5 Tanda Masa Subur Wanita Setelah Haid dan Cara Menghitungnya, Tips Promil Optimal

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Mengenali tanda masa subur wanita adalah hal krusial bagi pasangan yang tengah merencanakan kehamilan. Mengetahui masa ini dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan secara signifikan karena pada saat inilah sel telur siap untuk dibuahi. Terdapat beberapa tanda masa subur wanita yang mudah dikenali, mulai dari perubahan fisik hingga lendir serviks.

Masa subur wanita, atau yang sering disebut ovulasi, merupakan periode di mana sel telur yang telah matang dilepaskan dari ovarium dan bergerak menuju tuba falopi, menunggu untuk dibuahi oleh sperma. Kesempatan untuk hamil akan jauh lebih tinggi jika hubungan intim dilakukan pada masa ini. Menurut penjelasan Dyah Ratika Maulani Wulandari dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, ada empat cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kapan masa subur wanita, mulai dari metode kalender hingga penggunaan alat bantu.

Mengenali tanda-tanda ini tidak hanya membantu dalam program kehamilan, tetapi juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang siklus tubuh perempuan. Melansir buku Teori Kesehatan Reproduksi (2021), seorang wanita dikatakan berada pada masa reproduksi atau usia subur (WUS) ketika pertama kali mengalami menstruasi hingga terjadinya menopause.

Berikut Liputan6.com ulas lengkap seputar tanda masa subur wanita.

Pengertian Masa Subur Wanita

Secara sederhana, masa subur wanita adalah waktu di mana tubuh seorang wanita siap untuk proses pembuahan dan kehamilan. Ini adalah periode puncak dari siklus menstruasi di mana hormon bekerja untuk melepaskan sel telur yang matang dari ovarium.

Setelah sel telur dilepaskan, ia hanya akan bertahan selama 12-24 jam dan harus segera dibuahi. Namun, sperma bisa bertahan di dalam saluran reproduksi wanita hingga lima hari. Ini berarti, masa subur tidak hanya terjadi pada hari ovulasi, tetapi juga beberapa hari sebelum ovulasi. Dengan mengenali periode ini, Anda bisa merencanakan waktu yang tepat untuk berhubungan intim, yang pada akhirnya dapat meningkatkan peluang keberhasilan program kehamilan.

Mengenal siklus menstruasi adalah kunci untuk memahami masa subur. Siklus menstruasi yang teratur biasanya menjadi indikasi awal bahwa seorang wanita subur. Dalam buku Efektivitas Penggunaan Daun Sirsak terhadap Keputihan pada Wanita Usia Subur (2022), disebutkan bahwa siklus haid yang teratur, biasanya berlangsung selama 28 hingga 30 hari, bisa menjadi indikasi pertama untuk menandai seorang wanita subur atau tidak.

Tanda-Tanda Masa Subur Setelah Haid

Masa subur biasanya dimulai beberapa hari setelah menstruasi berakhir. Ada beberapa tanda masa subur wanita yang bisa Anda perhatikan secara mandiri. Memahami tanda-tanda ini sangat membantu dalam memprediksi waktu ovulasi.

Berikut adalah tanda-tanda masa subur setelah haid yang perlu Anda ketahui:

1. Perubahan Lendir Serviks

Tanda paling umum dan mudah dikenali adalah perubahan lendir serviks atau cairan vagina. Setelah menstruasi berakhir, lendir biasanya akan kering atau lengket. Namun, menjelang dan saat masa subur, lendir akan berubah menjadi bening, licin, dan elastis seperti putih telur mentah. Jumlahnya pun akan meningkat. Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen yang membantu sperma berenang lebih mudah menuju sel telur.

2. Peningkatan Suhu Basal Tubuh (SBT)

Suhu basal tubuh adalah suhu terendah tubuh saat beristirahat penuh, biasanya diukur di pagi hari setelah bangun tidur. Pada masa ovulasi, suhu basal tubuh akan mengalami kenaikan sekitar 0.5 derajat Celsius. Kenaikan suhu ini menandakan bahwa ovulasi telah terjadi. Untuk hasil yang akurat, ukur suhu setiap pagi di waktu yang sama sebelum beranjak dari tempat tidur dan catat hasilnya untuk melihat pola.

3. Nyeri pada Perut Bagian Bawah atau Satu Sisi Punggung

Beberapa wanita mungkin merasakan nyeri ringan hingga berat, seperti kram, di perut bagian bawah atau salah satu sisi punggung. Kondisi ini disebut Mittelschmerz, yang berarti "nyeri tengah" dalam bahasa Jerman. Nyeri ini merupakan respons tubuh terhadap pelepasan sel telur dari ovarium.

4. Perubahan pada Payudara

Peningkatan hormon selama masa subur dapat membuat payudara terasa lebih sensitif, bengkak, atau bahkan nyeri. Hal ini mirip dengan sensasi yang dialami beberapa wanita menjelang menstruasi.

5. Peningkatan Gairah Seksual

Banyak wanita melaporkan adanya peningkatan libido atau gairah seksual selama masa subur. Ini adalah mekanisme alami tubuh untuk mendorong terjadinya hubungan intim guna meningkatkan peluang kehamilan.

Metode Menghitung Masa Subur

Selain mengamati tanda masa subur wanita yang alami, Anda juga bisa menggunakan metode hitungan untuk memprediksi masa subur. Dijelaskan dalam Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, tentang Masa Subur Wanita, Begini Cara Mengetahuinya, Cara ini sangat efektif bagi wanita dengan siklus menstruasi yang teratur.

1. Metode Kalender

Metode ini bekerja dengan mencatat siklus menstruasi Anda selama beberapa bulan. Anda dapat memperkirakan hari pertama masa subur dengan mengurangi siklus terpendek dengan angka 18. Sementara itu, hari terakhir masa subur bisa diperkirakan dengan mengurangi siklus terpanjang dengan angka 11. Contohnya, jika siklus terpendek Anda 28 hari dan terpanjang 29 hari, maka masa subur Anda diperkirakan pada hari ke-10 hingga hari ke-18.

2. Alat Prediksi Ovulasi (Ovulation Test Pack)

Alat ini bekerja mirip dengan tes kehamilan, yaitu dengan mendeteksi kadar hormon luteinizing hormone (LH) dalam urine. Hormon LH akan melonjak 24-36 jam sebelum ovulasi. Dengan menggunakan alat ini, Anda bisa mengetahui dengan lebih akurat kapan masa subur Anda dimulai. Alat ini bisa didapatkan di apotek tanpa resep dokter.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Masa Subur

Meskipun setiap wanita memiliki siklus ovulasi, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi masa subur. Mengenali faktor-faktor ini membantu dalam merencanakan kehamilan dan mencari solusi jika ada masalah.

Ketidakseimbangan Hormon

Hormon berperan penting dalam siklus menstruasi. Ketidakseimbangan hormon seperti prolaktin atau tiroid dapat mengganggu proses pelepasan sel telur. Seperti yang dijelaskan dalam buku Teori Kesehatan Reproduksi, tingginya hormon prolaktin dan ketidakseimbangan hormon tiroksin dapat mengganggu proses pelepasan sel telur.

Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi. Stres dapat memengaruhi hormon yang mengatur ovulasi, membuat siklus menjadi tidak teratur atau bahkan menghentikan ovulasi sementara waktu.

Pola Hidup dan Kesehatan

Berat badan, pola makan, dan gaya hidup tidak sehat juga memengaruhi masa subur. Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga dapat mengurangi kesuburan.

Usia

Usia adalah faktor krusial. Seiring bertambahnya usia, terutama setelah 35 tahun, kualitas dan kuantitas sel telur menurun, yang dapat mempersulit proses kehamilan.

Pentingnya Berkonsultasi dengan Ahli Medis

Jika Anda telah mencoba berbagai cara untuk mengenali masa subur dan merencanakan kehamilan tetapi belum berhasil, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis. Dokter dapat memberikan informasi lebih lanjut dan melakukan pemeriksaan kesuburan yang lebih komprehensif. Pemeriksaan fisik seperti pengecekan buah dada, kelenjar tiroid, dan organ reproduksi sangat penting untuk mengetahui apakah ada masalah medis yang mendasari.

Sumber

  • Buku Teori Kesehatan Reproduksi (Akbar et al., 2021)
  • Jurnal Efektivitas Penggunaan Daun Sirsak terhadap Keputihan pada Wanita Usia Subur (Nofia, Suprihatin, & Indrayani, 2022)
  • Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Dyah Ratika Maulani Wulandari), 2021.

FAQ Seputar Tanda Masa Subur Wanita 

1. Bagaimana cara mengetahui masa subur jika siklus menstruasi saya tidak teratur?

Jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, metode kalender mungkin tidak efektif. Cara terbaik adalah dengan mengamati perubahan fisik, seperti lendir serviks yang menjadi bening dan elastis, atau mengukur suhu basal tubuh setiap pagi. Menggunakan alat prediksi ovulasi juga menjadi pilihan yang sangat akurat untuk mendeteksi lonjakan hormon LH yang menandai masa subur.

2. Apakah nyeri perut saat ovulasi selalu terjadi pada setiap wanita?

Tidak, nyeri perut yang disebut Mittelschmerz tidak selalu dialami oleh setiap wanita. Ini adalah tanda yang dialami oleh sebagian wanita, dan intensitasnya bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Jika Anda tidak merasakannya, itu tidak berarti Anda tidak berovulasi.

3. Berapa lama masa subur wanita berlangsung?

Meskipun sel telur hanya hidup 12-24 jam setelah dilepaskan, masa subur total bisa berlangsung hingga 6 hari. Ini karena sperma bisa bertahan di dalam tubuh wanita hingga 5 hari. Jadi, berhubungan intim 5 hari sebelum ovulasi hingga hari ovulasi itu sendiri dapat meningkatkan peluang kehamilan.

4. Apakah stres bisa memengaruhi masa subur?

Ya, stres dapat memengaruhi masa subur. Stres yang parah bisa mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Ini dapat menyebabkan siklus menjadi tidak teratur atau bahkan menghentikan ovulasi untuk sementara waktu, sehingga mempersulit kehamilan.

5. Apakah olahraga memengaruhi masa subur?

Olahraga ringan hingga sedang secara teratur sangat baik untuk kesehatan reproduksi. Namun, olahraga yang terlalu intens dan berlebihan bisa memengaruhi keseimbangan hormon dan menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, yang pada akhirnya dapat mengganggu masa subur.

6. Apa peran lendir serviks dalam masa subur?

Lendir serviks memainkan peran penting dalam masa subur. Saat masa subur, lendir berubah menjadi bening, licin, dan elastis. Lendir ini berfungsi untuk melindungi sperma dan membantu mereka berenang lebih mudah menuju sel telur. Lendir yang sehat juga merupakan indikasi bahwa tubuh berada dalam kondisi subur.

7. Kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim untuk hamil?

Waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim adalah selama masa subur. Anda bisa mulai melakukannya beberapa hari sebelum ovulasi hingga hari ovulasi itu sendiri. Untuk meningkatkan peluang, hubungan intim disarankan dilakukan setiap hari atau setiap dua hari selama periode masa subur.

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article
Helath | Pilkada |