Liputan6.com, Jakarta World AIDS Vaccine Day atau Hari Vaksin AIDS Sedunia yang juga dikenal dengan HIV Vaccine Awareness Day diperingati tiap tahunnya setiap tanggal 18 Mei.
Peringatan hari tersebut untuk mendesak kehadiran vaksin untuk mencegah HIV/AIDS seperti mengutip International Society for Infection Disease.
Selain itu, pada peringatan hari tersebut juga sebagai bentuk penghormatan terhadap para ilmuwan, pekerja layanan kesehatan, relawan, dan advokat yang berupaya mengembangkan vaksin HIV yang aman dan efektif.
Peringatan hari ini juga berfungsi sebagai pengingat bahwa meskipun terapi antiretroviral (ART) dan tindakan pencegahan telah membantu mengendalikan HIV, tapi kehadiran vaksin juga tetap penting untuk mengakhiri epidemi tersebut.
Lewat kampanye kesadaran, inisiatif pendidikan, kehadiran Hari AIDS Vaksin Sedunia mendorong kolaborasi global untuk mempercepat kemajuan menuju masa depan yang bebas HIV melalui pengembangan vaksin yang aman dan efektif.
Perkembangan Pengembangan Vaksin AIDS
Vaksin AIDS hingga kini belum ada. Namun, para peneliti masih terus berusaha untuk menemukan vaksin HIV.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh.
Ilmuwan telah menguji coba vaksin yang mampu memicu tubuh untuk menghasilkan antibodi guna melawan HIV.Namun, dalam perjalanan pengembangan vaksin HIV ada banyak rintangan dihadapi.
Direktur Duke Human Vaccine Institute, Barton Haynes mengatakan bahwa virus HIV jago dalam mengelak dan menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Virus HIV juga disebut Haynes cepat bermutasi dan berubah bentuk. Hal itu membuat sistem kekebalan tubuh manusia kesulitan untuk menangkapnya.
Dalam jurnal Cell 2024, Haynes bersama tim masih berusaha mengumpulkan bukti bahwa vaksin itu bisa dibuat."Kami mengumpulkan bukti konsep bahwa vaksin dapat dibuat," kata Haynes kepada Live Science.
"Kami harus membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan cara yang belum pernah kami lakukan sebelumnya," katanya.
Apa Itu HIV dan AIDS?
Saat pertama kali terinfeksi HIV, biasanya tidak menunjukkan gejala. Gejala yang berat akan muncul setelah 5-10 tahun dari awal infeksi.
Virus ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui cairan tubuh seperti darah, cairan sperma, cairan vagina dan Air Susu Ibu (ASI). Cara penularannya seperti berikut:
- Melakukan kontak seksual tanpa menggunakan kondom dengan orang dengan HIV.
- Kontak darah atau cairan yang terinfeksi. Misalnya melalui tusukan jarum atau alat suntik tidak steril, pemakaian jarum suntik bersama.
- Penularan dari ibu dengan HIV ke bayi. Risiko penularan bisa terjadi pada saat kehamilan, persalinan, dan menyusui.
- Cara lain namun jarang terjadi yakni dengan tato, transplantasi organ dan jaringan, inseminasi buatan.
AIDS
AIDS merupakan stadium lanjut dari orang yang terkena HIV. AIDS sendiri merupakan suatu kumpulan gejala yang muncul akibat penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan virus HIV.
Pada zaman dulu orang yang kena HIV biasanya akan jadi AIDS. Namun setelah ditemukan obat antiretroviral bisa dicegah agar tak menjadi AIDS. Maka kehidupan orang dengan HIV tersebut lebih baik.