Jiro Ono Genap 100 Tahun, Maestro Sushi Jepang yang Tak Kenal Pensiun

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta Usia seabad tak menghalangi maestro sushi Jiro Ono untuk terus berkarya. Di usia seratus tahun, peraih bintang Michelin ini tetap memiliki semangat bekerja yang luar biasa.

Ono menegaskan dirinya belum berniat pensiun sepenuhnya meski kini tak sesering dulu berada di dapur.

“Saya masih ingin terus bekerja sekitar lima tahun lagi,” ujarnya dalam perayaan Hari Penghormatan untuk Lansia di Jepang bulan lalu mengutip ABC News, Minggu, 2 November 2025.

Sebagai pendiri Sukiyabashi Jiro, restoran mungil dengan sepuluh kursi di kawasan elit Ginza Tokyo, Ono berhasil mengubah tempat sederhana itu menjadi ikon dunia kuliner. Restorannya mempertahankan tiga bintang Michelin selama lebih dari sepuluh tahun, menjadikannya salah satu yang paling prestisius di dunia. Kini, putranya Yoshikazu Ono menjadi kepala koki dan penerus tradisi di Sukiyabashi Jiro. 

Obama Pernah Santap Sushi Buatan Jiro Ono

Beberapa nama besar pernah menyantap sushi buatannya. Termasuk Barack Obama saat masih menjadi Presiden Amerika Serikat di tahun 2014 bersama PM Shinzo Abe saat itu. 

Yoshikazu masih ingat betul momen saat Obama tersenyum puas setelah mencicipi sushi tuna buatan ayahnya. Hingga kini, Jiro Ono tetap menganggap maguro (tuna), kohada (gizzard shad), dan anago (belut laut) sebagai tiga sushi favoritnya.

Bekerja, Obat Panjang Umur ala Jiro Ono

Saat Gubernur Tokyo Yuriko Koike menanyakan rahasia kesehatannya, Ono menjawab singkat, “Bekerja.”

“Bagi saya, bekerja adalah obat terbaik,” katanya.

Memang ia tidak bisa aktif di dapur setia pahri. Namun, ia tetap berusaha aktif selama tubuhnya mengizinkan.

Di tengah masyarakat Jepang yang semakin menua, Ono kini termasuk di antara hampir seratus ribu warga yang berusia di atas seratus tahun.

Namun, semangat hidup dan dedikasinya menjadikannya lebih dari sekadar centenarian atau seseorang yang berusia seratus tahun atau lebih, ia adalah simbol dari semangat pantang menyerah dan cinta terhadap profesi.

Jiro Ono mengaku menjalani hidup sederhana. Ia menghindari alkohol, rutin berjalan kaki, dan menjaga pola makan.

Saat mendengar kabar bahwa pria tertua di Jepang meninggal di usia seratus tiga belas tahun, Ono hanya tersenyum dan berkata, “Mungkin saya bisa sampai seratus empat belas tahun.”

Dari Magang di Usia Tujuh Tahun hingga Jadi Legenda Sushi Dunia

Lahir di Hamamatsu pada 1925, Jiro Ono sudah mengenal dunia kuliner sejak dini.

Ia mulai magang di usia tujuh tahun di sebuah penginapan, lalu pindah ke Tokyo di usia dua puluh lima tahun untuk menekuni karier sebagai koki sushi.

Dua puluh tahun kemudian, pada 1965, ia mewujudkan impiannya dengan membuka Sukiyabashi Jiro.

Kesempurnaan adalah nilai yang selalu ia kejar. Dalam dokumenter terkenal Jiro Dreams of Sushi (2012), Ono mengatakan, “Saya belum mencapai kesempurnaan. Saya akan terus mendaki, tapi tak ada yang tahu di mana puncaknya.” Kalimat itu mencerminkan pandangan hidupnya tiada hari tanpa perbaikan diri.

Sutradara dokumenter tersebut, David Gelb, menggambarkan Ono sebagai sosok karismatik dan rendah hati. “Awalnya saya merasa terintimidasi, tapi kemudian saya melihat sisi humor dan kebaikannya,” ujarnya kepada Associated Press.

Gelb mengenang bagaimana Ono bahkan sempat khawatir ia akan bosan merekam proses pemijatan gurita selama satu jam penuh.

Ketelitian, disiplin, serta ketenangannya menjadikan Ono bukan hanya koki, tetapi juga representasi filosofi kerja keras Jepang atau ikigai, menemukan makna hidup melalui dedikasi terhadap pekerjaan.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |