10 Bahaya Campak Bagi Kesehatan Anak-anak, Orang Tua Wajib Tahu

1 week ago 4

Liputan6.com, Jakarta Campak dikenal sebagai salah satu penyakit menular yang paling sering menyerang anak-anak, dan meski kerap dianggap penyakit biasa dengan gejala demam dan ruam, faktanya penyakit ini bisa membawa risiko komplikasi yang berbahaya. Virus campak menyebar sangat cepat melalui percikan air liur, sehingga dalam waktu singkat dapat menulari banyak anak dalam satu lingkungan.

Menurut Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Djatnika Setiabudi, seseorang yang tertular campak akan mengalami fase gejala awal, seperti demam tinggi, batuk pilek, hingga mata merah. Fase ini merupakan fase yang paling mudah menularkan. Penularan campak dilakukan tidak melalui sentuhan kulit, tetapi melalui percikan droplet di udara. Untuk itulah, Djatnika mendorong agar orang yang bergejala itu segera untuk berobat ke fasilitas kesehatan.

Orang tua harus memahami bahwa bahaya campak bukan sekadar ruam kemerahan di kulit, melainkan juga komplikasi yang dapat merusak organ vital, melemahkan daya tahan tubuh, bahkan menimbulkan risiko kematian. Berikut adalah 10 bahaya campak yang dijelaskan secara lengkap agar menjadi panduan penting dalam menjaga kesehatan buah hati.

1. Dehidrasi Akibat Demam dan Diare

Dehidrasi merupakan bahaya awal yang paling sering terjadi pada anak penderita campak karena penyakit ini kerap disertai demam tinggi, muntah, dan diare yang membuat tubuh kehilangan cairan dalam jumlah banyak. Jika cairan tubuh tidak segera digantikan, kondisi ini dapat memperparah keadaan dan membuat anak semakin lemas serta sulit beraktivitas normal.

Selain itu, dehidrasi yang berlangsung lama dapat mengganggu fungsi organ vital seperti ginjal dan jantung, sehingga menimbulkan masalah kesehatan baru yang lebih serius. Pada beberapa kasus, anak bisa menunjukkan tanda mulut kering, mata cekung, dan jarang buang air kecil yang menandakan tubuhnya kekurangan cairan parah.

Penanganan dehidrasi pada anak dengan campak membutuhkan pemberian cairan elektrolit atau infus di rumah sakit bila kondisinya sudah berat, sehingga orang tua harus segera waspada begitu anak mengalami gejala tersebut.

2. Infeksi Telinga yang Mengganggu Pendengaran

Anak yang terkena campak sering mengalami infeksi telinga tengah akibat daya tahan tubuhnya menurun drastis selama sakit, dan kondisi ini bisa memicu rasa nyeri hebat yang membuat anak rewel. Infeksi telinga ini jika tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan pendengaran sementara bahkan permanen pada anak.

Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga sangat berbahaya karena dapat memengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasi anak di masa depan. Selain itu, infeksi berulang dapat merusak gendang telinga sehingga anak harus menjalani perawatan medis jangka panjang.

Pencegahan infeksi telinga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan hidung dan telinga anak serta membawa mereka segera ke dokter bila mengeluh sakit telinga atau keluar cairan dari telinga.

3. Pneumonia sebagai Komplikasi Berat

Pneumonia merupakan salah satu komplikasi paling mematikan yang dapat dialami anak penderita campak karena virus melemahkan paru-paru dan membuka jalan bagi infeksi bakteri. Anak yang terkena pneumonia akan mengalami sesak napas, batuk berat, demam tinggi, dan suara napas yang tidak normal.

Komplikasi ini tercatat sebagai penyebab utama kematian pada kasus campak di berbagai negara, terutama pada anak-anak dengan gizi buruk atau sistem imun yang lemah. Pneumonia dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh yang berisiko mengancam jiwa.

Orang tua harus segera membawa anak ke rumah sakit jika mengalami gejala pneumonia karena perawatan medis intensif dengan antibiotik atau terapi oksigen sangat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa anak.

4. Radang Otak (Ensefalitis) yang Merusak Sistem Saraf

Radang otak atau ensefalitis adalah komplikasi berat dari campak yang sangat berbahaya karena menyerang sistem saraf pusat anak. Gejala ensefalitis bisa muncul beberapa hari setelah infeksi campak, ditandai dengan sakit kepala hebat, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran.

Kerusakan pada otak akibat ensefalitis dapat meninggalkan dampak permanen seperti gangguan bicara, gangguan motorik, keterbelakangan mental, atau bahkan kematian pada kasus yang parah. Risiko ini membuat campak menjadi penyakit yang benar-benar perlu diwaspadai sejak awal.

Meskipun kasus ensefalitis akibat campak jarang, komplikasi ini bisa terjadi tanpa tanda peringatan sehingga pengawasan medis yang ketat pada anak penderita campak mutlak diperlukan.

5. Kekurangan Vitamin A yang Melemahkan Imunitas

Infeksi campak membuat tubuh anak lebih sulit menyerap nutrisi dengan baik, sehingga mereka rentan mengalami kekurangan vitamin A. Kekurangan nutrisi penting ini dapat memperparah kondisi campak dan menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi.

