Liputan6.com, Jakarta Padatnya aktivitas fisik, kondisi cuaca, hingga lingkungan yang ramai membuat risiko cedera, terutama pada tulang dan sendi, meningkat—khususnya di kalangan jemaah lanjut usia (lansia)
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan, pada hari ke-28 pelaksanaan haji tahun ini, terdapat 617 jemaah haji Indonesia dirawat inap di RS Arab Saudi, dimana 25 diantaranya mengalami cedera muskuloskeletal seperti patah tulang hingga dislokasi pada tangan dan kaki.
Lalu, banyak pula jemaah yang mengalami nyeri pada sendi serta pembengkakan kaki yang mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).
Pada orang lanjut usia, masalah tulang terjadi karena kondisi pengeroposan tulang atau osteoporosis yang dapat diperberat dengan kondisi morbiditas penyerta seperti gangguan penglihatan, keseimbangan serta faktor kelelahan seperti disampaikan dokter Yudha Mathan Sakti Penanggung Jawab Tim Visitasi ke RS King Faisal, RS King Abdul Azis, RS King Abdullah, RS Al Noor dan RS Saudi National-Abeer, Mekah.
“Kebanyakan jemaah yang mengalami cedera sistem muskuloskeletal berupa fraktur/patah, dislokasi, bahkan fraktur dislokasi adalah jemaah yang lansia dengan kondisi yang rentan jatuh dan beberapa terdorong dari belakang saat turun dari bis maupun saat melakukan tawaf, sai, ataupun terpeleset di kamar mandi yang licin,” ungkap dokter Yudha Mathan Sakti pada 28 Mei 2025.
Penyebab Umum Permasalaahan Kesehatan Tulang pada Jemaah Haji
Yudha menyampaikan beberapa penyebab umum yang dialami oleh jemaah haji sehingga mengalami permasalahan kesehatan tulang:
1. Kepadatan massa di area yang sangat ramai, terutama saat tawaf, sai, atau turun dari bus. Hal ini meningkatkan risiko terdorong, terinjak, atau terjatuh.
2. Kondisi fisik jemaah yang memiliki komorbiditas, permasalahan persendian, osteoporosis, atau riwayat cedera sebelumnya sehingga lebih rentan.
3. Kelelahan karena durasi ibadah yang panjang dan perubahan cuaca. Kondisi ini menyebabkan kelelahan ekstrem, mengurangi konsentrasi, dan meningkatkan risiko tersandung atau terjatuh.
4. Permukaan tidak rata seperti turun tangga bus, air tergenang sehingga lantai menjadi licin atau penghalang jalan yang tidak terlihat jelas.
5. Berjalan jauh dan menggunakan alas kaki yang kurang tepat. Apalagi saat berjalan jauh dengan suhu panas dan alas kaki tidak nyaman, tidak pas, atau licin dapat memicu kaki bengkak dan cedera.
Cedera Ringan atau Bengkak, Kompres Air Dingin
Yudha mengingatkan bagi jemaah haji yang mengalami cedera ringan diminta untuk beristirahat sembari mengompres bagian tersebut dengan air dingin atau es.
“Bagi jemaah yang mengalami cedera ringan, nyeri persendian dan bengkak kaki dapat melakukan upaya sederhana dengan mengistirahatkan, mengompres dengan air dingin/es. Segera melaporkan ke petugas kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan penanganan maupun rujukan ke RS Arab Saudi,” saran Yudha.