Inisiatif Mia Fitri agar Perempuan Lebih Siap Jalani Perubahan Sebelum Menopause

6 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Menopause adalah fase normal yang dialami perempuan. Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebelum menopause datang ada fase transisi yang bernama perimenopause.

Saat perimenopause datang tubuh perempuan usia 40-an mengalami penurunan hormon estrogen. Hal ini berimbas pada berat badan naik meski pola makan dijaga, tidur tidak nyenyak, mudah lelah, mood naik turun, hingga cemas tanpa alasan jelas.

Sayangnya, pembicaraan soal perimenopause masih jarang dibahas secara terbuka. Akibatnya, banyak perempuan yang justru menanganinya dengan cara yang kurang tepat, seperti diet ekstrem atau olahraga berlebihan demi “mengembalikan tubuh seperti dulu”.

"Kebanyakan program fitness atau diet yang ada enggak dirancang untuk tubuh perempuan di masa perimenopause," kata Mia Fitri, pelatih kesehatan bersertifikat dari American Council on Exercise – Menopause Transition and Senior Fitness.

Melihat kondisi tersebut, Mia Fitri menggagas Perimenopause Gameplan. Ini adalah program pertama dan satu-satunya di Indonesia yang dirancang khusus membantu perempuan usia 40 tahun ke atas menghadapi masa transisi menuju menopause dengan cara yang sehat dan ilmiah.

"Tujuannya para perempuan siap hadapi transisi menopause. Bukan diet ekstrem, bukan cardio seharian, dan bukan quick fix,” jelas Mia Fitri dalam keterangan tertulis.

Program Perimenopause Gameplan ada 4 Aspek

Mia menjelaskan, program Perimenopause Gameplan dirancang selama delapan minggu. Selama periode tersebut, peserta akan dibimbing melalui empat aspek utama yang saling melengkapi.

“Durasi delapan minggu ini fokus berbeda setiap minggunya. Jadi kombinasi workout mandiri, bisa di gym atau di rumah, live coaching, dan masterclass. Check-in rutin, grup privat, dan coaching mingguan juga termasuk didalamnya,” kata Mia.

Berikut rincian program:

1. Strength Training Protocol. Latihan kekuatan sederhana untuk menjaga massa otot, mengencangkan tubuh, dan mempercepat metabolisme.

2 Nutrition Reset. Panduan meal plan praktis yang membantu menyesuaikan asupan perempuan 40-an tahuh.

3. Sleep & Stress Mastery. Strategi untuk tidur nyenyak, mengatasi hot flashes dan night sweats, serta menenangkan pikiran.

4. Community Support Group. Ini adalah grup dukungan eksklusif bagi perempuan 40+ dengan akses langsung ke coach selama 24 jam.

Safe Landing Hadapi Perimenopause dan Menopause

Chairman Indonesian Menopause Society Jakarta, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Ni Komang Yeni Dhana Sari mengatakan dalam praktik sebagai dokter 20 tahun terakhir ia melihat banyak perempuan masih belum memahami perubahan yang terjadi pada tubuhnya di fase tersebut yang bak rollercoaster.

"Banyak perempuan yang kebingungan menghadapi perubahan di masa perimenopause," katanya.

Sehingga kehadiran pendampingan yang tepat seperti yang digagas oleh Mia bisa membuat transisi menuju menopause menjadi lebih tenang.

"Program seperti ini bisa menjadi ruang bagi mereka untuk belajar, berbagi, dan menyiapkan diri agar bisa melalui masa ini dengan lebih nyaman,” tutur Ni Komang.

Kapan Perimenopause Datang?

Fase sebelum menopause alias perimenopause kurang dipahami secara luas. Padahal ini merupakan fase penting karena mulai terjadi perubahan hormon yang bisa mempengaruhi suasana hati bahkan tidur.

Perimenopause secara harfiah berarti periode sebelum menopause. Kondisi tersebut terjadi di pada wanita di akhir usia 30-an dan 40-an. Di Amerika Serikat fase perimenopause terjadi rata-rata sekitar empat tahun sebelum menopause.

Namun, bisa juga berkisar 8-10 tahun sebelum menopause.Sehingga wanita mengalami rentang waktu yang panjang mengalami perubahan hormon yang membuat kehidupan seperti rollercoaster.

Juru Bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists dan mantan ketua British Menopause Society, dokter Heather Currie mengatakan saat perimenopause terjadi penyesuaian ovarium dari yang tadinya bekerja normal dan menghasilkan keseimbangan hormon reproduksi agar menstruasi teratur menuju ke ovarium berhenti memproduksi hormon.

Salah satu ciri menopause adalah menstruasi tidak teratur. Dokter obstetri dan ginekologi Mary Rosser mengatakan perubahan siklus menstruasi sering kali merupakan gejala pertama perimenopause.

"Biasanya menstruasi dengan interval 28 hari tapi bisa menjadi lebih pendek, seperti setiap 21 hingga 24 hari," katanya mengutip Womens Health. 

Lalu, gejala lain adalah hot flashes dan berkeringat di malam hari. Menurut Harvard Health, peningkatan suhu tubuh ini memengaruhi sekitar 35 hingga 50 persen wanita perimenopause. Tingkat keparahannya akan berbeda pada setiap wanita—ada yang mungkin merasa sedikit hangat sementara yang lain mungkin mulai berkeringat.

Foto Pilihan

Tenaga kesehatan Siti Nurjanah (kiri) dibantu rekan-rekannya memberikan vaksin campak kepada seorang anak dalam kampanye vaksinasi campak dari rumah ke rumah menyusul wabah di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin 8 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |