Ligaolahraga.com -
Berita F1: George Russell harus menelan pil pahit di Grand Prix Inggris 2025 setelah keputusan berisiko menggunakan ban kering dari awal terbukti keliru. Bersama empat pebalap lain — Charles Leclerc, Isack Hadjar, Ollie Bearman, dan Gabriel Bortoleto — Russell masuk pit sebelum start dan beralih ke ban slick, berharap trek cepat mengering.
Namun, strategi itu berubah menjadi bumerang. Lintasan Silverstone masih terlalu basah, dan meskipun sempat unggul lima detik per lap dibanding pengguna ban intermediate, hujan kembali turun dan membuatnya kehilangan waktu signifikan.
Dalam wawancara dengan Sky Sports, Russell mengungkapkan penyesalannya. “Itu keputusan 50-50. Jika tidak ada Virtual Safety Car selama 15 menit pertama, mungkin hasilnya berbeda. Tapi dengan kondisi itu, kami terlalu ambil risiko,” katanya. Ia menambahkan bahwa strategi pit stop terakhirnya juga terlalu dini, memperburuk situasi. “Hari yang buruk. Sangat menyakitkan mengalami ini di balapan kandang sendiri.”
Russell sebenarnya memulai balapan dari posisi keempat hasil kualifikasi yang solid, menunjukkan progres pesat Mercedes sepanjang akhir pekan. Namun, menurutnya, strategi konservatif hanya bisa diambil jika memiliki mobil secepat McLaren atau Red Bull.
“Treknya enam kilometer, sebagian kering, sebagian basah. Sulit memprediksi. Kalau kami bermain aman, mungkin kami finis P3 atau P4. Tapi kami ingin lebih dari itu,” jelasnya. Ia juga menyebut bahwa faktor seperti Virtual Safety Car tidak bisa diprediksi, sehingga strategi awal menjadi spekulasi yang berisiko tinggi.
George Russell menegaskan bahwa dalam situasi kompetitif saat ini, keberanian kadang diperlukan untuk mencetak hasil maksimal. “Kalau mobil Anda cepat, bermain aman pun tak masalah karena tetap menang. Tapi jika tidak, persaingan terlalu ketat. Anda harus berani ambil risiko — kadang masuk pit, kadang bertahan di luar.”
Artikel Tag: George Russell, Mercedes, F1 2025, GP Inggris
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/strategi-berisiko-gagal-george-russell-frustrasi-di-balapan-kandang