Anak yang mengalami defisiensi vitamin A biasanya memiliki gejala mata kering, penglihatan kabur, dan daya tahan tubuh yang melemah, sehingga mudah terkena penyakit lain. Dalam kasus yang parah, kekurangan vitamin A bahkan dapat memicu risiko kebutaan permanen.

Itulah sebabnya, pada anak penderita campak biasanya dokter akan memberikan suplemen vitamin A sebagai langkah pencegahan komplikasi lebih lanjut.

6. Kerusakan pada Sistem Pernapasan

Campak tidak hanya menyebabkan pneumonia, tetapi juga melemahkan saluran pernapasan anak secara keseluruhan sehingga mereka rentan terkena infeksi pernapasan lainnya. Batuk yang berkepanjangan, sesak napas, hingga penurunan kadar oksigen dalam darah menjadi gejala yang perlu diwaspadai.

Kerusakan sistem pernapasan ini membuat proses penyembuhan anak lebih lama dan meningkatkan kemungkinan komplikasi lanjutan yang berbahaya. Anak yang mengalami kondisi ini biasanya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit dengan bantuan oksigen atau obat-obatan tertentu.

Dengan kata lain, menjaga kesehatan pernapasan anak sangat penting agar mereka tidak mengalami perburukan kondisi akibat campak.

7. Penurunan Berat Badan dan Malnutrisi

Anak penderita campak biasanya mengalami penurunan nafsu makan karena demam tinggi, sakit tenggorokan, dan gangguan pencernaan yang menyertai penyakit ini. Akibatnya, tubuh anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mempercepat pemulihan.

Penurunan berat badan drastis dapat memicu malnutrisi yang membuat daya tahan tubuh semakin melemah dan memperbesar risiko terkena infeksi lain. Malnutrisi pada masa pertumbuhan juga bisa berdampak pada perkembangan otak serta fisik anak dalam jangka panjang.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memperburuk keadaan anak dan memerlukan perawatan tambahan di rumah sakit dengan pemberian nutrisi medis khusus.

8. Gangguan pada Sistem Kekebalan Tubuh

Virus campak diketahui dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak bahkan setelah mereka dinyatakan sembuh. Hal ini disebabkan karena virus campak mampu merusak sel-sel memori imun, sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk mengenali dan melawan penyakit yang sebelumnya pernah teratasi.

Fenomena ini dikenal dengan istilah “imun amnesia”, yang membuat anak rentan kembali terserang penyakit infeksi lain seperti flu, diare, atau pneumonia setelah sembuh dari campak. Dengan kondisi seperti ini, anak bisa jatuh sakit berulang kali dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih sepenuhnya.

Gangguan kekebalan tubuh inilah yang menjadikan campak sangat berbahaya bagi kesehatan anak dalam jangka panjang, sehingga pencegahan melalui vaksinasi sangat dianjurkan.

9. Risiko Kebutaan Permanen

Campak dapat memengaruhi kesehatan mata anak dengan menimbulkan infeksi pada kornea atau lapisan mata lainnya, terutama bila anak juga mengalami kekurangan vitamin A. Infeksi mata yang tidak tertangani dapat berkembang menjadi keratitis atau luka pada kornea.

Kerusakan pada mata akibat campak bisa menyebabkan penglihatan buram, nyeri hebat, hingga kebutaan permanen yang tidak bisa dipulihkan. Anak dengan gizi buruk memiliki risiko lebih besar mengalami komplikasi ini karena daya tahan tubuhnya tidak mampu melawan infeksi.

Untuk itu, perawatan medis dan pemberian vitamin A sangat penting guna mencegah komplikasi kebutaan akibat campak pada anak-anak.

10. Kematian sebagai Komplikasi Paling Berat

Bahaya paling serius dari campak adalah kematian, yang biasanya terjadi akibat komplikasi parah seperti pneumonia, dehidrasi, atau radang otak. Anak-anak yang mengalami malnutrisi atau memiliki sistem imun lemah lebih rentan meninggal dunia akibat infeksi ini.

Campak telah menjadi penyebab kematian ribuan anak di seluruh dunia, terutama di daerah dengan akses terbatas ke layanan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa campak bukan sekadar penyakit ringan, melainkan ancaman serius bagi keselamatan anak.

Kematian akibat campak dapat dicegah dengan vaksinasi rutin serta penanganan cepat bila anak menunjukkan gejala-gejala parah, sehingga orang tua wajib selalu waspada.

5 Pertanyaan dan Jawaban (People Also Ask)

1. Apa penyebab utama campak pada anak?

Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang sangat mudah menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin.

2. Bagaimana gejala awal campak yang harus diwaspadai orang tua?

Gejala awal meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan muncul bintik putih di mulut sebelum ruam kulit timbul.

3. Apakah campak bisa dicegah?

Ya, vaksinasi campak atau kombinasi MMR merupakan cara paling efektif mencegah penularan dan komplikasinya.

4. Apakah campak berbahaya bagi anak yang bergizi baik?

Anak bergizi baik tetap berisiko, namun komplikasi berat lebih jarang dibanding anak dengan gizi buruk atau imunitas rendah.

5. Kapan anak dengan campak harus dibawa ke rumah sakit?

Jika anak mengalami sesak napas, dehidrasi parah, kejang, atau kesadaran menurun, segera bawa ke fasilitas kesehatan.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |