3 Cara Alami dan Medis Mengatasi Infeksi Jamur Vagina, dari Yogurt hingga Asam Borat

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar wanita pasti pernah mengalami rasa gatal dan keluarnya cairan kental dari vagina yang biasanya disebabkan oleh infeksi jamur.

Dilansir dari Everyday Health, kondisi ini dikenal sebagai vaginosis bakterial, dan sekitar 75 persen wanita akan mengalami infeksi jamur setidaknya sekali seumur hidup. Separuh dari mereka bahkan bisa mengalami infeksi dua kali atau lebih.

Infeksi jamur vagina disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans, meski bisa juga dipicu spesies lain seperti Candida glabrata, Candida parapsilosis, Candida tropicalis, dan Candida krusei.

Umumnya, pengobatan infeksi jamur dilakukan menggunakan obat antijamur dari golongan azol, baik yang dijual bebas maupun dengan resep dokter. Beberapa jenisnya antara lain:

• Mikonazol (Monistat)
• Klotrimazol (Gyne-Lotrimin)
• Tiokonazol (Vagistat)
• Butokonazol (Ginazol)
• Terkonazol (Terazol)
• Flukonazol (Diflucan)

Meski efektif, sebagian wanita lebih memilih pengobatan alami seperti yoghurt, probiotik, atau bawang putih. Namun perlu diingat, sebagian besar pengobatan alami belum didukung oleh studi klinis yang kuat.

1. Yoghurt dan Probiotik

Vagina secara alami memiliki mikroba baik, terutama Lactobacillus acidophilus, yang berfungsi menekan pertumbuhan jamur Candida. Mengonsumsi yoghurt atau probiotik dipercaya dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik tersebut.

2. Asam Borat

Penelitian menunjukkan bahwa kapsul supositoria asam borat efektif melawan infeksi jamur, terutama infeksi berulang akibat Candida non-albicans.

Sebuah studi Maret 2019 menemukan bahwa penggunaan sisipan asam borat mampu menyembuhkan 92 persen kasus infeksi jamur vagina, dan hasil serupa juga ditunjukkan oleh gel asam borat.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa asam borat lebih efektif dibanding obat azole oral untuk infeksi Candida glabrata pada wanita penderita diabetes, yang disebut lebih rentan terhadap infeksi jamur.

Namun, asam borat dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, atau ruam kulit, dan tidak boleh dikonsumsi secara oral. Sebelum mencoba, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.

1. Bawang Putih 

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bawang putih memiliki sifat anti jamur. Penelitian yang diterbitkan pada Mei 2023 menemukan di  laboratorium bahwa bawang putih murni bekerja sangat baik dalam melawan Candida albicans dibandingkan dengan ekstrak bawang merah dan lemon.

Namun, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung penggunaannya untuk mengobati infeksi jamur pada vagina. Baik secara oral maupun topikal. Oleh sebab itu, hindari mencoba pengobatan ini. 

2. Minyak dari Pohon Teh

Minyak esensial dari pohon teh dikenal memiliki sifat antimikroba. Sebuah studi pada November 2021 menunjukkan minyak ini efektif melawan berbagai jamur, termasuk Candida.

Meski begitu, hasil ini masih sebatas penelitian laboratorium. Penggunaan langsung ke vagina menggunakan tampon bisa menimbulkan iritasi, sehingga tidak disarankan tanpa pengawasan dokter.

Kebiasaan mencuci vagina (douching) justru dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik, memicu infeksi jamur, dan menyebarkan kuman ke serviks maupun rahim.

Selain itu, banyak produk alami lain seperti minyak kelapa, gel buah delima, dan cairan Echinacea purpurea diklaim membantu mengatasi infeksi jamur. Namun, efektivitasnya masih perlu penelitian lebih lanjut.

Foto Pilihan