Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang tua menganggap gondongan pada anak bisa sembuh sendiri. Padahal jika tidak ditangani dengan baik, gondongan bisa memicu komplikasi seperti radang otak, pankreatitis, hingga gangguan kesuburan. Mengutip situs resmi Rumah Sakit Bunda Group, penyebab gondongan atau mumps adalah virus paramyxovirus yang menyerang kelenjar ludah di bawah telinga.
Gejala gondongan muncul bertahap, biasanya dimulai dengan demam, lalu bengkak di pipi, hingga rasa sakit saat menelan. Anak-anak merupakan kelompok paling rentan tertular gondongan karena virus gondongan mudah menyebar lewat percikan air liur saat batuk atau bersin.
Meski gondongan bisa mengempis sendiri, banyak orang bertanya, apakah gondongan berbahaya? Kondisi ini perlu diwaspadai karena infeksi dapat menjalar ke otak dan berpotensi fatal. Dengan demikian, sangat penting bagi orang tua untuk memahami tanda-tanda gondongan pada anak dan faktor penyebab kondisi ini agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai.
Faktor Penyebab Gondongan pada Anak
Gondongan pada anak disebabkan oleh infeksi virus yang termasuk dalam kelompok paramyxovirus RNA. Virus ini menyerang kelenjar ludah parotis yang bertugas memproduksi air liur. Sesaat setelah virus menginfeksi, anak akan mengalami peradangan yang membuat kelenjar ludah membengkak dan rasanya nyeri. Pembengkakan ini tampak jelas di area pipi dan bawah telinga.
Gondongan bisa menular dengan sangat cepat, terutama melalui droplet saat batuk, bersin, atau berbicara. Bahkan, hanya menyentuh benda yang terkontaminasi air liur penderita bisa menularkan virus penyebab gondongan.
Tanda dan Gejala Gondongan pada Anak
Gondongan adalah infeksi virus yang paling sering menyerang anak-anak.Gejala gondongan pada anak biasanya baru muncul dua hingga tiga minggu setelah tubuh terinfeksi virus. Meski sering sembuh sendiri, penanganan yang tepat penting untuk mencegah komplikasi dan menurunkan risiko penularan. Berikut ini gejala yang perlu diperhatikan
Awal gejala meliputi:
- Demam
- Lesu
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Setelah itu muncul pembengkakan di pipi, tanda kelenjar parotis meradang.
Mengutip situs resmi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, gejala lain yang sering muncul meliputi:
- Nyeri saat mengunyah
- Mulut kering
- Nyeri sendi atau perut
- Hilang nafsu makan
- Pembengkakan di pipi menandakan virus sedang aktif berkembang.
Guna mengurangi risiko penularan, anak yang mengalami gondongan sebaiknya diisolasi selama lima hari sejak demam pertama kali muncul. Selain itu, selalu biasakan anak yang terkena gondongan untuk mencuci tangan, memakai masker, dan tidak berbagi alat makan.
Komplikasi
Sebagian besar kasus gondongan pada anak memang bisa sembuh tanpa obat khusus, tetapi infeksi yang luput dari pengawasan dokter bisa memicu komplikasi serius.
Virus bisa menjalar ke organ lain dan menyebabkan ensefalitis (radang otak), meningitis, pankreatitis, atau peradangan testis (orkitis) pada anak laki-laki. Sementara pada anak perempuan, penyebaran virus bisa menyebabkan radang ovarium (ooforitis). Catatan khusus, ibu hami trisemester pertama yang terinfeksi virus penyebab gondongan bahkan berisiko mengalami keguguran.
Gejala seperti demam tinggi, kejang, atau sangat lemas menjadi alarm bahaya yang mewajibkan anak dibawa ke rumah sakit.
Cara Mengobati Gondongan pada Anak di Rumah
Pada kasus gondongan yang masih ringan, perawatan rumahan bisa membantu anak pulih lebih cepat. Mengutip Ciputra Hospital, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk merawat anak gondongan di rumah:
- Minum air putih yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi.
- Berkumur pakai air garam agar nyeri di mulut redaKonsumsi bahan alami seperti jahe, daun putri malu, atau bunga kembang sepatu yang diyakini bisa mengurangi peradangan.
- Gunakan kompres es pada bagian yang bengkak untuk meredakan rasa sakit.
- Pastikan anak banyak istirahat dan tidak melakukan kegiatan berat
- Sajikan makanan lembut dan menyegahkan seperti sup atau bubur sehingga mudah ditelan anak
- Hindari makanan dan minuman asam karena bisa memperburuk nyeri di kelenjar parotis.
Cara Mencegah Gondongan
Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) merupakan cara terbaik untuk mencegah gondongan pada anak. Vaksin ini mampu melindungi tubuh dari tiga penyakit sekaligus berupa campak, gondongan, dan rubella.
Selain vaksin, kebiasaan menjaga kebersihan juga berperan besar. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai berikut:
- Sering mencuci tangan menggunakan sabun.
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- Tidak berbagi peralatan makan atau minum.
- Menjaga jarak dari orang yang sedang sakit.
Kapan Harus ke Dokter
Jika pembengkakan yang tampak di pipi dan di bagian bawah telinga tidak kunjung mengecil dalam waktu sepekan, anak masih mengalami demam tinggi atau menunjukkan tanda kejang dan lesu, segera periksakan ke dokter. Pemeriksaan dini penting guna memastikan apakah anak perlu menjalani terapi tambahan untuk menghindari komplikasi.
Untuk mendiagnosis gondongan, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik serta tes darah guna mengecek respons antibodi terhadap virus mumps. Apabila ditemukan tanda komplikasi, anak akan mendapat perawatan intensif sesuai kondisinya. Penanganan yang tepat membuat gondongan pada anak dapat disembuhkan secara total.
Pertanyaan seputar Gondongan pada Anak
1. Apa perbedaan gondongan dan gondokan?
Gondongan disebabkan virus yang menyerang kelenjar ludah, sedangkan gondokan berkaitan dengan kelenjar tiroid akibat kekurangan yodium.
2. Apakah gondongan bisa kambuh lagi?
Jarang sekali. Setelah sembuh, tubuh biasanya membentuk antibodi seumur hidup terhadap virus mumps.
3. Berapa lama masa inkubasi gondongan?
Umumnya 16–18 hari sejak anak pertama kali terpapar virus.
4. Bagaimana cara tercepat agar gondongan cepat kempes?
Perbanyak minum air, istirahat cukup, kompres dingin area bengkak, serta konsumsi makanan lembut. Hindari makanan asam dan jaga kebersihan untuk mempercepat pemulihan.
Sumber:
https://ayosehat.kemkes.go.id/kenali-gejala-dan-penyebab-gondongan
https://ciputrahospital.com/obat-gondongan-alami/
https://www.rspondokindah.co.id/en/news/gondongan-gejala-penyebab-penanganan
https://kesehatan.jogjakota.go.id/artikel/id/174
https://ugm.ac.id/id/berita/kenali-bahaya-penyakit-gondongan-mengintai-anak-anak/
https://www.bunda.co.id/id/articles/apa-yang-dilakukan-jika-anak-kena-mumps-atau-gondongan
https://www.mitrakeluarga.com/artikel/gondongan-penyebab-pengobatan