6 Cara Mengatasi Mengompol pada Lansia agar Tetap Aktif dan Percaya Diri

6 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Mengompol pada lansia masih sering dianggap tabu dan memalukan. Padahal, kondisi ini sebenarnya bisa diatasi jika dikenali sejak awal dan ditangani dengan tepat.

Mengetahui cara mengatasi mengompol sangat penting agar para orang tua tetap bisa menjalani hari dengan aktif dan percaya diri.

Sebab, mengompol bukan sekadar soal kehilangan kendali saat buang air kecil, tetapi juga bisa berdampak besar pada kesehatan fisik, mental, serta kualitas hidup lansia.

Kabar baiknya, ada banyak cara sederhana dan efektif untuk membantu mengurangi keluhan ini.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri dari RS Hermina Bekasi, dr. Ika Fitriana, SpPD-KGer, mengompol pada lansia bukanlah hal yang aneh. Bahkan, prevalensinya cukup tinggi di Asia.

"Wanita di Asia, sekitar 37 persen pernah mengalami mengompol, terutama di usia lanjut. Tapi banyak dari mereka yang malu untuk bicara karena dianggap aib," kata dr. Ika dalam diskusi media pada Selasa, 27 Mei 2025.

Kenapa Lansia Sering Ngompol?

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan biologis. Termasuk pada fungsi kandung kemih, otot panggul, hingga sistem saraf yang berperan dalam proses buang air kecil.

Akibatnya, kapasitas kantong kemih berkurang, kontrol melemah, dan lansia lebih sulit menahan pipis.

"Kadang batuk sedikit langsung keluar urine, atau pas buru-buru ke kamar mandi, sudah keburu keluar duluan. Ini sering terjadi karena kontrolnya sudah berkurang," tambah dr. Ika.

Selain usia, ada beberapa faktor risiko lain yang memperparah kondisi ini, seperti:

  1. Obesitas
  2. Riwayat melahirkan banyak anak
  3. Penyakit kronis seperti stroke, diabetes, dan demensia
  4. Sarkopenia (penurunan massa otot akibat penuaan)

Apa Penyebab Kencing Terus pada Lansia?

Mengompol atau inkontinensia urine pada lansia bisa dibagi menjadi dua:

  1. Gagal menyimpan urine: Kandung kemih tidak mampu menahan urine, sehingga keluar tiba-tiba.
  2. Gagal mengosongkan kandung kemih: Misalnya akibat pembesaran prostat, sehingga urine keluar sedikit-sedikit tapi tidak tuntas.

Ada juga jenis akut, yang terjadi sementara, misalnya saat infeksi saluran kemih. Namun, pada lansia, kasus yang sering ditemui adalah persisten atau jangka panjang, yang kerap membuat mereka harus menggunakan popok dewasa.

Cara Mengatasi Mengompol pada Lansia

Jangan remehkan dampak mengompol. Banyak lansia jadi menarik diri dari lingkungan sosial karena malu. Mereka tidak lagi pergi ke tempat ibadah, enggan berkumpul dengan teman, bahkan jadi takut bepergian jauh karena takut ngompol di jalan.

"Lama-lama mereka jadi malas beraktivitas, ototnya makin kisut, mudah infeksi, dan akhirnya bisa memicu kepikunan karena kurang stimulasi sosial," kata dr. Ika.

Agar lansia tetap aktif dan percaya diri, berikut beberapa cara mengatasi mengompol yang disarankan oleh dr. Ika:

1. Latihan otot panggul (senam Kegel)

Latihan ini efektif memperkuat otot yang berfungsi menahan urine. Lakukan rutin setiap hari.

2. Mengatur pola minum

Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit minum. Kurangi konsumsi minuman berkafein dan alkohol.

3. Latihan kandung kemih (bladder training)

Biasakan buang air kecil secara teratur, misalnya setiap dua hingga tiga jam, agar kandung kemih terlatih dan tidak mudah ‘bocor’.

4. Menjaga berat badan ideal

Obesitas meningkatkan tekanan pada kandung kemih dan memperparah inkontinensia.

5.  Konsultasi ke dokter

Beberapa kasus membutuhkan obat-obatan atau tindakan medis tertentu, tergantung penyebabnya.

6. Gunakan popok dewasa jika diperlukan

Ini bukan hal memalukan. Popok membantu lansia tetap bergerak bebas tanpa khawatir bocor.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |