Gejala Pertumbuhan Gigi Bungsu Terhambat atau Tidak Sempurna dan Cara Mengatasinya

Liputan6.com, Jakarta Gigi bungsu adalah gigi gerahan terakhir yang tumbuh biasanya muncul di akhir masa remaja bahkan usia 30-an tahun. Namun, ada kondisi ketika gigi bungsu tumbuh terhambat atau tidak sempurna yang bernama impaksi gigi.

Kondisi tersebut ditandai dengan gigi graham bungsu atau gigi graham ketiga tumbuh dengan miring seperti “berbaring” ke arah gigi sebelahnya seperti disampaikan dokter gigi spesialis bedah mulut Faulina dari RS EMC Tangerang.

Kenapa bisa terjadi impaksi gigi? Faulina mengatakan ada tiga penyebabnya:

1. Ukuran rahang yang terlalu kecil sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk tumbuh gigi.
2. Gigi lain telah tumbuh dengan posisi tidak beraturan sehingga pertumbuhan gigi bungsu terhalangi.
3. Gigi susu yang terlambat patah sehingga menghalangi pertumbuhan gigi permanen.

Gejala impaksi gigi akan terasa dan semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu bila ada sisa-sisa makanan yang masuk ke dalam celah gigi yang mengalami impaksi. Adapun beberapa gejalanya meliputi:

• Bau pada mulut
• Rasa nyeri dan bengkak pada bagian gusi
• Sakit pada bagian kepala yang berkepanjangan
• Rasa sakit gigi ketika sedang menggigit
• Muncul celah di antara gigi impaksi dengan gigi terdekatnya
• Terjadi pembengkakan pada bagian kelenjar getah bening di leher.

Bila gejala dan keluhan impaksi berulang kali dokter biasanya akan merekomendasikan untuk mencabut. Tindakan dilakukan lewat operasi gigi.

Jika belum operasi, tapi muncul ciri atau keluhan impaksi gigi, Faulina menyarankan beberapa cara untuk mengurangi gejala tidak nyaman akibat impaksi gigi untuk sementara:

• Mengompres dingin bagian yang nyeri -- Rasa nyeri yang dirasakan pada penderita impaksi gigi dapat dikurangi dengan melakukan kompres menggunakan es batu di bagian rahang. Es dapat memberi efek mati rasa jika didiamkan untuk beberapa waktu pada bagian yang nyeri.
• Berkumur menggunakan air garam yang hangat --- Berkumur menggunakan air garam merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi bakteri-bakteri jahat di dalam mulut, sehingga nyeri yang disebabkan oleh penumpukan bakteri di dalam mulut dan gigi pun dapat mereda.

Foto Pilihan

Benedikta DesideriaTim Redaksi