Kenali Beda Migrain dan Vertigo, Mulai dari Gejala hingga Penyebab

12 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Di Indonesia, istilah pusing sering digunakan untuk berbagai keluhan mulai dari rasa berat di kepala, perasaan melayang, stres, hingga kebingungan.

Dalam bahasa Jawa, istilah mumet merujuk pada pikiran yang penuh, alih-alih sakit kepala. Sementara itu, dalam bahasa Sunda, kata rieut atau lieur mengekspresikan ketidakfokusan atau seolah-olah sedang berputar.

Oleh karena itu, ketika seseorang menyatakan "saya pusing", penting bagi dokter untuk menyelidiki maksudnya: apakah pusing itu disebabkan oleh migrain, vertigo, atau masalah psikologis. Tanpa pemahaman yang jelas, diagnosis dapat menjadi salah dan penanganannya tidak akan tepat.

Dokter spesialis neurologi Kevin Mulya dari EMC Alam Sutera dan Tangerang Hospital, mengatakan  sakit kepala atau migrain biasanya ditandai dengan rasa sakit berdenyut yang berlangsung sedang sampai berat yang biasanya terjadi di satu sisi kepala dan dapat menyebar ke seluruh kepala.

Serangan ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari, dan sering disertai dengan gejala lain seperti mual, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta gangguan penglihatan seperti buram atau berbayang.

Sebaliknya, vertigo adalah ketika seseorang merasakan tubuhnya sendiri atau lingkungannya bergerak, meskipun sebenarnya tidak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah yang terjadi di telinga bagian dalam atau area otak yang bertanggung jawab atas keseimbangan.

Promosi 1

Penyebab Vertigo

Beberapa penyebab umum vertigo adalah:

  • Vertigo yang disebabkan oleh perubahan posisi kepala yang tiba-tiba dikenal sebagai benginn paroxysmal positional vertigo (BPPV).
  • Infeksi atau peradangan yang terjadi di dalam telinga masalah yang mempengaruhi cerebellum atau batang otak.

Vertigo biasanya disertai dengan perasaan berputar, yang seringkali disertai dengan rasa sakit, muntah, dan kesulitan berjalan atau berdiri dengan stabil. Vertigo mengganggu keseimbangan tubuh lebih sering daripada migrain, yang lebih berfokus pada rasa sakit kepala.

Kapan Harus ke Dokter dan Bagaimana Mengenalinya?

Beberapa tanda dapat membantu membedakan vertigo dari migrain.

Tempo dan pemicu:

Jenis serangan vertigo seperti BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo), misalnya, biasanya berlangsung singkat, hanya beberapa detik hingga menit, dan disebabkan oleh perubahan posisi kepala. Di sisi lain, migrain berkembang secara bertahap dan dapat bertahan lama, dengan sakit kepala sebagai gejala utama.

Gejala bersamaan:

Rasa sakit berdenyut, mual, serta sensitivitas terhadap cahaya dan suara biasanya disertai dengan migrain. Di sisi lain, vertigo dapat disertai dengan telinga berdering, gangguan pendengaran, serta kesulitan untuk berjalan lurus.

Frekuensi:

Migrain sering memiliki pola yang berulang, sedangkan vertigo dapat muncul secara acak tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Konsultasikan segera ke dokter jika Anda sering mengalami pusing yang datang secara berulang disertai dengan gangguan penglihatan, bicara pelo, kelemahan pada anggota tubuh, atau sakit kepala yang tidak biasa. Pemeriksaan menyeluruh akan membantu menemukan penyebab yang tepat dari pusing dan mencegah komplikasi yang serius.

Untuk memudahkan proses diagnosis, penting untuk mencatat detail gejala seperti durasi, pemicu, dan sensasi yang dirasakan. Jangan ragu untuk mendapatkan pemeriksaan medis jika Anda mengalami keluhan pusing yang signifikan atau kondisi Anda semakin memburuk. Pemeriksaan medis sejak dini dapat mengurangi risiko gangguan saraf dan meningkatkan kualitas hidup.

Foto Pilihan

Tenaga kesehatan Siti Nurjanah (kiri) dibantu rekan-rekannya memberikan vaksin campak kepada seorang anak dalam kampanye vaksinasi campak dari rumah ke rumah menyusul wabah di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin 8 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |