Paris Hilton Tiru Gaya Britney Spears, Buktikan Persahabatan Bisa Jadi Obat Bahagia

9 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi sekaligus model, Paris Hilton, baru-baru ini membagikan video spesial di akun TikTok pribadinya untuk menyapa sahabat lamanya, Britney Spears. Dalam video berdurasi satu menit itu, wanita 44 tahun kelahiran New York tersebut tampil mengenakan busana ikonik Britney dari video musik 'Oops!... I Did It Again'. Sementara sang putra, Phoenix Barron, 2 tahun, tampak lucu dengan kostum Buzz Lightyear dari film Toy Story.

"Phoenix loves his Auntie Britney. I had so much fun dressing up as you this year @Britney Spears! We love you, miss you, and can’t wait for you to come over and hang out with me and the babies again soon," tulis Paris dalam unggahannya.

Aksi Paris ini langsung menarik perhatian warganet yang menyoroti kedekatan persahabatan keduanya. Dalam wawancara bersama Andy Cohen pada 2020, Paris pernah mengungkap bahwa dia dan Britney sudah bersahabat sejak awal tahun 2000-an.

Dia juga menyebut bahwa menjaga hubungan tetap positif menjadi kunci panjangnya persahabatan mereka. "Aku selalu berusaha membuat suasana tetap ringan dan menyenangkan. Aku tidak pernah membahas hal-hal yang bisa membuatnya tidak nyaman," ujar Paris saat itu.

Manfaat Memiliki Sahabat seperti Paris Hilton dan Britney Spears

Persahabatan seperti Paris dan Britney menunjukkan betapa pentingnya hubungan platonis dalam kehidupan manusia. Menurut laman Verywell Mind, memiliki sahabat dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan mental.

Sahabat yang baik dapat membantu seseorang memahami dirinya lebih dalam dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, seperti dikutip pada Senin, 3 November 2025. Studi juga menunjukkan bahwa dukungan dari sahabat dapat membantu seseorang melewati masa-masa sulit dan terhindar dari rasa kesepian yang berisiko bagi kesehatan mental.

Persahabatan dapat membantu seseorang membuat perubahan gaya hidup yang berdampak langsung pada kebaikan diri sendiri. Dukungan dari sahabat seperti mengawasi dan mengingatkan, akan membuat seseorang lebih termotivasi.

Hal tersebut mencerminkan bahwa hubungan persahabatan yang baik dapat meningkatkan kesehatan fisik seseorang. Risiko masalah kesehatan seperti diabetes, serangan jantung, hingga stroke bisa dikurangi dengan adanya dukungan dari sahabat.

Studi juga menemukan fakta bahwa dengan minimnya rasa kesepian, umur seseorang akan semakin panjang. Sebuah tinjauan sistematis meta-analisis pada tahun 2023 memaparkan, orang-orang yang terisolasi dari kehidupan sosial memiliki risiko kematian hingga 91 persen.

Adanya Dukungan Emosional

Masa-masa yang sulit jelas ada di hidup setiap orang. Dengan persahabatan yang sehat, seseorang akan lebih mudah melewatinya dengan dukungan emosional yang baik. Dukungan ini meliputi kenyamanan yang terjaga dan empati yang cukup.

Menurut penelitian, ciri-ciri sahabat yang baik adalah sebagai berikut:

  • Mendengar tanpa menghakimi
  • Memberi validasi terhadap perasaan sahabatnya sendiri
  • Mengucapkan kalimat-kalimat yang menghibur

Penelitian juga menunjukkan bahwa kebahagiaan itu menular. Oleh karena itu, kehadiran fisik sahabat sangat berarti bagi seseorang. Tak hanya menghibur, kehadiran sahabat juga dapat mengurangi depresi dengan menciptakan suasana hati yang sehat.

Membangun Rasa Percaya Diri

Terkadang, seseorang merasa ragu terhadap dirinya. Hal ini membuat orang tersebut tidak percaya diri hingga kehilangan harga dirinya. Namun, sahabat yang aktif memberikan dukungan emosional dapat memengaruhi seseorang untuk lebih mencintai diri sendiri.

Persahabatan yang sehat tidak hanya menuntun seseorang mengenal dirinya sendiri. tapi juga mereka akan menunjukkan potensi seseorang dan menghilangkan rasa ragu terhadap diri sendiri.

Masa-masa sulit tentu meningkatkan stres pada seseorang. Hadirnya sahabat sebagai orang-orang yang bisa diandalkan, akan membantu seseorang melewati masa-masa sulit tanpa stres.

Menghabiskan waktu bersama sahabat terbukti dapat mengurangi stres. Menurut Harvard Medical School, hal ini juga berkaitan dengan minimnya risiko bahaya pada arteri jantung, meningkatkan fungsi usus, memperbaiki regulasi insulin, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian lain juga menemukan bahwa dukungan sosial yang tinggi mampu mengurangi respons kortisol terhadap stres. Akibatnya, sistem saraf lebih rileks dibandingkan dengan orang-orang yang terisolasi dari kehidupan sosial.

Dapat Memupuk Komunitas

Sebagai manusia, hidup bersosial adalah sebuah hal yang alami. Di era digital ini kebanyakan orang membentuk komunitas secara daring. Padahal berinteraksi dengan manusia lain secara langsung masih sangat dibutuhkan.

Memiliki sahabat dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dalam diri masing-masing. Tentunya hal ini didukung dengan penggunaan energi yang lebih banyak untuk berteman dengan lebih banyak orang.

Komunitas sehat juga dapat membantu seseorang merasa lebih betah tinggal di wilayahnya. Dengan rasa nyaman seperti ini, gejala stres, kecemasan, dan depresi dapat dikurangi.

Menjadi Versi Diri yang Lebih Baik

Menurut penelitian, nilai dan karakter diri seseorang dipengaruhi oleh sahabatnya. Oleh karena itu, penting bagi seseorang mencari dan menemukan sahabat yang baik demi membentuk kepribadian diri yang juga baik.

Ketika seseorang bersahabat dengan kepribadian yang murah hati, senang membantu orang lain, dan berorientasi pada keluarga. Orang tersebut akan mengembangkan nilai-nilai itu pada dirinya sendiri.

Dengan kata lain, sahabat yang baik memiliki kekuatan untuk membentuk diri sendiri menjadi versi yang lebih baik. Dengan dukungan penuh, seseorang mencintai sahabat apa adanya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |