Keramas Setiap Hari, Baik atau Buruk? Simak Penjelasannya

2 months ago 26

Liputan6.com, Jakarta Keramas setiap hari mungkin terasa menyegarkan dan membuat rambut terasa bersih, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah panas atau memiliki aktivitas luar ruangan yang padat. Namun, di balik kesegaran yang dirasakan, muncul pertanyaan penting: apakah kebiasaan ini benar-benar baik untuk kesehatan rambut dan kulit kepala? Banyak orang melakukannya tanpa memikirkan dampaknya jangka panjang, padahal kebutuhan setiap jenis rambut bisa sangat berbeda. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap manfaat dan risiko keramas setiap hari dari sudut pandang kesehatan kulit kepala dan struktur rambut. Tak hanya itu, kamu juga akan menemukan panduan seberapa sering sebaiknya keramas berdasarkan jenis rambut dan kondisi kulit kepala. Yuk, simak penjelasannya agar kamu bisa merawat rambut dengan lebih bijak dan tepat.

Apa Sebenarnya Fungsi Keramas? 

Keramas atau mencuci rambut adalah bagian penting dari rutinitas kebersihan yang berfungsi untuk menghilangkan minyak berlebih (sebum), kotoran, sel kulit mati, dan residu produk rambut dari kulit kepala. Proses ini juga membantu menjaga kesehatan kulit kepala dan mencegah timbulnya masalah seperti ketombe dan bau tak sedap. Saat keramas, sampo bekerja sebagai surfaktan yang mengangkat kotoran dan minyak dari rambut lalu dibilas bersama air. 

Namun, tidak semua jenis rambut memerlukan frekuensi keramas yang sama. Menurut American Academy of Dermatology (AAD), orang dengan kulit kepala berminyak mungkin perlu keramas setiap hari, sementara mereka yang memiliki rambut kering atau keriting justru sebaiknya tidak terlalu sering mencuci rambut agar minyak alami tidak hilang secara berlebihan. Artinya, keramas memang penting, tapi tidak boleh dilakukan sembarangan. 

Dampak Keramas Setiap Hari bagi Rambut dan Kulit Kepala 

Keramas setiap hari dapat memberikan efek berbeda tergantung pada jenis rambut dan produk yang digunakan. Jika kamu memiliki rambut halus dan kulit kepala berminyak, keramas harian dapat membantu mengontrol produksi minyak dan membuat rambut terasa ringan dan bersih. Akan tetapi, pada banyak kasus lain, terlalu sering mencuci rambut justru bisa menimbulkan masalah baru. 

Menurut Cleveland Clinic dalam artikelnya tentang hair washing habits, mencuci rambut terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami (sebum) yang dibutuhkan untuk menjaga kelembapan dan kilau rambut. Akibatnya, rambut bisa menjadi kering, kusam, rapuh, bahkan rentan patah. Selain itu, kulit kepala juga bisa mengalami iritasi atau memproduksi lebih banyak minyak sebagai respons terhadap kehilangan sebum, yang justru memperparah kondisi. 

Panduan Frekuensi Keramas Berdasarkan Jenis Rambut

Frekuensi keramas yang ideal sangat bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor penting, termasuk jenis rambut, tekstur, tingkat produksi minyak harian, serta aktivitas yang rutin dilakukan. Menyesuaikan frekuensi keramas dengan karakteristik rambut adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan keindahannya.

  • Rambut Berminyak: Disarankan untuk keramas setiap hari guna mencegah penumpukan kotoran dan minyak. Namun, jika rambut masih berminyak meskipun sudah keramas setiap hari, cobalah untuk mengurangi frekuensinya karena terlalu sering mencuci dapat menghilangkan minyak alami dan memicu kelenjar minyak bereaksi berlebihan. Gunakan sampo yang diformulasikan khusus untuk rambut berminyak.
  • Rambut Kering atau Rusak: Dianjurkan keramas setiap 5–7 hari sekali agar minyak alami rambut tetap tertahan di kulit kepala. Terlalu sering keramas dapat memperparah kondisi kering dan kerusakan rambut. Penting untuk menggunakan sampo khusus rambut kering dan kondisioner untuk mengembalikan kelembapan alami.
  • Rambut Lurus dan Halus/Tipis: Rambut lurus cenderung lebih cepat berminyak karena minyak alami dari kulit kepala lebih mudah turun ke helaian rambut. Disarankan keramas setiap hari atau dua hari sekali. Rambut halus/tipis perlu keramas sesering mungkin, setidaknya dua hari sekali, karena cenderung lebih berminyak.
  • Rambut Bergelombang atau Keriting: Rambut keriting atau bergelombang cenderung lebih kering karena minyak alami kulit kepala sulit menjangkau ujung rambut. Dianjurkan keramas setiap 3-5 hari sekali. Untuk rambut bergelombang, disarankan keramas setiap 4-5 hari sekali, tergantung kepadatan rambut. Untuk rambut keriting, disarankan keramas seminggu sekali demi mendukung pertumbuhan rambut yang optimal dan gunakan kondisioner.
  • Rambut Tebal: Dianjurkan keramas seminggu sekali karena rambut tebal dapat menahan kelembapan lebih baik dibandingkan jenis rambut lainnya.
  • Rambut Normal: Bagi yang memiliki kondisi rambut dan kulit kepala normal, frekuensi ideal adalah 3-4 kali per minggu untuk menjaga keseimbangan.
  • Rambut yang Diwarnai: Tidak disarankan keramas setiap hari karena dapat membuat warna rambut lebih cepat pudar dan mengurangi intensitasnya.

Tips Tambahan untuk Perawatan Rambut Optimal

Selain frekuensi keramas, beberapa tips tambahan dapat membantu menjaga kesehatan rambut Anda. Pemilihan produk yang tepat dan perhatian terhadap sinyal dari kulit kepala adalah langkah penting dalam rutinitas perawatan rambut.

Penting untuk memilih sampo yang sesuai dengan jenis rambut dan kondisi kulit kepala Anda. Jika terpaksa keramas setiap hari, gunakan sampo sulfate-free dengan surfaktan yang lebih lembut untuk meminimalkan dampak negatif. Penggunaan kondisioner setelah keramas juga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan rambut, terutama untuk melembapkan rambut kering dan rusak.

Perhatikan juga aktivitas harian Anda. Jika Anda sering berolahraga atau beraktivitas berat yang menyebabkan keringat berlebih, Anda mungkin merasa perlu keramas lebih sering. Namun, menurut ahli dermatologi Shilpi Khetarpal MD, tidak selalu perlu keramas setiap hari meskipun sering berolahraga. Perhatikan tanda-tanda dari kulit kepala Anda; jika terasa gatal yang tidak biasa, ada aroma tidak enak, atau rambut terasa sakit akibat penumpukan sel kulit mati dan ketombe, itu adalah indikasi kuat bahwa saatnya keramas.

Saat keramas, hindari menggosok rambut dan kulit kepala secara berlebihan agar tidak merangsang produksi minyak berlebihan. Terakhir, pertimbangkan usia Anda, karena keaktifan kelenjar minyak pada kulit kepala dipengaruhi oleh usia, di mana anak muda cenderung memiliki kelenjar minyak yang lebih aktif.

Pertanyaan Umum Seputar Topik

1. Apakah keramas setiap hari bisa merusak rambut?

Ya, jika dilakukan terlalu sering dan menggunakan sampo yang keras, keramas setiap hari bisa menghilangkan minyak alami rambut. Ini dapat menyebabkan rambut kering, mudah patah, dan kulit kepala iritasi.

2. Siapa saja yang boleh keramas setiap hari?

Orang dengan kulit kepala sangat berminyak atau yang rutin beraktivitas fisik berat (misalnya berolahraga setiap hari) boleh keramas setiap hari. Namun tetap disarankan memakai sampo ringan dan menjaga kelembapan rambut.

3. Apakah rambut keriting boleh keramas setiap hari?

Tidak disarankan, karena rambut keriting cenderung lebih kering secara alami. Keramas terlalu sering bisa mengurangi kelembapan dan membuat rambut kusut atau rusak.

4. Bagaimana cara aman keramas setiap hari?

Gunakan sampo bebas sulfat, air hangat (bukan panas), dan selalu akhiri dengan kondisioner. Hindari menggosok rambut terlalu keras dan biarkan rambut kering alami jika memungkinkan.

5. Apakah dry shampoo bisa menggantikan keramas?

Dry shampoo bisa menjadi alternatif sementara untuk menyerap minyak di kulit kepala. Namun tidak membersihkan secara menyeluruh, sehingga tetap perlu keramas dengan air secara rutin.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |