Soal Cek Kesehatan Jiwa Berkala Peserta PPDS, PDSKJI: Sama dengan Jaga Keselamatan Pasien

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) mengingatkan pemerintah soal pentingnya cek kesehatan jiwa bagi tenaga medis.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menilai penting untuk melaksanakan tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory alias MMPI.

Melansir Verywell Mind, MMPI adalah alat penilaian klinis yang digunakan oleh profesional kesehatan mental untuk membantu mendiagnosis gangguan kesehatan mental seseorang.

“Nanti akan ada cek namanya MMPI, MMPI ini pemeriksaan kesehatan jiwa terlebih lagi untuk yang menggunakan obat-obat bius seperti program anestesi. Tentu ini akan kerja sama dengan kolegium pendidikan anestesi,” kata Dante di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta (10/4/2025).

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyambut baik kebijakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mewajibkan pemeriksaan kesehatan jiwa secara berkala bagi peserta PPDS.

Sehubungan dengan hal tersebut, PDSKJI menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

  1. Kebijakan ini merupakan langkah terobosan dalam menjaga kualitas dan profesionalisme dokter sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan.
  2. Profesionalisme tenaga medis tidak hanya ditentukan oleh kompetensi klinis, tetapi juga kesiapan psikologis dalam menghadapi beban kerja, tantangan etik, serta tekanan emosional yang menyertai praktik kedokteran.
  3. Pemeriksaan kesehatan jiwa secara berkala memungkinkan deteksi dini terhadap potensi gangguan psikologis dan menjadi bagian dari sistem pendukung profesional yang sehat dan berkelanjutan.
  4. Kesehatan jiwa tenaga medis harus menjadi perhatian bersama, sebagai bagian integral dari sistem kesehatan nasional.

Polda Jabar ungkap adanya korban baru dalam kasus pelecehan yang dilakukan dokter residen PPDS Unpad di RSHS Bandung. Namun sejauh ini belum ada laporan resmi dari para korban.

Tes Kesehatan Jiwa Bukan Bentuk Penghakiman

PDSKJI yakin bahwa dokter yang sehat secara fisik dan mental dapat memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi.

“Kami meyakini bahwa dokter yang sehat secara mental akan mampu memberikan pelayanan yang lebih aman, empatik, dan berkualitas tinggi,” mengutip keterangan yang ditandatangani Ketua Umum PP PDSKJI Prof. Dr. Andi Jayalangkara Tanra, Sp.KJ(K), PhD, pada Sabtu (12/4/2025).

“Dalam konteks ini, pelaksanaan tes kesehatan jiwa tidak boleh dipandang sebagai bentuk penghakiman, melainkan sebagai bagian dari sistem mutu dan pembinaan profesional yang bersifat manusiawi,” tambahnya.

Rekomendasi PDSKJI soal Tes Kesehatan Jiwa Peserta PPDS

PDSKJI memberikan beberapa rekomendasi bagi pemerintah agar pelaksanaan tes kesehatan jiwa berkala dapat berjalan dengan baik. Rekomendasi tersebut yakni:

  1. Pelaksanaan skrining kesehatan jiwa secara berkala di seluruh institusi pendidikan kedokteran spesialis, minimal satu kali setiap tahun menggunakan wawancara klinis serta alat ukur psikologis yang tervalidasi secara ilmiah.
  2. Penerapan pendekatan edukatif dan non-stigmatisasi dalam proses pemeriksaan, guna memastikan bahwa tes ini menjadi bagian dari pengembangan profesional, bukan sebagai alat kontrol atau penilaian semata.
  3. Penyediaan layanan pendampingan psikologis dan psikiatri yang sistematis di setiap institusi pendidikan, agar peserta PPDS yang membutuhkan dukungan dapat memperoleh akses layanan yang tepat dan cepat.
  4. Menjaga kerahasiaan dan etika profesional selama proses skrining dan tindak lanjut, sesuai dengan prinsip-prinsip kedokteran dan kesehatan jiwa.
  5. Mendorong kolaborasi lintas profesi antara institusi pendidikan, organisasi profesi kedokteran, dan lembaga pemerintah untuk mendukung implementasi kebijakan ini secara berkelanjutan.

Jaga Kesehatan Jiwa Dokter Sama Dengan Jaga Keselamatan Pasien

Andi menyatakan, menjaga kesehatan jiwa dokter adalah bagian dari menjaga keselamatan pasien dan mutu layanan kesehatan secara keseluruhan.

“PDSKJI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dan institusi pendidikan dalam membangun sistem kesehatan yang lebih manusiawi, sehat, dan profesional,” pungkasnya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |