Liputan6.com, Jakarta Hubungan asmara sering kali penuh warna tapi juga sering menjadi sumber salah paham. Salah satu penyebabnya adalah cara pria dan wanita mengekspresikan cinta ternyata tidak selalu sama.
Menurut konselor bersertifikat, Ioana Popa, memahami perbedaan psikologis antara pria dan wanita sangat penting untuk menjaga hubungan tetap sehat.
“Kalau kita tidak sadar, pasangan bisa saling menuntut agar berperilaku sama. Padahal, itu justru memicu konflik dan rasa tidak puas,” jelasnya.
Dilansir dari Ioana Counseling, banyak pasangan akhirnya merasa terjebak dalam pola komunikasi yang salah. Mereka kecewa karena ekspektasi tidak terpenuhi, bahkan bisa kehilangan rasa cinta yang dulu ada.
Popa juga menjelaskan bahwa hubungan hanya bisa tumbuh bila kedua pihak saling menerima dan menghargai perbedaan.
Lalu, apa saja perbedaan utama dalam cara pria dan wanita mencintai? Berikut tujuh poin penting yang perlu diketahui agar hubungan lebih langgeng dan penuh pengertian.
1. Pria Ingin Mengubah Perasaan, Wanita Ingin Mengubah Perilaku
Dalam keseharian, pria cenderung memberikan solusi saat pasangan bercerita masalah. Niatnya membantu tapi sering kali wanita justru merasa tidak dipahami. Sebaliknya, wanita lebih sering memberi nasihat atau kritik pada pasangannya dengan tujuan memperbaiki perilaku.
Masalahnya, pria bisa merasa direndahkan bila terus dikritik. Mereka butuh kepercayaan untuk menyelesaikan masalah sendiri, sementara wanita lebih membutuhkan empati ketimbang solusi instan.
2. Pria Ingin Dibutuhkan, Wanita Ingin Dihargai
Popa menilai, pria akan lebih bersemangat mencintai ketika merasa dibutuhkan, dipercaya, dan diapresiasi. Sebaliknya, rasa tidak mampu memenuhi ekspektasi pasangan bisa membuat mereka mundur.
Sementara itu, wanita lebih termotivasi ketika upayanya dihargai dan dianggap berarti. Bila terus merasa diabaikan, mereka bisa kelelahan emosional dan penuh frustrasi.
3. Menghadapi Stres dengan Cara Berbeda
Wanita cenderung mengurangi stres dengan berbicara. Cerita dan curhat membantu mereka mengurai emosi.
“Komunikasi jadi jalan keluar bagi banyak perempuan,” ungkap Popa.
Pria biasanya memilih diam atau mencari distraksi, seperti menonton TV atau main game. Mereka butuh waktu untuk menenangkan diri sebelum siap membicarakan masalah. Hal ini kerap disalahartikan wanita sebagai sikap cuek.
4. Cara Mengekspresikan Perasaan
Wanita kerap menggunakan bahasa emosional yang hiperbolis, misalnya, “Kamu nggak pernah sayang lagi.”
Tujuannya untuk menekankan perasaan, bukan fakta. Namun pria sering menanggapi, lalu membantah, sehingga wanita merasa makin tidak dipahami.
Pria sendiri butuh waktu untuk mencerna emosi sebelum berbicara. Diam bukan berarti tidak peduli, tapi cara mereka mengelola perasaan agar tidak meledak.
5. Pemicu Pertengkaran Berbeda
Pria biasanya tersulut saat merasa dikritik atau tidak dipercaya. Perasaan tidak dihargai membuat mereka enggan berusaha lebih.
Sebaliknya, wanita mudah marah bila merasa diabaikan atau tidak dianggap prioritas. Mereka butuh kepastian bahwa pasangan mendengar dan menghargai apa yang penting bagi mereka. Jika tidak, rasa frustrasi menumpuk dan berujung konflik.
6. Kebutuhan Dasar dalam Hubungan
Wanita ingin merasa dipedulikan, dihormati, dan dicintai secara konsisten. Rasa aman dan validasi emosional sangat penting bagi mereka.
Pria, di sisi lain, merasa dicintai ketika dipercaya dan usahanya diakui. Mereka butuh apresiasi atas keputusan maupun tindakan, bukan sekadar kritik.
7. Pria Ingin Memberi, Wanita Ingin Menerima
Wanita merasa dicintai lewat banyak ekspresi kecil, seperti perhatian sehari-hari. Sayangnya, pria kadang mengira satu gestur besar cukup untuk menggantikan semuanya.
Pria sendiri merasa bahagia ketika pemberian mereka dihargai. Bila terus dianggap remeh, mereka bisa berhenti berusaha. Dukungan dan apresiasi jadi kunci agar pria tetap menunjukkan cintanya.