Liputan6.com, Jakarta - Reaksi alergi bukan hanya membuat tubuh terasa tidak nyaman, tapi juga bisa muncul di permukaan kulit dalam bentuk ruam. Ruam alergi kerap kali terasa gatal, menyakitkan, bahkan bisa menyebabkan infeksi jika tidak ditangani secara tepat.
Mengutp laman Health, ada tiga jenis ruam yang paling umum terjadi akibat reaksi alergi, yakni dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, dan urtikaria atau umum dikenal sebagai biduran. Masing-masing ruam alergi ini mempunyai ciri khas dan penanganan yang berbeda.
1. Dermatitits Atopik (Eksim): sering dialami anak, tapi bisa terjadi di segala usia
Dermatitis atopik adalah bentuk eksim kronis yang sering menyerang anak-anak, namun juga bisa dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini menyebabkan kulit terasa sangat gatal, kering, dan meradang.
Data menunjukkan bahwa hingga 20% anak-anak menderita dermatitis atopik, sementara pada orang dewasa angkanya sekitar 1%–3%.
Gejalanya bisa beragam, seperti:
- Kulit kering dan kasar
- Lepuh yang mengeluarkan cairan dan berkerak
- Kemerahan dan peradangan
- Kulit menebal akibat garukan berulang
- Kulit benjol-benjol di bagian belakang lengan atau paha
- Pendarahan dari telinga pada kasus tertentu
Letak ruam bisa berbeda-beda tergantung usia. Anak kecil cenderung mengalami ruam di wajah, tangan, kaki, dan kulit kepala. Sementara remaja dan orang dewasa lebih sering mengalami ruam di kelopak mata, tangan, lutut, alat kelamin, dan siku.
Deermatitis Kontak Alergi
2. Dermatitis Kontak Alergi: Ruam Setelah Menyentuh Alergen Tertentu
Dermatitis kontak alergi muncul akibat kontak langsung dengan zat pemicu alergi (alergen). Gejalanya tidak selalu muncul seketika—kadang baru terlihat 1–2 hari setelah paparan.
Ciri-ciri yang umum termasuk:
- Kulit merah dengan benjolan atau garis-garis
- Gatal yang intens dan rasa terbakar
- Kulit menjadi kasar, bersisik, bahkan menebal
- Lepuh yang pecah dan berkerak
- Kulit terasa hangat atau nyeri
Beberapa alergen pemicu umum antara lain:
- Logam seperti nikel
- Pewarna rambut atau cat kuku
- Lateks, karet, dan perekat
- Pewangi buatan
- Pengawet dan antibiotik topikal
- Kain dan deterjen
Meski demikian, ada juga dermatitis kontak yang ditularkan lewat udara, terutama dari resin tanaman seperti bunga matahari, ragweed, dan goldenrod.
Urtikaria
3. Biduran (Urtikaria): Muncul Mendadak dan Bisa Menyebar
Biduran adalah ruam berupa benjolan merah, menonjol, dan gatal yang muncul secara tiba-tiba sebagai respons terhadap alergen.
Benjolan ini bisa membesar, menyebar, dan membentuk ruam luas. Biasanya hilang dalam beberapa jam hingga hari, terutama jika pemicunya sudah dihindari.
Pemicu biduran bisa berasal dari:
- Makanan (seperti kacang, telur, atau seafood)
- Obat-obatan tertentu
- Gigitan serangga
- Serbuk sari atau bulu hewan
- Stres emosional dan keringat (pada kasus kronis)
Biduran umumnya bersifat akut, namun jika terjadi lebih dari enam minggu, bisa dikategorikan sebagai urtikaria kronis.
Bagaimana Mengatasi Ruam Alergi?
Kunci utama untuk menghindari ruam alergi adalah menghindari alergen. Namun, saat ruam sudah muncul, ada beberapa pengobatan yang bisa membantu:
- Pelembap topikal: Berguna untuk mengurangi gatal dan mencegah kulit kering, terutama pada dermatitis atopik.
- Steroid (topikal maupun oral): Digunakan untuk meredakan peradangan kulit berat.
- Kompres dingin: Membantu menenangkan kulit yang meradang atau gatal.
- Lotion kalamin atau mandi oatmeal: Bisa menenangkan ruam akibat dermatitis kontak.
- Antihistamin oral: Efektif mengurangi gatal akibat biduran atau dermatitis atopik.
Pada kasus biduran yang berat, dokter mungkin akan meresepkan obat sistemik seperti omalizumab (Xolair) atau dapson.
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?
Sebagian besar ruam alergi dapat sembuh sendiri setelah alergen dihindari.
Namun, Anda sebaiknya segera menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami gejala seperti:
- Ruam menyebar cepat ke seluruh tubuh
- Muncul di area sensitif seperti mata, mulut, atau alat kelamin
- Disertai demam, nyeri hebat, atau luka terbuka
- Tidak merespons pengobatan seperti antihistamin atau steroid
- Ada tanda-tanda infeksi seperti nanah, kulit bengkak, hangat, dan memerah
Reaksi alergi berat, seperti kesulitan bernapas atau bengkak di wajah, memerlukan penanganan medis darurat.
Penyebab Lain Ruam Kulit
Alergen merupakan penyebab umum ruam kulit, tetapi penyakit atau infeksi yang mendasarinya mungkin menjadi penyebabnya dalam beberapa kasus.
Beberapa orang mengalami ruam kulit sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu atau gigitan dan sengatan serangga.
Adapun penyebab lain munculnya ruam kulit meliputi:
Penyakit pada masa kanak-kanak: Penyakit ini meliputi cacar air, penyakit tangan-makan-mulut, campak, dan demam berdarah.
Impetigo: Infeksi bakteri ini menyebabkan luka merah yang melepuh, mengeluarkan cairan, dan berkerak. Impetigo biasanya menyerang anak-anak.
Penyakit Kawasaki: Penyakit langka ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, biasanya pada anak-anak.
Lupus: Gangguan autoimun ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja menargetkan dan menyerang sel-sel sehat di kulit, ginjal, sendi, dan lainnya.
Psoriasis: Kondisi kulit ini menyebabkan bercak-bercak merah tebal pada kulit dan sisik keperakan.
Artritis reumatoid (RA): Jenis artritis ini menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan di sekitarnya.
Herpes zoster: Ini adalah ruam yang menyakitkan yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Virus ini menyebabkan cacar air dan berdiam dalam sel saraf setelah infeksi awal.
Infeksi sistemik: Ini adalah infeksi bakteri, jamur, atau virus yang memengaruhi seluruh tubuh.