Panduan Pengobatan Pilek, Lengkap Penjelasan Perawatan Mandiri dan Obatnya

3 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta Pilek sering menimbulkan rasa tidak nyaman seperti hidung tersumbat, bersin, dan tenggorokan gatal. Untuk itu, mengetahui cara pengobatan pilek sangat penting agar gejala cepat mereda.

Langkah sederhana seperti istirahat cukup, minum cairan hangat, dan menghirup uap bisa menjadi pilihan awal pengobatan pilek di rumah. Jika diperlukan, obat bebas dapat membantu meringankan keluhan.

Tujuan utama pengobatan pilek adalah mempercepat pemulihan dan menjaga tubuh tetap bugar sehingga aktivitas harian tidak terlalu terganggu. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan pengobatan pilek.

Perawatan Mandiri dan Obat Rumahan untuk Pilek

Menurut Arifianto (2018) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Volume 3 No. 2 September 2022, batuk pilek merupakan suatu bentuk infeksi virus yang terjadi pada saluran pernapasan atas (mulai hidung hingga tenggorokan) disertai dengan timbulnya gejala hidung tersumbat, keluarnya ingus, sering batuk yang disertai dengan demam serta sakit kepala.

Selain menunggu proses penyembuhan alami, ada berbagai langkah perawatan mandiri dan penggunaan obat rumahan yang dapat membantu meringankan gejala pilek. Cara-cara ini terbukti sederhana namun efektif, terutama jika dilakukan secara konsisten.

Berikut beberapa pilihan yang bisa diterapkan:

1. Istirahat yang cukup

Tidur dan beristirahat adalah fondasi utama dalam pemulihan pilek. Dengan istirahat yang cukup, tubuh dapat lebih fokus melawan infeksi, mempercepat proses penyembuhan, serta mencegah penularan kepada orang lain.

2. Asupan cairan yang memadai

Minum banyak air putih, jus, kaldu bening, atau air lemon hangat dengan madu sangat dianjurkan. Cairan menjaga tubuh tetap terhidrasi sekaligus membantu mengencerkan lendir agar mudah dikeluarkan. Madu sendiri memiliki sifat antimikroba dan terbukti efektif meredakan batuk pada orang dewasa maupun anak di atas satu tahun.

3. Berkumur dengan air garam hangat

Cara sederhana ini dapat memberikan kelegaan sementara pada tenggorokan yang terasa sakit atau gatal. Air garam membantu mengurangi peradangan sekaligus membersihkan area tenggorokan dari lendir berlebih.

4. Menggunakan humidifier atau vaporizer

Udara lembap membantu meredakan hidung tersumbat, batuk, sekaligus mencegah iritasi saluran pernapasan akibat udara kering. Pastikan perangkat selalu dibersihkan agar tidak menjadi sarang kuman.

5. Semprotan saline untuk hidung

Larutan saline dapat melembapkan rongga hidung, melarutkan lendir, serta aman digunakan bahkan untuk bayi. Penggunaannya bisa membantu mengurangi hidung tersumbat dan memberikan rasa lega saat bernapas.

6. Konsumsi bahan alami

Jahe dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu meredakan nyeri serta peradangan akibat pilek. Mengonsumsi sup ayam hangat juga dapat memberikan efek menenangkan sekaligus membantu mengencerkan lendir.

7. Menghirup uap hangat

Menghirup uap dari semangkuk air panas atau mandi dengan air hangat dapat memberikan kelegaan instan. Uap membantu melonggarkan saluran pernapasan, melembapkan hidung, serta memudahkan pengeluaran lendir.

Obat-obatan Bebas (OTC) untuk Meredakan Gejala Pilek

Menurut DirjenFar (2007) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (Pengabmas Nusantara)Vol. 4, No. 3 September 2022, berdasarkan tingkat keamanannya, obat dibagi menjadi 4 jenis kategori, dua diantaranya yaitu obat bebas dan obat bebas terbatas.

Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran, relatif aman, dan dapat dibeli tanpa menggunaka nresep dokter, sedangkan obat bebas terbatas yaitu obat yang sebenarnya temasuk ke dalam golongan obat keras namun masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep dokter. Penggunaannya relatif aman apabila sesuai dengan ketentuan indikasi dan dosis yang tertera pada kemasan.

Selain perawatan mandiri, penggunaan obat-obatan bebas atau over-the-counter (OTC) bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat pilek. Namun, penggunaannya harus tetap hati-hati dengan memperhatikan aturan dosis, usia, dan kondisi kesehatan. Berikut beberapa jenis obat OTC yang umum digunakan:

1. Pereda Nyeri dan Penurun Demam

- Contoh: paracetamol, ibuprofen.

- Manfaat: membantu mengurangi demam, sakit kepala, dan nyeri tenggorokan.

- Catatan penting:

  • Selalu ikuti dosis sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran tenaga medis.
  • Hindari memberikan aspirin pada anak di bawah 16 tahun karena berisiko menimbulkan sindrom Reye.

2. Dekongestan (Pereda Hidung Tersumbat)

- Bentuk oral: pseudoephedrine, phenylephrine.

- Bentuk semprot hidung: xylometazoline atau oxymetazoline.

