Benarkah Gula 'Menyukai' Sel Kanker? Fakta di Balik PET Scan dan Metabolisme Tumor

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Departemen Radiologi MRCCC Siloam Hospital Semanggi, dr. Nina I.S.H Supit, menjelaskan bahwa sel kanker menyukai gula dan bahkan bisa “menirunya”. Hal ini berkaitan dengan cara sel kanker terdeteksi menggunakan PET scan.

Dia menjelaskan bahwa PET scan menggunakan sinar radioaktif yang disebut radio tracer. Ketika radio tracer menemukan sel dengan metabolisme yang memakan gula, alat akan memberikan tanda menyala pada area temuan.

"Kalau ada sesuatu yang patologis atau ganas, metabolisme selnya sangat aktif. PET scan menggunakan radioaktif bernama radio tracer FDG, fluorodeoxyglucose. Dia menyamar, meniru sifat gula, karena sel ini memang suka dengan gula," ujarnya dalam diskusi Forum Ngobras ‘Pendekatan Multidisiplin dalam Perawatan Kanker Payudara di Stadium Lanjut’ pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Melansir dari Stanford Medicine pada Kamis, 30 Oktober 2025, sebuah penelitian ilmiah menemukan adanya sistem metabolisme yang berbeda pada sel kanker. Alih-alih mengubah glukosa menjadi energi, sel kanker mengubahnya menjadi molekul laktat dan dilepaskan menjadi limbah.

Gula Sebagai Bahan Bakar Semua Sel

Asisten profesor onkologi Stanford, California, Jiangbin Ye, PhD, mengatakan, kelainan metabolisme ini erat kaitannya dengan identitas sel. Hal ini dibuktikan melalui penelitiannya yang menemukan bahwa perubahan cara sel memproses glukosa dapat menyebabkan sel kehilangan fungsi utamanya.

Dengan demikian, Ye menyarankan terapi metabolik untuk membantu sel kanker mengembalikan identitas dan fungsinya yang normal. Meski begitu, fakta keterkaitan antara gula dan kanker masih menjadi kekhawatiran bagi pasien.

Ahli gizi onkologi Stanford Health Care, Erika Connor, menekankan pentingnya memahami bahwa glukosa adalah sumber energi bagi semua sel, bukan hanya sel kanker.

Bahkan, saat tubuh tidak mendapat asupan makanan, glukosa tetap diproduksi untuk diubah menjadi energi. "Pada kenyataannya, semua sel menggunakan gula sebagai bahan bakar," katanya.

Connor, menambahkan, sel kanker memang menggunakan glukosa lebih cepat daripada sel normal. Hal ini justru memudahkan PET scan mendeteksi keberadaan tumor melalui radioaktif.

Makanan Seimbang Jadi Kunci Hidup Sehat

Dia juga menegaskan bahwa mengonsumsi gula sesekali tidak memicu pertumbuhan kanker. Untuk hidup sehat, Connor menyarankan membatasi makanan olahan, mengutamakan makanan utuh seperti buah dan sayur, menjaga hidrasi, serta mencukupi asupan protein.

"Saya selalu mengatakan kepada pasien, mereka boleh menikmati sepotong kue sebagai perayaan atau hadiah untuk diri sendiri karena telah makan dengan baik sepanjang hari," kata Connor.

Selain asupan nutrisi, aspek mental dan emosional pasien juga penting. Selama pengobatan, pasien bisa mengalami mual, kehilangan indera pengecap, atau kesulitan menelan.

Pada kondisi seperti ini, Connor menyarankan agar pasien tetap mengonsumsi sedikit gula untuk mendukung kesehatan mental dan emosional mereka.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |