Seperti Apa Nyeri Dada Karena Jantung? Kenali Ciri dan Perbedaannya dengan GERD!

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Komedian ternama Indonesia, Wendi Cagur, dilarikan ke rumah sakit pada 11 Maret 2025 akibat serangan akut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau asam lambung yang naik. Sebelumnya, pada 7 Maret 2025, Wendi sudah mengunjungi IGD karena mengalami nyeri dada. Meski hasil pemeriksaan jantungnya baik, dia tetap didiagnosis GERD

Sayangnya, Wendi memilih untuk tetap bekerja dan menolak perawatan medis. Setelah mengisi acara sahur, nyeri dadanya kembali kambuh dengan intensitas yang lebih parah, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Istri Wendi, Ayu Natasya, mengungkapkan kepanikannya saat melihat suaminya dibawa dengan ambulans. Sahabatnya, Ruben Onsu, juga memberikan pernyataan bahwa ini merupakan kali kedua Wendi dilarikan ke rumah sakit karena masalah yang sama. Dia menekankan pentingnya istirahat total bagi Wendi. Saat ini, Wendi tengah menjalani perawatan intensif dengan harapan segera pulih.

Promosi 1

Seperti Apa Nyeri Dada Karena Jantung?

Kasus Wendi Cagur menjadi pengingat pentingnya membedakan nyeri dada akibat GERD dan serangan jantung. Banyak orang yang sering bingung karena gejala keduanya mirip. Namun, memahami perbedaan nyeri dada akibat penyakit jantung sangat penting agar bisa mengambil langkah yang tepat.

Ciri-Ciri Nyeri Dada Karena Jantung

Serangan jantung umumnya ditandai dengan nyeri dada yang terasa seperti ditekan, terbakar, atau diremas, seperti dikutip dari p2ptm.kemkes.go.id pada Rabu, 12 Maret 2025. Nyeri ini bisa menjalar ke bagian tubuh lain seperti:

  • Lengan kiri: Rasa nyeri yang menjalar hingga ke lengan kiri sering kali menjadi tanda serangan jantung.
  • Rahang, dagu, atau leher: Nyeri dapat menjalar ke rahang dan sering disalahartikan sebagai sakit gigi.
  • Punggung atau ulu hati: Beberapa orang mengira ini sebagai gangguan pencernaan, padahal bisa jadi tanda serangan jantung.

Gejala lain yang menyertai nyeri dada akibat jantung meliputi:

  • Keringat dingin
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar-debar
  • Mual dan muntah

Faktor risiko seperti hipertensi, obesitas, diabetes, dan riwayat kolesterol tinggi dapat meningkatkan kemungkinan mengalami serangan jantung.

Perbedaan Nyeri Dada Akibat GERD dan Jantung

 Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP(K), M.Kes., FIHA, FICA, FAsCC, menjelaskan, GERD sering kali menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa pahit di mulut, sering sendawa, dan nyeri yang memburuk saat berbaring atau setelah makan. 

Berbeda dengan serangan jantung, GERD tidak menyebabkan perubahan pada elektrokardiogram (EKG) atau peningkatan enzim jantung.

Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan pemeriksaan seperti:

  • EKG untuk melihat perubahan segmen ST atau gelombang T.
  • Tes enzim jantung (troponin) untuk mendeteksi adanya kerusakan otot jantung.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami nyeri dada yang mencurigakan, terutama jika disertai dengan gejala seperti keringat dingin, sesak napas, atau nyeri yang menjalar, segera cari pertolongan medis. Jangan menunda pemeriksaan, terutama jika memiliki faktor risiko penyakit jantung.

Kasus yang dialami Wendi Cagur menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan dan mengenali gejala awal penyakit serius. Semoga Wendi segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa. 

Read Entire Article
Helath | Pilkada |