Liputan6.com, Jakarta - Sakit pinggang menjadi salah satu keluhan kesehatan yang paling sering dialami masyarakat, baik usia muda maupun lanjut. Namun, tidak semua sakit pinggang memiliki penyebab yang sama.
Menurut Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Spine RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Andra Hendriarto, Sp. OT (K), sakit pinggang perlu dipahami secara detail agar penanganannya tepat.
"Secara garis besar, nyeri pinggang terbagi menjadi nyeri mekanikal dan non-mekanikal. Mayoritas, sekitar 80 persen kasus, adalah nyeri mekanikal yang disebabkan oleh komponen tulang belakang yang bergerak seperti tulang, sendi, otot, dan bantalan," kata dr. Andra.
Artikel ini akan membahas cara mengenali sakit pinggang yang timbul akibat bantalan, sendi, atau otot, sesuai karakteristik masing-masing.
1. Sakit Pinggang Akibat Bantalan
Sakit pinggang karena bantalan (diskus intervertebralis) memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Umumnya, penderita tidak tahan duduk lama, terutama tanpa sandaran. Duduk bersila di lantai atau posisi membungkuk akan membuat rasa sakit semakin berat.
"Pasien yang sakit pinggang karena bantalan biasanya merasa tidak ada posisi duduk yang nyaman. Miring kiri salah, miring kanan salah, nyender salah, bahkan tidak nyender pun lebih salah," kata dr. Andra.
Gejala lain adalah rasa nyeri yang bertambah saat batuk atau bersin. Kondisi ini sering kali terjadi karena bantalan yang sobek menekan saraf, sehingga dikenal sebagai hernia nukleus pulposus (HNP) atau saraf terjepit.
Faktor pemicu HNP bisa berupa jatuh, mengangkat beban berat seperti galon atau tabung gas, hingga kebiasaan salah saat olahraga angkat beban.
2. Sakit Pinggang Akibat Sendi
Berbeda dengan bantalan, sakit pinggang akibat sendi muncul ketika tulang belakang mengalami pergeseran atau tekanan berlebih di area sendi. Ciri khasnya adalah rasa sakit saat tubuh diluruskan atau diregangkan ke belakang.
"Kalau sakit pinggang akibat sendi, posisi membungkuk biasanya tidak terlalu masalah. Justru saat stretching ke belakang atau saat tubuh melakukan gerakan twisting, rasa sakit akan muncul," ujar dr. Andra.
Jenis olahraga yang melibatkan gerakan memutar (swing) seperti golf, tenis, bulu tangkis, atau paddle menjadi salah satu pemicu utama nyeri sendi pada tulang belakang.
Meski jarang, sakit pinggang akibat sendi juga bisa disebabkan oleh kelainan bentuk tulang sejak lahir.
3. Sakit Pinggang Akibat Otot
Nyeri pinggang karena otot biasanya muncul hanya pada posisi tertentu, misalnya saat miring ke kiri, setengah duduk, atau setelah mengangkat benda berat. Kabar baiknya, keluhan ini cenderung berkurang saat pasien beristirahat atau berbaring terlentang.
"Pada kasus nyeri otot, sakitnya tidak muncul terus-menerus, melainkan hanya pada gerakan atau posisi tertentu. Dengan istirahat, biasanya rasa sakit akan berkurang," ujar dr. Andra.
Salah satu penyebab serius nyeri otot adalah skoliosis, yaitu kelainan tulang belakang yang melengkung menyerupai huruf S atau C.
Pada kondisi ini, otot di satu sisi bekerja lebih keras dibanding sisi lainnya, sehingga timbul ketidakseimbangan yang berujung pada nyeri.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski sebagian besar sakit pinggang bersifat mekanikal dan bisa membaik dengan istirahat, olahraga ringan, serta perubahan gaya hidup, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
Jika sakit pinggang disertai kelemahan otot, kesemutan, atau rasa nyeri yang menjalar ke kaki, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Dr. Andra menegaskan bahwa deteksi dini sangat penting,"Sakit pinggang akibat bantalan, sendi, maupun otot memiliki ciri khas masing-masing."
Dengan mengenalinya, pasien bisa tahu kapan harus beristirahat, kapan cukup dengan terapi konservatif, dan kapan harus segera mendapat pemeriksaan lebih lanjut.