Hasil Final Thailand Open 2025: China & Malaysia 2 Gelar, Indonesia Zonk

5 hours ago 2

Ligaolahraga.com -

Liga Olahraga : Turnamen Thailand Open World Tour Super 500 telah berakhir pada Minggu (18/5). Hasilnya, China dan Malaysia berhasil membawa pulang 2 gelar juara, sementara 1 gelar lainnya menjadi milik tuan rumah Thailand.

Pasangan Malaysia Pearly Tan / M Thinaah dan pasangan Korea Zheng Nayin/Lee Yeonwoo berlaga di final ganda putri.

Pada permainan game pertama, kedua kubu memperagakan pertarungan menyerang dan bertahan yang sengit. Daya tembak Chen Kangle/Tina lebih kuat. Mereka memimpin pada tahap pembukaan dan selalu mempertahankan keunggulan tertentu. Pada laga ini, mereka melancarkan serangan terarah dan memperlebar selisih skor, sehingga memenangi game pertama dengan skor 21-16.

Pada game kedua, pasangan Korea mengambil inisiatif dan melancarkan serangan sengit di awal. Akan tetapi, setelah skor imbang 6-6, mereka jelas kehabisan stamina. Pasangan Malaysia memanfaatkan kesempatan untuk memperlebar jarak dan menang 21-17.

Selanjutnya pasangan Denmark yang kurang dikenal William/Faust menjadi kuda hitam dan mengalahkan banyak lawan kuat untuk memasuki final Thailand Open 2025 menghadapi juara Asia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Pada game pertama, kedua kubu bertarung ketat dan irama menyerang serta bertahan begitu cepat. Kombinasi Malaysia memiliki sedikit keunggulan pada tahap awal. Memasuki interval, dengan serangan terus-menerus dari pemain muda Denmark, kedudukan kembali menegangkan hingga imbang 20-20. Kombinasi Malaysia sedikit tertinggal dalam menguasai poin-poin penting dan kalah di game pertama dengan skor 20-22.

Pada game kedua, kedua tim saling serang dan skor imbang 14-14. Namun, kali ini pasangan Denmark kembali melakukan kesalahan beruntun yang mengakibatkan kekalahan dan mereka pun kalah dengan skor 17-21.

Pada permainan penentuan, Aaron Chia/Soh Wooi Yik mendapatkan momentum dan semakin berani, hingga unggul dengan selisih lebar 11-4. Pada akhirnya, mereka menang 21-12 tanpa ketegangan apa pun.

Chen Yufei menunjukkan penampilan dominan di turnamen dan berhasil melaju ke final tunggal putri Thailand Open 2025 tanpa ketegangan apa pun, menghadapi tantangan pemain tuan rumah Pornpawee Chochuwong.

Pada permainan game pertama, Li Meihao mencoba menggunakan kecepatan dan titik pendaratan yang tepat untuk menciptakan inisiatif, tetapi kondisinya tidak baik hari ini dan dia kehilangan banyak target dan jatuh dalam posisi yang tidak menguntungkan. Chen Yufei bermain dengan mantap dan menguasai semua arah, menunjukkan gaya seorang jenderal. Dia membuat kemajuan besar dan akhirnya memenangkan permainan pertama 21-16.

Setelah pergantian lapangan, Li Meihao masih dalam kesulitan dan mencoba melepaskan diri dari kendali lawannya dengan gaya permainan bertarung, tetapi kurang berhasil. Chen Yufei mendominasi permainan kedua dan memenangkan kejuaraan dengan 21-12 tanpa pertumpahan darah.

Kemajuan pemain muda Gao Jiaxuan/Wu Mengying dapat dikatakan pesat. Di final, mereka terlibat pertarungan perang saudara dengan seniornya Feng Yanzhe/Huang Dongping.

Di awal gim pertama, kedua pasangan ini bertarung imbang hingga kedudukan imbang 6-6. Seiring dengan penampilan Feng Yanzhe/Huang Dongping yang semakin baik, mereka pun perlahan memperlebar jarak dan memimpin 14-9. Di interval, Gao Jiaxuan/Wu Mengying berjuang mati-matian. Pembunuhan berat dan kecepatan Gao Jiaxuan serta perubahan barisan Wu Mengying juga mengesankan. Pasangan muda ini beberapa kali mampu menyamakan kedudukan, tetapi tetap kalah dari pasangan yang lebih stabil Feng Yanzhe/Huang Dongping 22-24 di titik krusial.

Memasuki game kedua, pasangan muda ini masih berani tampil agresif menyerang lawan, namun sayang karena keterbatasan tenaga dan pengalaman, mereka masih kalah bersaing dengan pasangan ganda campuran papan atas. Pada akhirnya, Feng Yanzhe/Huang Dongping memenangkan kejuaraan dengan 21-16.

Kunlavut Vitidsarn berjuang demi kejayaan bulu tangkis Thailand dalam keadaan darurat, menghadapi pemain terkenal Denmark Anders Antonsen.

Pada permainan game pertama, kedua kubu menggunakan strategi tarik-jatuh yang paling nyaman untuk berjuang meraih kemenangan. Mereka terlibat dalam tarik menarik berkali-kali pada awalnya, dan pertarungan itu sulit diselesaikan. Kedua kubu tidak mampu memperlebar selisih skor. Pada interval, Kunlavut secara signifikan meningkatkan ritme serangan dan kecepatannya, memenangkan game pertama 21-16.

Pada permainan game kedua, Antonsen melancarkan serangan balik, sementara konsentrasi Kunlavut menurun. Hasilnya, Antonsen membalas dengan 21-17. Pada permainan penentuan, Kunlavut benar-benar segar dan membuka permainan dengan skor 10-1. Meski kondisi Antonsen membaik, hal itu tak membantu menghadapi perbedaan skor yang besar. Kunlavut memenangkan pertarungan dengan skor 21-9 dan mengklaim gelar Thailand Open 2025.

Artikel Tag: Thailand Open 2025, China, Malaysia, Chen Yufei

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/hasil-final-thailand-open-2025-china-malaysia-2-gelar-indonesia-zonk

Read Entire Article
Helath | Pilkada |