- Manfaat: menyempitkan pembuluh darah di saluran hidung sehingga mengurangi pembengkakan dan hidung tersumbat.

- Catatan penting:

Penggunaan semprot hidung dekongestan tidak boleh lebih dari 3–5 hari berturut-turut agar tidak menimbulkan rebound congestion (hidung tersumbat semakin parah setelah berhenti menggunakan).

3. Obat Batuk

- Antitusif (penekan batuk): dextromethorphan, digunakan untuk batuk kering yang mengganggu.

- Ekspektoran (pengencer dahak): guaifenesin, membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan.

- Catatan penting:

  • Pilih sesuai jenis batuk yang dialami (kering atau berdahak).
  • Jangan digunakan berlebihan karena bisa menimbulkan efek samping.

4. Antihistamin

- Jenis: terutama antihistamin generasi pertama.

- Manfaat: mengurangi bersin, hidung berair, dan gejala alergi yang menyertai pilek.

- Efek samping: sering menimbulkan rasa kantuk, sehingga lebih baik digunakan saat malam hari.

5. Peringatan Penggunaan pada Anak

- Obat batuk dan pilek OTC tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 4 tahun karena berisiko menimbulkan efek samping berbahaya.

- Untuk anak, lebih aman menggunakan cara alami atau sesuai anjuran dokter.

Waktu yang Tepat ke Dokter

Mengutip buku berjudul Mengatasi Hidung Mampet pada Semua Usia (2024) oleh Kurnia Puspita, hidung tidak hanya berfungsi sebagai alat penciuman tetapi juga memiliki peran penting lainnya yaitu pernapasan, penciuman, produksi lendir, resonansi suara, membantu sirkulasi udara hingga proteksi.

Meskipun pilek umumnya dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah, ada beberapa kondisi tertentu yang menandakan perlunya pemeriksaan medis segera. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya komplikasi atau memastikan tidak ada infeksi lain yang lebih serius.

Berikut adalah situasi di mana Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter:

1. Gejala tidak membaik

  • Pilek tidak menunjukkan tanda perbaikan setelah 10 hari.
  • Gejala justru memburuk setelah sempat membaik, yang bisa mengindikasikan adanya infeksi sekunder.

2. Demam tinggi

  • Suhu tubuh mencapai lebih dari 38,5°C dan berlangsung lebih dari 4 hari.
  • Pada bayi di bawah 3 bulan, demam 38°C atau lebih harus segera ditangani oleh tenaga medis.

3. Gangguan pernapasan dan nyeri berat

  • Mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas.
  • Timbul nyeri hebat seperti nyeri dada, sakit kepala parah, atau kekakuan leher.

4. Tanda dehidrasi

  • Mulut terasa sangat kering.
  • Jarang buang air kecil.
  • Tubuh terasa sangat lemas atau lesu.

5. Kondisi medis tertentu

  • Penderita penyakit kronis seperti asma atau penyakit jantung yang kondisinya memburuk akibat pilek.
  • Pilek pada bayi, terutama usia di bawah 2 bulan, meskipun tanpa demam tinggi, tetap harus diperiksa segera karena risiko komplikasi lebih besar.

Sumber:

- Kajian berjudul Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Batuk Pilek Mahasiswa Farmasi Angkatan 2019 Universitas Sari Mulia dengan Metode TPB dipublikasikan di FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Volume 3 No. 2 September 2022

- Kajian berjudul Edukasi Golongan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas Pada Siswa Kelas 12 Di Pandeglang Banten dipublikasikan di Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (Pengabmas Nusantara) Vol. 4, No. 3 September 2022

- Buku berjudul Mengatasi Hidung Mampet pada Semua Usia (2024) oleh Kurnia Puspita

Q & A Seputar Topik

Apa obat yang paling efektif untuk mengatasi pilek?

Pilek umumnya disebabkan oleh virus, sehingga tidak memerlukan antibiotik. Obat yang diberikan biasanya hanya untuk meredakan gejala, seperti dekongestan untuk hidung tersumbat, antihistamin untuk bersin, atau obat penurun panas seperti paracetamol.

Apakah pilek bisa sembuh tanpa obat?

Ya, pilek biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7–10 hari. Istirahat cukup, minum air putih yang banyak, serta konsumsi makanan bergizi dapat membantu mempercepat pemulihan.

Bolehkah minum antibiotik saat pilek?

Tidak dianjurkan, karena antibiotik tidak bekerja melawan virus penyebab pilek. Antibiotik hanya diberikan dokter jika terdapat infeksi bakteri sekunder, misalnya sinusitis atau infeksi telinga.

Adakah pengobatan alami yang bisa membantu meredakan pilek?

Beberapa cara alami yang bisa membantu antara lain menghirup uap hangat untuk melegakan hidung tersumbat, minum air jahe atau madu untuk meredakan tenggorokan, dan cukup tidur agar daya tahan tubuh lebih kuat.

Kapan harus ke dokter jika pilek tidak kunjung sembuh?

Jika pilek tidak membaik setelah 10 hari, disertai demam tinggi, nyeri hebat, kesulitan bernapas, atau terjadi pada bayi di bawah 2 bulan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article
Helath | Pilkada |