Bahaya Makanan Ultra Proses seperti Sosis bagi Kesehatan Jantung dan Tubuh

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar kalori yang dikonsumsi oleh masyarakat Inggris, lebih dari setengahnya, berasal dari makanan yang sangat diproses, seperti dilansir dari British Heart Foundation. Makanan ini mencakup berbagai produk, seperti sosis, roti yang sudah dikemas, sereal untuk sarapan, serta makanan siap saji yang sering kita ambil tanpa pikir.

Makanan yang sangat diproses adalah produk industri yang mengandung bahan-bahan yang jarang ada di dapur rumah, contohnya pengawet, pemanis buatan, pewarna, dan perasa sintetik. Proses pembuatan yang panjang serta penambahan bahan-bahan ini menyebabkan makanan tersebut memiliki masa simpan yang panjang, tetapi bisa berimplikasi negatif bagi kesehatan.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang sangat diproses dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi, masalah jantung, stroke, dan bahkan risiko kematian awal. Selain itu, tingginya kadar garam, gula, serta lemak jenuh mengakibatkan tubuh tidak memiliki cukup ruang untuk asupan yang lebih bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan.

Meskipun praktis dan relatif murah, konsumsi makanan tersebut secara berlebihan dapat merusak sistem metabolisme dan kesehatan usus. Beberapa ahli juga menunjukkan bahwa aditif dalam makanan ini dapat memicu peradangan serta mengubah komposisi mikrobioma dalam pencernaan. Oleh karena itu, mengurangi asupan makanan ultra-proses adalah tindakan cerdas untuk menjaga kesehatan jantung dan kondisi tubuh secara keseluruhan.

Tidak semua jenis makanan yang telah diolah berpotensi merugikan. Terdapat empat kategori makanan berdasarkan tingkat pengolahannya. Pertama, kategori ini mencakup makanan segar atau sedikit diolah seperti sayuran, buah, telur, ikan, dan kacang-kacangan.

Kedua, ada bahan tambahan seperti minyak, gula, atau garam. Ketiga, makanan yang mengalami pengolahan sederhana, misalnya roti buatan sendiri, selai, dan keju. Terakhir, makanan ultra proses, yaitu yang telah menjalani banyak tahap pemrosesan industri dan mengandung aditif tertentu.

Contoh umum dari makanan yang tergolong ultra-proses meliputi sosis, roti dalam kemasan, ham, mie instan, biskuit, minuman berkarbonasi, hingga yogurt rasa buah.

Bahkan, beberapa produk yang terlihat sehat seperti sereal untuk sarapan atau roti gandum dalam kemasan dapat termasuk dalam kategori ini jika mengandung tambahan seperti pengemulsi dan pemanis.

Alternatif daging dan keju berbasis nabati juga termasuk dalam kelompok makanan ultra proses karena penggunaan bahan kimia yang bertujuan untuk meniru rasa serta tekstur dari produk hewani.

Di sisi lain, keju tradisional seperti mozarella atau cheddar dapat dianggap sebagai olahan biasa, asalkan tidak ditambah bahan pengawet atau pewarna di dalamnya.

Para ahli merekomendasikan agar masyarakat lebih teliti dalam membaca label gizi dan memilih produk dengan jumlah bahan tambahan yang minimal untuk meminimalkan risiko.

Memilih makanan yang sesederhana contohnya roti panggang buatan sendiri atau yogurt tawar dengan tambahan potongan buah adalah cara sederhana untuk menjaga kesehatan tanpa harus sepenuhnya menghindari makanan yang telah diolah.

Walaupun tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari, mengurangi penggunaan makanan ultra-proses dapat dilakukan dengan cara yang sederhana. Menurut British Heart Foundation, kunci utamanya adalah menemukan keseimbangan dan memiliki kesadaran saat memilih makanan.

Mulailah dengan mengganti produk yang mengandung gula atau garam tinggi dengan pilihan yang lebih alami. Sebagai contoh, pilih yogurt tanpa rasa dan tambahkan buah segar sebagai pemanis alami, atau gantilah sereal manis dengan oatmeal yang dilengkapi kacang-kacangan dan biji-bijian. Cobalah untuk menghindari membeli makanan siap saji, dan luangkan waktu untuk memasak di rumah.

Jika sulit untuk menjauhi makanan kemasan, pilihlah produk dengan nilai gizi yang lebih baik, seperti roti gandum utuh, sereal dengan serat tinggi, atau kacang panggang yang tidak mengandung garam tambahan. Selain itu, batasi konsumsi minuman manis dan beralihlah ke air putih atau air dengan infus buah.

Penting untuk tidak langsung menganggap semua makanan ultra-proses itu berisiko. Beberapa produk seperti kacang panggang dalam kaleng atau sereal kaya serat tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika dimakan secara bijak.

Ahli gizi dari British Heart Foundation, Victoria Taylor, merekomendasikan masyarakat untuk menerapkan pola makan ala Mediterania yang kaya akan buah-buahan, sayuran, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian serta rutin berolahraga dan tidak merokok. Kombinasi gaya hidup ini terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Foto Pilihan