Bukan Sekadar SPF Tinggi, Ini Rahasia Pilih Sunscreen yang Benar

1 month ago 18

Liputan6.com, Jakarta Sunscreen tidak hanya memiliki fungsi untuk mencegah kulit terbakar akibat paparan sinar matahari. Tetapi juga membantu melindungi kulit dari kerusakan jangka panjang akibat sinar ultraviolet (UV) dan mengurangi risiko kanker kulit. 

Penting untuk tidak sekadar memilih sunscreen yang “populer” atau hanya mempertimbangkan tekstur dan wangi. Kamu perlu memahami faktor-faktor lain yang penting untuk memberikan perlindungan yang optimal. 

Beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan antara lain SPF (Sun Protection Factor), perlindungan spektrum dari UVA dan UVB, serta kecocokan dengan kebutuhan dan jenis kulit. 

1. Pilih yang Mengandung SPF 30 atau Lebih Tinggi

SPF (Sun Protection Factor) adalah angka yang menunjukkan seberapa baik produk tersebut melindungi kulit dari sinar UVB. Jenis sinar ini yang paling sering menyebabkan kulit terbakar. 

Kandungan ini tidak menunjukkan berapa lama kamu bisa berada di bawah sinar matahari. Tapi, seberapa besar perlindungan yang diberikan terhadap sinar UV agar kulit tidak terbakar. 

Faktor-faktor lain seperti jenis kulit, waktu pemakaian ulang, serta intensitas sinar matahari (misalnya saat siang hari). Para ahli merekomendasikan penggunaan ulang sunscreen setiap dua jam sekali atau setelah banyak berkeringat dan berenang. 

American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30. Hal ini mampu menghalami sekitar 97% sinar UVB karena tidak ada sunscreen yang bisa melindungi hingga 100% dari sinar UVB. 

Sunscreen dengan SPF lebih tinggi bisa menjadi pilihan untuk kamu yang memilki kondisi kulit tertentu, khususnya berisiko tinggi terkena kanker kulit. Meskipun memiliki SPF tinggi, kamu tetap perlu mengoleskan ulang sesering mungkin. 

2. Lebih Baik Pakai Lotion atau Spray?

Sunscreen tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari krim, gel, lotion, spray, stik, dan salep. Pilihan terbaik tergantung pada kenyamanan dan preferensi setiap individu. 

Beberapa bentuk mungkin lebih cocok untuk jenis kulit atau area tertentu. Misalnya, sunscreen berbentuk krim biasanya lebih melembabkan dan cocok untuk kulit kering, sementara gel lebih pas untuk kulit berminyak. 

Bentuk stik atau wax lebih nyaman untuk diaplikasikan di area sensitif seperti sekitar mata. Sedangkan, sunscreen spray menjadi favorit untuk anak-anak karena lebih mudah digunakan. 

3. Perhatikan Kandungan Bahan Kimia di Dalamnya

Beberapa bahan dalam sunscreen bisa menimbulkan efek samping, terutama jika kamu memiliki kulit yang sensitif atau alergi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Alergen potensial: Kandungan seperti avobenzone dan octocrylene bisa memicu reaksi alergi seperti dermatitis kontak. Selain itu, pewangi, alkohol, dan pengawet juga bisa memicu iritasi. Kamu bisa coba oleskan sunscreen pada sebagian kecil kulit terlebih dahulu selama beberapa hari untuk melihat reaksinya. 
  • Dampak terhadap lingkungan: Beberapa bahan kimia dalam sunscreen diketahui berbahaya bagi ekosistem laut, terutama terumbu karang. Laporan dari National Academy of Sciences (2022) bahkan mendukung EPA (Environmental Protection Agency) untuk meneliti dampak lingkungan dari bahan dalam sunscreen.
  • Penyerapan bahan kimia ke dalam tubuh: Studi menunjukkan bahwa bahan aktif seperti oxybenzone, avobenzone, octocrylene, homosalate, octisalate, dan octinoxate bisa diserap ke dalam darah setelah satu kali pemakaian. Meski begitu, FDA menekankan bahwa penyerapan tidak otomatis berarti berbahaya dan tetap menyarankan penggunaan susncreen sebagai bagian dari perlindungan terhadap sinar matahari.

4. Pilih yang Memberikan Perlindungan Spektrum Luas

AAD merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan label “broad-spectrum” atau perlindungan spektrum luas. Artinya, produk tersebut melindungu kulit dari sinar UVA dan UVB sekaligus. 

Sinar UVA dikenal sebagai sinar “penuaan” karena bisa menimbulkan kerutan, bintik hitam, dan mempercepat penuaan kulit. UVA juga bisa menembus kaca, jadi kamu tetap bisa terpapar meski berada di dalam ruangan. 

Sinar UVB sering disebut sinar “pembakar” karena menjadi penyebab utama kulit terbakar. Meski tidak bisa menembus kaca, kamu tetap perlu perlindungan terhadap sinar ini saat berada di luar ruangan. 

5. Gunakan Sunscreen yang Tahan Air untuk Aktivitas Outdoor

Sunscreen tahan air dirancang  agar tetap menempel di kulit meski kamu berkeringat atau berada di air. Namun, kamu tetap harus mengoleskan ulang sunscreen setiap dua jam sekali dan setelah berenang atau berolahraga.

Hal ini juga penting karena tidak ada sunscreen yang benar-benar “waterproof” atau “sweatproof”. Klaim seperti itu dilarang oleh FDA karena bisa menyesatkan konsumen. Jika kamu melihat produk dengan label seperti itu, sebaiknya hindari dan pertimbangkan untuk melaporkannya ke FDA. 

6. Lebih Baik Mineral atau Chemical Sunscreen?

Baik mineral maupun chemical sunscreen memang sama-sama efektif, tapi kandungan bahan aktifnya berbeda. 

  • Mineral sunscreen (fisik) mengandung titanium dioksida, zinc oxide, atau keduanya. Biasanya meninggalkan residu putih di kulit. Dermatologis menyarankan sunscreen ini untuk orang dengan kulit sensitif karena minim kandungan kimia.
  • Chemical sunscreen tidak mengandung titanium dioksida atau zinc oxide. Biasanya memiliki tekstur lebih ringan serta tidak meninggalkan warna putih. Namun, beberapa kandungannya bisa mengiritasi kulit atau berisiko terhadap lingkungan laut.
  • Sunscreen hybrid menggabungkan bahan kimia dan mineral. Selalu periksa daftar bahan aktif di kemasan.

7. Sesuaikan dengan Jenis Kulit

Beberapa sunscreen diformulasikan khusus untuk jenis kulit tertentu. Membaca label produk bisa membantu menentukan apakah produk tersebut cocok atau tidak untuk kulitmu. 

  • Kulit kering mungkin cocok dengan sunscreen yang mengandung pelembab tambahan.
  • Kulit berminyak atau rentan berjerawat bisa memilih produk berlabel “non-comedogenic” dan bebas minyak.
  • Kulit sensitif bisa memilih sunscreen yang bebas pewangi dan bersifat hipoalergenik.
  • Ada juga produk khusus untuk kulit dewasa atau matang yang biasanya mengandung bahan anti-aging. 

8. Formula yang Berbeda untuk Warna Kulit yang Berbeda

Meski semua sunscreen idealnya memiliki perlindungan spektrum luas, tahan air, dan SPF minimal 30, ada beberapa pertimbangan tambahan sesuai warna kulit.

Kulit terang lebih rentan terhadap sunburn, kerusakan DNA, dan kanker kulit. Pemilik kulit terang atau sensitif disarankan memilih sunscreen dengan SPF 50 atau lebih.

Kulit gelap memang memiliki perlindungan alami terhadap sinar UVB, namun tetap rentan terhadap hiperpigmentasi akibat sinar UVA. Penggunaan sunscreen secara rutin dapat membantu mencegah noda hitam dan penuaan dini.

Tips Menggunakan Sunscreen dengan Benar

Agar perlindungan sunscreen maksimal, pastikan Anda mengaplikasikannya dengan cara yang tepat. Berikut tipsnya:

  1. Gunakan 15 menit sebelum keluar rumah: Jika menunggu sampai Anda sudah di luar, kulit Anda sudah terpapar UV.
  2. Gunakan jumlah yang cukup: Rata-rata orang hanya menggunakan 25–50% dari jumlah yang disarankan. Idealnya, gunakan sekitar 1 ons (setara satu gelas shot).
  3. Oleskan ke seluruh bagian kulit yang terbuka: Jangan lupakan telinga, bagian atas kaki, belakang leher, bagian tengah rambut, dan bibir.
  4. Ulangi setiap 2 jam: Faktanya, hanya sepertiga orang yang benar-benar reapply sunscreen sesuai anjuran.
  5. Gunakan setiap hari, bahkan saat mendung: Sekitar 80% sinar UV tetap bisa menembus awan.
  6. Ratakan dengan baik: Untuk sunscreen semprot, semprotkan hingga kulit terlihat basah lalu ratakan dengan tangan.
  7. Cek tanggal kedaluwarsa: Sunscreen biasanya kadaluwarsa dalam waktu sekitar 3 tahun dan jadi kurang efektif.

Sunscreen adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah kulit terbakar, memperlambat tanda-tanda penuaan, dan mengurangi risiko kanker kulit. Saat memilih produk, cari yang berlabel broad-spectrum, tahan air, dan memiliki SPF 30 atau lebih.

Pastikan kamu memilih sunscreen yang nyaman dipakai setiap hari dan sesuai dengan jenis kulit kamu. Jika masih ragu, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |