Mau Zat Besi Terserap Maksimal? Kombinasikan Protein Hewani dengan Vitamin C

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta Zat besi merupakan mikronutrisi yang penting untuk mendukung kecerdasan seseorang. Tubuh hanya membutuhkan sedikit zat besi tapi tak boleh kekurangan seperti disampaikan dokter spesialis anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi.

Salah satu cara mencukupi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi protein hewani. Daging merah seperti daging sapi adalah protein hewani yang memiliki sumber zat besi yang baik. Dari 100 gram daging sapi segar paling tidak mengandung sekitar 2,6 - 3 mg zat besi.

Namun, tak harus selalu daging merah untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Ada banyak sumber protein hewani lainnya meski zat besinya tak setinggi daging merah.

"Jika merasa daging sapi mahal, ada ikan kembung meski zat besinya lebih rendah. Namun, untuk mengoptimalkan penyerapan bisa ditambahkan tomat atau sayur yang tinggi vitamin C lain agar zat besi terserap dengan baik," kata Tiwi dalam acara Danone x IdeaFest “Fueling the Future: Fighting Iron Deficiency Anemia, Empowering the Next Generation” pada Sabtu, 1 November 2025 di Jakarta.

Guna memaksimalkan penyerapan zat besi, asupan vitamin C juga bisa dengan makan buah usai makan. Pepaya, mangga, jeruk, jambu biji merupakan contoh buah yang kaya vitamin C.

Makan dengan Gizi Seimbang Tak Harus Mahal

Di kesempatan itu, Tiwi mengungkapkan bahwa makanan yang diberikan pada anak juga disarankan mengikuti pola gizi seimbang. Di dalamnya ada karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah.

Termasuk, Tiwi mengingatkan kepada orangtua yang anaknya memulai Makanan Pendamping ASI (MPASI) bahwa makan itu tidak harus mahal. Sumber pangan sehat bisa didapatkan dari pasar.

"Saat makan ada karbohidrat, tidak harus nasi ya. Bisa kentang, bisa jagung. Lalu, ada protein misalnya ikan. Ada sedikit sayur, lalu setelah makan bisa beri pencuci mulut yakni buah, bisa pepaya misalnya," kata Tiwi memberi contoh.

Kekurangan Zat Besi Masih Jadi Tantangan di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Medical Science Director Sarihusada Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, mengatakan bahwa kekurangan zat besi masih menjadi tantangan di Indonesia.

“Sarihusada memahami bahwa defisiensi zat besi merupakan masalah nyata yang dapat menghambat potensi generasi muda Indonesia,” kata Ray.

Karena itu, lanjut Ray, memerangi anemia defisiensi besi menjadi salah satu misi utama Sarihusada dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan inovasi produk bergizi, sekaligus mendukung upaya penanganan dan pencegahan anemia defisiensi besi di Indonesia agar tercipta generasi yang kuat dan berdaya saing,” tambahnya.

Skrining Kalkulator Zat Besi untuk Deteksi Anemia Defisiensi Zat Besi

Salah satu upaya preventif yang dilakukan Sarihusada adalah inovasi Kalkulator Zat Besi. Lewat tujuh pertanyaan sederhana, orangtua bisa mengetahui apakah anak mereka berisiko kekurangan zat besi. Waktu yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ini cukup tiga menit. 

Lewat skrining non-invasif dan mudah diakses ini diharapkan bisa membantu deteksi dini anemia sebelum terlambat.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |