Haid 2 Kali dalam Sebulan Apakah Tanda Kehamilan? Ketahui Penyebabnya

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta Banyak wanita merasa khawatir saat mengalami menstruasi lebih dari sekali dalam sebulan. Kondisi ini sering menimbulkan pertanyaan seperti haid 2 kali dalam sebulan apakah tanda kehamilan. Padahal, penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres, perubahan hormon, hingga pola hidup yang tidak seimbang.

Meski ada yang mengaitkannya dengan kehamilan, haid 2 kali dalam sebulan apakah tanda kehamilan tidak selalu benar. Bisa jadi hal ini merupakan tanda gangguan siklus menstruasi atau perubahan hormon sementara.

Untuk memastikannya, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter. Dengan begitu, penyebab pasti dari haid 2 kali dalam sebulan apakah tanda kehamilan dapat diketahui dan ditangani dengan tepat sesuai kondisi tubuh.

Mengutip buku berjudul Kenali, Cegah, dan Atasi Gangguan Menstruasi (2023) oleh Uji Utami, dkk., normalnya siklus menstruasi berlangsung selama 21-35 hari dengan durasi sekitar 2-8 hari.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan haid 2 kali dalam sebulan apakah tanda kehamilan, Kamis (23/10/2025).

Promosi 1

Penyebab Haid Dua Kali dalam Sebulan

Secara umum, haid dua kali dalam sebulan bukanlah indikator langsung dari kehamilan. Banyak wanita merasa cemas ketika siklus menstruasi datang lebih cepat dari biasanya dan sering mengaitkannya dengan tanda hamil. Namun, faktanya menunjukkan hal berbeda.

Menurut Sinaga et al., (2017) sebagaimana dikutip dalam buku berjudul Kenali, Cegah, dan Atasi Gangguan Menstruasi (2023) oleh Uji Utami, dkk., polimenorea adalah kelainan siklus menstruasi yang menyebabkan wanita berkali-kali mengalami menstruasi dalam sebulan, bisa dua atau tiga kali bahkan lebih.

Menurut Prawirohardjo (2011), penyebab polimenorea bermacam-macam antara lain gangguan endokrin yang menyebabkan gangguan ovulasi, fase luteal memendek dan kongesti ovarium karena peradangan.

Para ahli kesehatan menegaskan bahwa haid yang terjadi dua kali dalam sebulan belum tentu merupakan tanda kehamilan. Kondisi ini justru lebih sering disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau gangguan medis tertentu yang memengaruhi sistem reproduksi wanita.

Berikut ini penjelasan penyebab haid dua kali dalam sebulan:

1. Ketidakseimbangan Hormon

Frekuensi menstruasi dan volume darah yang keluar sangat dipengaruhi oleh kadar hormon dalam tubuh. Pada masa pubertas, kadar hormon estrogen dan progesteron belum stabil sehingga haid bisa datang tidak teratur, bahkan dua kali dalam sebulan. Hal serupa juga dapat terjadi pada wanita yang memasuki masa perimenopause (sekitar usia 45 tahun ke atas) karena ovarium mulai menurun fungsinya dalam menghasilkan hormon.

2. Stres

Stres memiliki dampak besar terhadap siklus menstruasi. Tekanan pekerjaan, rutinitas padat, atau masalah pribadi dapat memengaruhi hipotalamus — bagian otak yang mengatur hormon. Saat kadar hormon kortisol meningkat akibat stres, siklus haid bisa terganggu dan menjadi lebih pendek, lebih panjang, atau bahkan terjadi dua kali dalam satu bulan.

3. Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal

Bagi wanita yang baru memulai penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau IUD, haid dua kali dalam sebulan adalah hal yang umum terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon akibat efek kontrasepsi. Biasanya, siklus akan kembali normal setelah enam bulan pemakaian rutin.

4. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa gangguan kesehatan dapat menyebabkan haid datang lebih sering. Misalnya, gangguan tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme), endometriosis, fibroid rahim, polip rahim, hingga kelainan pembekuan darah seperti penyakit Von Willebrand. Bahkan, kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim juga bisa menyebabkan perdarahan yang sering disalahartikan sebagai menstruasi.

5. Faktor Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup berpengaruh besar pada keteraturan siklus haid. Penurunan atau peningkatan berat badan secara drastis dapat mengganggu hormon yang mengatur ovulasi. Selain itu, olahraga berlebihan dan pola makan yang tidak seimbang juga dapat memicu haid dua kali dalam sebulan karena tubuh mengalami stres fisik yang memengaruhi sistem hormon.

Perdarahan Implantasi sebagai Tanda Awal Kehamilan

Meskipun haid dua kali dalam sebulan umumnya bukan tanda kehamilan, penting untuk memahami kemungkinan adanya perdarahan implantasi. Jenis perdarahan ringan ini sering kali disalahartikan sebagai menstruasi karena waktu dan tampilannya yang mirip, padahal sebenarnya merupakan salah satu tanda awal kehamilan.

Apa Itu Perdarahan Implantasi?

Mengutip buku berjudul Kupas Tuntas Seputar Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (2022) oleh Agung Putri Harsa Satya Nugraha, dkk., perdarahan implantasi adalah perdarahan dalam jumlah sedikit di awal kehamilan akibat menembusnya vili korialis ke dalam desidua pada saat implantasi embrio. Perdarahan implantasi umumnya sedikit, warnanya merah, cepat berhenti, dan tidak disertai perut mulas.

Perdarahan implantasi terjadi ketika embrio yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Proses ini biasanya berlangsung sekitar 6 hingga 12 hari setelah ovulasi, atau kira-kira satu minggu sebelum jadwal haid berikutnya. Kondisi ini dapat dialami oleh sebagian wanita pada awal masa kehamilan dan umumnya tidak berbahaya.

Perbedaan Perdarahan Implantasi dan Darah Haid

Mengetahui perbedaan antara keduanya penting untuk mengenali tanda kehamilan lebih awal. Berikut beberapa ciri yang membedakan:

Warna: darah implantasi umumnya berwarna cokelat tua, merah muda, atau merah muda pucat. Sedangkan darah haid berwarna merah terang seperti darah segar.

Jumlah darah: perdarahan implantasi hanya berupa bercak atau flek ringan, jauh lebih sedikit dibanding darah haid yang bisa memenuhi pembalut.

Durasi: perdarahan implantasi biasanya berlangsung 1–3 hari, sedangkan haid umumnya terjadi selama 5–8 hari.

Gumpalan: darah implantasi tidak menggumpal karena jumlahnya sedikit, sementara darah haid sering kali disertai gumpalan kecil.

Gejala yang Menyertai Perdarahan Implantasi

Selain bercak darah ringan, terdapat beberapa tanda lain yang mungkin muncul bersamaan dengan perdarahan implantasi. Beberapa di antaranya adalah kram ringan di perut bagian bawah, perubahan suasana hati, mual, nyeri pada payudara, sakit kepala, serta nyeri punggung bagian bawah. Kombinasi gejala tersebut bisa menjadi petunjuk awal bahwa proses kehamilan sedang berlangsung.

Tanda-tanda Awal Kehamilan Lainnya

Selain perdarahan implantasi, terdapat berbagai tanda awal kehamilan yang umum terjadi dan penting untuk dikenali. Mengetahui gejala-gejala ini dapat membantu wanita menyadari lebih dini kemungkinan terjadinya kehamilan.

Mengutip buku berjudul Buku Harian Ibu Hamil (2014) oleh Annisa Putri, A.Md.Keb., berbagai gejala awal kehamilan mirip tanda haid, yakni payudara membengkak, timbul flek, mudah lelah, sensitif, pusing, mual saat mencium aroma menyegat, dan kram di perut.

Berikut ini penjelasan tanda-tanda awal kehamilan:

1. Terlambat Menstruasi

Ini merupakan tanda paling umum dari kehamilan. Ketika siklus haid terlambat dari biasanya, banyak wanita mulai melakukan tes kehamilan untuk memastikan kondisinya.

2. Perubahan pada Payudara

Payudara biasanya terasa lebih lembut, membesar, dan sensitif. Areola atau bagian gelap di sekitar puting juga dapat terlihat lebih besar dan berwarna lebih gelap.

3. Mual dan Muntah (Morning Sickness)

Meski disebut morning sickness, gejala ini bisa muncul kapan saja sepanjang hari. Biasanya mulai terasa pada usia kehamilan sekitar enam minggu, namun pada beberapa wanita bisa terjadi lebih awal.

4. Cepat Lelah

Kadar hormon progesteron yang meningkat di awal kehamilan dapat membuat tubuh terasa lemah dan mudah lelah, meski tanpa aktivitas berat.

5. Sering Buang Air Kecil

Perubahan hormon dan peningkatan volume cairan tubuh menyebabkan ginjal bekerja lebih aktif, membuat ibu hamil lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.

6. Sensitif terhadap Bau

Banyak wanita hamil menjadi lebih peka terhadap bau tertentu, bahkan terhadap aroma yang sebelumnya tidak menimbulkan reaksi apa pun.

7. Perut Kembung

Perubahan hormon dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga menyebabkan perut terasa penuh atau kembung.

8. Suhu Tubuh Basal Meningkat

Jika suhu tubuh basal tetap tinggi selama lebih dari 18 hari setelah ovulasi, kondisi ini bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan.

Q & A Seputar Topik

Apakah haid 2 kali dalam sebulan selalu menandakan kehamilan?

Tidak selalu. Haid dua kali dalam sebulan lebih sering disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, stres, atau perubahan gaya hidup. Kehamilan justru ditandai dengan berhentinya menstruasi, bukan meningkatnya frekuensi haid.

Mengapa haid bisa datang dua kali dalam satu bulan?

Kondisi ini bisa terjadi karena siklus menstruasi yang lebih pendek dari rata-rata, yaitu kurang dari 21 hari. Selain itu, faktor seperti penggunaan kontrasepsi hormonal, gangguan tiroid, atau perimenopause juga dapat memicu haid datang lebih sering.

Bagaimana membedakan haid dua kali dengan perdarahan implantasi?

Perdarahan implantasi biasanya sangat ringan, berupa bercak berwarna merah muda atau cokelat, dan berlangsung 1–3 hari. Sementara haid umumnya lebih deras, berwarna merah segar, serta berlangsung 5–7 hari.

Kapan perlu khawatir jika haid terjadi dua kali dalam sebulan?

Jika kondisi ini terjadi berulang selama beberapa bulan, disertai nyeri berlebihan, darah sangat banyak, atau siklus tidak teratur, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah stres bisa menyebabkan haid dua kali dalam sebulan?

Ya, stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, tubuh bisa mengalami perubahan waktu ovulasi dan menyebabkan haid datang lebih cepat dari biasanya.   

Foto Pilihan

Tenaga kesehatan Siti Nurjanah (kiri) dibantu rekan-rekannya memberikan vaksin campak kepada seorang anak dalam kampanye vaksinasi campak dari rumah ke rumah menyusul wabah di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin 8 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |