Liputan6.com, Jakarta - Bisa jadi tak sedikit dari kita mungkin berpikir, 'Ah, gigi berlubang itu hal biasa, nanti juga sembuh sendiri.' Padahal, membiarkan gigi berlubang tanpa penanganan bisa berujung pada masalah serius, bahkan mengancam nyawa. Hal ini diungkapkan oleh Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial drg. Budi Susilo, Sp.BMM, Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial.
“Kalau misal lubang gigi makin dalam dan tidak dilakukan penambalan, dia akan terus makin dalam. Sampai akhirnya baru terasa sakit, lino, atau nyeri saat mengunyah. Kalau sudah begini, artinya kondisi sudah cukup parah,” ujar drg. Budi dalam program Radio Kesehatan "Ngebiarin Gigi Berlubang Bisa Fatal!" di Kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, dikutip Senin (14/4).
Jadi, mari kita bahas lebih dalam mengenai gigi geraham, yang ternyata adalah bagian gigi yang paling sering mengalami kerusakan. Gigi geraham, baik premolar maupun molar, memiliki beberapa faktor yang menjadikannya sangat rentan terhadap lubang gigi.
Menurut Budi, penyebab paling umum dari gigi berlubang adalah sisa makanan yang menempel di permukaan gigi dan tidak dibersihkan. Sisa makanan ini kemudian bercampur dengan air ludah dan membentuk asam yang mengikis lapisan gigi.
"Asam ini yang nanti akan menggerogoti gigi hingga membentuk lubang," jelasnya.
Proses pengunyahan yang dilakukan oleh gigi geraham juga berperan besar dalam peningkatan risiko kerusakan. Gigi ini berfungsi utama untuk mengunyah makanan, sehingga lebih sering terpapar sisa makanan dan minuman. Selain itu, struktur anatomi gigi geraham yang memiliki banyak lekukan dan celah membuatnya sulit dibersihkan secara menyeluruh.
Faktor Penyebab Gigi Geraham Rentan Berlubang
Berikut adalah beberapa faktor yang membuat gigi geraham lebih rentan:
- Struktur Anatomi: Banyak lekukan dan celah yang sulit dijangkau saat menyikat gigi.
- Fungsi Mengunyah: Sering terpapar sisa makanan dan minuman.
- Kesulitan Pembersihan: Letaknya di bagian belakang mulut membuatnya sulit dibersihkan.
- Usia Gigi: Gigi geraham permanen biasanya tumbuh lebih awal pada anak-anak.
Kebiasaan Sehari-hari yang Memicu Lubang Gigi
Masalah gigi berlubang juga diperparah oleh kebiasaan sehari-hari yang kurang baik, seperti malas menyikat gigi setelah makan atau sebelum tidur. “Kalau habis makan terus tidak dibersihkan, itu bisa membentuk plak dan karang gigi. Dari situ dimulailah proses lubang gigi,” ungkap Budi.
Penggunaan dental floss atau benang gigi sangat dianjurkan karena lebih efektif menjangkau sela-sela gigi yang rapat. Berbeda dengan tusuk gigi, benang gigi tidak menyebabkan luka di gusi dan lebih higienis.
“Tusuk gigi itu cukup besar, tidak bisa menjangkau sela antar gigi. Malah bisa melukai gusi dan menimbulkan perdarahan,” paparnya.
Bahaya Membiarkan Gigi Berlubang
Jika gigi berlubang dibiarkan begitu saja, dampaknya bisa fatal. “Kalau sampai menembus pulpa, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh,” kata Budi. Bahkan, ada risiko terkena tetanus jika lubang gigi disentuh dengan alat yang tidak steril.
Pesan penting dari Budi: jangan anggap sepele gigi berlubang. Menjaga kebersihan gigi dan mulut, rajin sikat gigi, serta rutin memeriksakan diri ke dokter gigi adalah kunci utama agar terhindar dari risiko besar yang mengintai.
Kesimpulannya, gigi geraham adalah bagian gigi yang paling sering berlubang. Penting untuk menjaga kebersihan mulut dan rutin memeriksakan gigi agar terhindar dari masalah yang lebih serius. Jangan tunggu hingga rasa sakit datang, lebih baik mencegah daripada mengobati!