Menkes Budi: Jangan Tunggu Sakit Baru Periksa

19 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Menkes Budi) mengingatkan masyarakat untuk ikut melakukan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas. Lewat pemeriksaan berdasarkan kategori usia itu bisa diketahui kondisi kesehatan seseorang tanpa perlu sakit dulu.

“Kalau kita tahu lebih awal, kita bisa perbaiki. Entah dengan mengubah gaya hidup atau dengan pengobatan," kata Menkes Budi dalam capaian dan temuan Cek Kesehatan Gratis yang sudah berjalan empat bulan pada Kamis, 12 Juni 2025.

Budi mengatakan bahwa sehat itu adalah investasi yang bisa mendukung seseorang untuk bisa produktif dan maju.

"Dan ini pesan langsung dari Presiden: jaga kesehatan agar rakyat Indonesia bisa bekerja, produktif, dan membawa negara kita menjadi negara maju di tahun 2045,” kata Budi.

Per 11 Juni 2025 lebih dari 8,2 juta orang telah menyelesaikan Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejak peluncurannya pada 10 Februari 2025.

Berdasarkan data empat bulan program berjalan ada tiga masalah utama kesehatan yang terdeteksi: hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan kesehatan gigi.

"Masalah gigi ini tinggi sekali terjadi di masyarakat Indonesia," katanya.

Hipertensi, Diabetes dan Obesitas Sentral

Selain gigi, penyakit hipertensi, diabetes dan obesitas sentral menjadi masalah tertinggi yang ditemukan dalam CKG. Padahal ketiga penyakit tersebut merupakan penyebab penyakit jantung, ginjal dan stroke.

Bila menilik data tahunan, Budi mengatakan lebih dari setengah juta orang Indonesia yang meninggal karena jantung dan stroke."Dan faktor risikonya konsisten di lapangan, yakni hipertensi atau darah tinggi, diabetes dan obesitas," katanya.

Berikut temuan tiga masalah kesehatan tersebut dalam pelaksanaan CKG 4 bulan terakhir:

Obesitas Sentral

1 dari 2 perempuan dan 1 dari 4 laki-laki peserta CKG alami obesitas sentral. Obesitas sentral adalah kondisi lingkar pinggang di atas 90 cm pada laki-laki dan 80 cm pada perempuan.

Hipertensi

20,9 persen peserta CKG memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Diabetes

5,9 persen dari peserta CKG alami diabetes.

Perempuan Lebih Banyak yang Ikut CKG

Budi juga mencatat perempuan jauh lebih antusias mengikuti CKG dibandingkan laki-laki.

"Yang menarik lebih banyak perempuan yag melakukan CKG dibanding laki-laki," kata Budi.

Dari total 8,6 juta peserta CKG hingga 11 Juni 2025, sebanyak 5,3 juta atau sekitar 62,2 persen diantaranya adalah perempuan. Sementara laki-laki hanya berjumlah 3,2 juta atau sekitar 37,7 persen.

Melihat data CKG, ini menjadi pengingat baginya sendiri sebagai laki-laki untuk memberi contoh soal pentingnya menjaga kesehatan.

"Ini adalah panggilan buat saya sendiri sebagai laki-laki agar memberikan contoh nih, kita harus hidup lebih sehat," kata Menkes Budi.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |