Liputan6.com, Jakarta - Salah satu mobil kepausan yang pernah digunakan oleh Paus Fransiskus saat kunjungan ke Betlehem pada tahun 2014 kini akan diubah menjadi klinik kesehatan keliling. Inisiatif ini merupakan bagian dari wasiat terakhir Paus sebelum beliau wafat pada bulan April 2025 dan ditujukan untuk membantu anak-anak di Jalur Gaza yang sangat membutuhkan.
Paus Fransiskus, yang dikenal dengan komitmennya terhadap perdamaian dan kemanusiaan, menyerahkan mobil tersebut kepada organisasi bantuan Katolik, Caritas Yerusalem, beberapa bulan sebelum meninggal.
Klinik keliling ini bertujuan untuk melayani masyarakat Gaza yang kurang memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai, terutama anak-anak yang terdampak konflik dan kekurangan gizi. Dengan adanya klinik ini, diharapkan dapat memberikan bantuan nyata bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Wasiat Paus Fransiskus
Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang selalu peduli dengan mereka yang paling rentan di dunia. Salah satu permintaan terakhirnya adalah agar mobil kepausan ini digunakan untuk membantu anak-anak yang terluka dan kekurangan gizi di Gaza.
Dalam pernyataannya, Paus meminta agar mobil tersebut dijadikan unit kesehatan keliling. Peter Brune, Sekretaris Jenderal Caritas Swedia, menyebut inisiatif ini sebagai 'intervensi konkret yang menyelamatkan nyawa' di tengah runtuhnya sistem kesehatan Gaza. Ia menekankan bahwa mobil ini bukan sekadar kendaraan, tetapi juga sebuah pesan bahwa dunia belum melupakan anak-anak Gaza.
"Ini bukan sekadar kendaraan, ini adalah pesan bahwa dunia tidak melupakan anak-anak di Gaza," kata Peter Brune, dalam sebuah pernyataan, dilansir Vatican News.
Dioperasikan Tenaga Medis Profesional
Mobil kepausan yang diubah menjadi unit layanan kesehatan keliling ini akan dioperasikan oleh tenaga medis profesional. Klinik ini akan melayani masyarakat Gaza yang kekurangan akses ke fasilitas kesehatan yang memadai.
Setelah akses kemanusiaan ke wilayah tersebut memungkinkan, Caritas berencana untuk membawa klinik ini ke berbagai komunitas di Gaza. Hal ini sangat penting mengingat banyak anak-anak di Gaza yang menderita akibat konflik berkepanjangan dan kekurangan gizi.
Dengan staf dokter dan petugas medis yang terlatih, klinik ini diharapkan dapat menjangkau anak-anak yang tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan. Peter Brune optimis bahwa inisiatif ini akan dapat membantu mereka yang paling membutuhkan.
Peralatan Medis yang Disediakan
Klinik kesehatan keliling ini akan dilengkapi dengan berbagai peralatan medis yang sangat dibutuhkan. Beberapa peralatan yang akan tersedia antara lain:
- Peralatan untuk diagnosis penyakit
- Vaksin untuk melindungi anak-anak dari penyakit
- Perlengkapan untuk penyelamatan nyawa, termasuk perlengkapan jahit luka
- Tes infeksi cepat untuk mendeteksi penyakit secara dini
Dengan adanya peralatan ini, diharapkan klinik keliling dapat memberikan perawatan yang efektif dan cepat bagi anak-anak yang membutuhkan. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak di Gaza.
Proses Pengoperasian Klinik
Caritas Jerusalem akan meminta izin kepada otoritas Israel untuk memasukkan mobil tersebut ke Gaza. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Israel mengenai permintaan ini.
Setelah mendapatkan izin, klinik keliling ini akan segera dioperasikan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Caritas berharap dapat segera menjangkau anak-anak yang paling rentan di Gaza.
Inisiatif ini menjadi salah satu contoh nyata dari kebaikan hati Paus Fransiskus yang terus menggema meski beliau sudah tiada. Warisan perdamaian dan kepedulian sosial yang ditinggalkannya akan terus berlanjut melalui proyek-proyek kemanusiaan seperti ini.
Pesan Perdamaian dari Paus Fransiskus
Selama masa kepausannya, Paus Fransiskus selalu mengedepankan pesan perdamaian dan kemanusiaan. Beliau kerap menyerukan gencatan senjata dalam berbagai konflik, termasuk perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas.
Seruan perdamaian terakhirnya disampaikan pada Minggu Paskah, sehari sebelum beliau meninggal. Paus Fransiskus juga dikenal sering mengunjungi Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yang berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi komunitas di sana.
Dengan inisiatif ini, semoga semangat dan pesan perdamaian Paus Fransiskus dapat terus hidup dan memberikan harapan bagi anak-anak di Gaza yang sangat membutuhkan.