggu penglihatan,” kata dokter spesialis mata dari KMN Eyecare, Kevin dalam keterangan pers, Senin (23/6/2025).
Katarak Polikromatik atau Pohon Natal
Sedangkan, katarak yang diyakini berkaitan dengan penyakit kolesterol adalah katarak polikromatik atau pohon natal.
Ini adalah satu dari beberapa jenis katarak yang jarang terjadi. Seperti namanya, pada lensa mata orang yang mengalami jenis katarak ini terlihat seakan-akan ada warna cemerlang layaknya lampu pohon Natal.
“Penyebab pasti katarak polikromatik belum diketahui. Beberapa penelitian tentang katarak pohon Natal menyebut kolesterol sebagai faktor pemicunya,” jelas Kevin.
Ratusan warga Wamena Papua Pegunungan mendapatkan operasi katarak gratis dan ribuan sembako. Sebagian besar mereka terkena katarak karena hidup di honay, asap menjadi salah satu penyebab mereka katarak, bahkan beberapa di antaranya nyaris buta. YPP, ...
Jenis Katarak Lainnya
Selain katarak diabetes dan polikromatik, delapan jenis katarak lainnya adalah:
Katarak Nuklear Sklerosis
Ini jenis katarak yang paling umum terjadi karena pertambahan usia. Karena itu, banyak orang berusia lanjut yang mengalaminya.
“Katarak nuklear sklerosis ditandai dengan kekeruhan, penguningan, dan pengerasan pada bagian tengah lensa mata atau nukleus. Seiring dengan bertambahnya usia, nukleus pun bertambah keruh.”
Katarak Kortikal
Nama jenis katarak ini mengacu pada lokasi kekeruhan di mata, yakni korteks atau lapisan selubung luar lensa.
Kekeruhan bermula dari pinggir lensa, lalu berkembang masuk dalam bentuk sulur-sulur mirip ruji roda sepeda melingkar. Diabetes menjadi salah satu faktor pemicu katarak kortikal.
Katarak Posterior Subkapsular
Dari sederet jenis katarak, katarak posterior subkapsular adalah salah satu yang paling cepat berkembang, hanya dalam beberapa bulan.
Katarak ini terjadi pada bagian belakang lensa di dekat kapsul posterior dan lebih banyak dialami orang berusia muda. Orang yang sering mengonsumsi steroid lebih berisiko mengalami masalah penglihatan ini.
Katarak Bawaan atau Kongenital
Jenis katarak ini termasuk penyakit bawaan yang bisa diketahui ketika bayi lahir. Jika katarak ini tak terdeteksi saat bayi, ada risiko kehilangan penglihatan seiring dengan bertambahnya usia.
Katarak bawaan dapat muncul tanpa penyebab pasti, tapi paling sering berkaitan dengan penyakit infeksi saat kehamilan, seperti rubella.
Katarak Morgagni
Ketika korteks menjadi lembek dan cair hingga nukleus tenggelam di dasar lensa, berarti katarak telah mencapai tahap lanjut.
Dalam istilah medis, istilahnya adalah katarak Morgagni, berasal dari nama patologis anatomi dari abad ke-18, Giovanni Battista Morgagni. Bertambahnya usia dan paparan sinar matahari menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap jenis katarak ini.
Katarak Polar Posterior
Kondisi permukaan belakang lensa yang keruh menjadi salah satu tanda katarak jenis ini. Ketika kekeruhan masih sedikit, gejalanya belum terasa. Tapi ketika sudah membesar, penglihatan akan sangat terganggu. Jenis katarak ini juga bisa terjadi karena penyakit bawaan.
Katarak Traumatik
Berbeda dengan jenis-jenis katarak lain, penyebab katarak ini berasal dari luar, yakni luka serius pada mata akibat pukulan atau benda tajam.
Katarak traumatik mungkin baru diketahui beberapa tahun setelah luka terjadi. Namun, dalam sejumlah kasus, luka itu bisa menyebabkan katarak dalam waktu beberapa hari saja.
Katarak Putih
Katarak putih adalah kondisi ketika katarak sudah mencapai stadium lanjut. Lensa menjadi sangat keruh hingga berwarna putih dan keras. Karena itu, butuh ahli bedah yang amat berpengalaman untuk mengoperasi jenis katarak ini.
“Meski penyebab katarak dan indikasinya berbeda-beda, semua jenis katarak tersebut sama berbahayanya. Katarak dapat menyebabkan kebutaan total,” ujar Kevin.
Pada stadium awal atau menengah pun penglihatan akan sangat terganggu sehingga menyusahkan kegiatan sehari-hari pengidapnya.
Kecuali katarak bawaan dan traumatik, salah satu cara mencegah munculnya jenis-jenis katarak itu adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, pemeriksaan mata rutin dapat membantu deteksi dini demi menekan risiko bahayanya dan memperbesar peluang kesembuhan.