6 Minuman Tradisional Ini Bisa Lawan Flu Tanpa Perlu Obat Kimia, Patut Dicoba

1 month ago 75

Liputan6.com, Jakarta Saat musim pancaroba datang, tubuh sering kali menjadi lebih rentan terhadap serangan flu. Gejala seperti hidung tersumbat, tenggorokan gatal, hingga tubuh terasa lemas bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak orang langsung memilih obat-obatan kimia untuk meredakan flu, namun sebenarnya alam sudah menyediakan solusi yang lebih alami dan minim efek samping. Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat minuman tradisional warisan leluhur yang terbukti ampuh membantu melawan flu secara alami.

Dibuat dari rempah-rempah seperti jahe, kunyit, sereh, dan bahan herbal lainnya, minuman tradisional ini tidak hanya menghangatkan tubuh tetapi juga mengandung zat aktif yang bersifat anti-inflamasi dan anti-virus. Menariknya, banyak dari minuman ini juga mudah dibuat di rumah dengan bahan yang tersedia di dapur. Dilansir dari berbagai sumber, berikut minuman tradisional yang dipercaya mampu meredakan flu tanpa harus mengandalkan obat kimia.

1. Jamu Kunyit Asem

Jamu kunyit asem merupakan minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran kunyit segar, asam jawa, dan kadang-kadang ditambahkan gula aren. Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang telah banyak diteliti karena sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antibakterinya. Jamu ini disebut sangat efektif dalam membantu meredakan gejala flu seperti tenggorokan kering, nyeri otot, dan peradangan pada saluran pernapasan. Selain itu, asam jawa mengandung vitamin C dan senyawa fenolik yang turut memperkuat sistem imun tubuh saat menghadapi infeksi virus musiman.

Dalam jurnal Phytotherapy Research, disebutkan bahwa kurkumin juga mampu memodulasi sistem imun dengan cara menghambat produksi sitokin proinflamasi. Ini penting karena pada saat flu, tubuh cenderung mengalami peradangan sistemik ringan yang memperparah gejala. Kombinasi kunyit dan asam tidak hanya memberi rasa segar, tetapi juga menciptakan sinergi antara antioksidan dan asam organik alami. Maka dari itu, konsumsi rutin jamu kunyit asem dapat menjadi cara alami yang aman dan murah untuk menjaga kekebalan tubuh tanpa efek samping jangka panjang dari obat kimia.

2. Air Rebusan Jahe dan Kunyit

Air rebusan jahe dan kunyit adalah resep herbal sederhana yang telah digunakan selama ratusan tahun sebagai penghangat tubuh dan pelawan flu alami. Jahe mengandung gingerol dan shogaol yang memiliki efek antiinflamasi dan antivirus, sedangkan kunyit mengandung kurkumin seperti dijelaskan sebelumnya. Minuman ini dapat meredakan tenggorokan gatal, melonggarkan hidung tersumbat, serta meningkatkan suhu tubuh agar virus tidak mudah berkembang biak. Kombinasi jahe dan kunyit juga membantu memperlancar sirkulasi darah, sehingga nutrisi dan oksigen lebih cepat menjangkau sel-sel imun tubuh.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition (2022), disebutkan bahwa konsumsi jahe dalam dosis cukup terbukti meningkatkan efisiensi respons imun bawaan dan adaptif. Jahe bekerja sebagai imunomodulator alami, membantu menstabilkan sistem kekebalan saat melawan infeksi. Selain itu, jahe juga dapat meredakan mual, yang kadang muncul saat flu menyerang. Rebusan ini sangat cocok diminum dalam keadaan hangat pada pagi atau malam hari, dan sangat efektif jika dikonsumsi secara rutin selama musim hujan atau saat daya tahan tubuh menurun.

3. Jamu Campur Rempah (Jahe, Kunyit, Sereh, Jeruk Nipis)

Jamu dengan kombinasi rempah-rempah seperti jahe, kunyit, sereh, dan jeruk nipis adalah minuman yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam pengobatan tradisional Jawa, kombinasi ini disebut “empon-empon” dan berfungsi sebagai pelindung tubuh dari penyakit musiman. Menurut laman resmi Indonesia.go.id, jamu telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda pada 2023 karena khasiatnya yang beragam. Sereh mengandung senyawa citronellol yang memiliki efek antibakteri dan ekspektoran, sementara jeruk nipis tinggi vitamin C yang mendukung produksi sel darah putih dalam melawan virus.

Artikel di Verywell Health (2024) menyebutkan bahwa jamu rempah semacam ini dapat membantu tubuh menurunkan inflamasi sistemik, mendukung pencernaan, dan memperkuat respons imun saat flu menyerang. Dengan menyatukan berbagai rempah aktif, minuman ini tidak hanya menghangatkan tubuh tetapi juga menyeimbangkan sistem kekebalan. Jeruk nipis menambah rasa segar dan menjadi sumber flavonoid yang memperbaiki jaringan yang rusak akibat infeksi. Menariknya, jamu ini sangat fleksibel, bisa diminum panas atau dingin, dan cocok dijadikan bagian dari rutinitas harian dalam menjaga daya tahan tubuh.

4. Ginger Shot (Jahe, Kunyit, Lemon, Madu)

Ginger shot adalah bentuk modern dari ramuan tradisional yang kini semakin populer karena praktis dan kaya manfaat. Minuman ini biasanya terdiri dari jahe segar yang di-blender dengan kunyit, air lemon, dan madu murni. Kombinasi ini menciptakan tonik alami dengan efek antioksidan tinggi yang dapat memperkuat tubuh secara cepat. Menurut Verywell Health, ginger shot mampu meningkatkan kekebalan tubuh secara signifikan berkat kandungan gingerol dan kurkumin yang mempercepat reaksi sistem imun terhadap infeksi virus seperti influenza.

Lemon mengandung vitamin C tinggi yang mendukung produksi sel darah putih, sementara madu memiliki sifat antimikroba dan menenangkan tenggorokan yang gatal atau iritasi. Ginger shot juga diserap lebih cepat oleh tubuh karena tidak melalui proses pemanasan berlebih. Efeknya sering kali dirasakan hanya dalam hitungan jam, terutama jika diminum di awal gejala flu. Studi klinis menunjukkan bahwa kombinasi ini efektif menurunkan durasi dan keparahan flu ringan jika dikonsumsi rutin selama musim sakit. Bagi yang menghindari obat kimia, ginger shot bisa menjadi solusi ampuh yang bisa dibuat sendiri di rumah.

5. Teh Hijau Hangat

Teh hijau bukan hanya minuman penyegar, tetapi juga kaya akan senyawa aktif seperti epigallocatechin gallate (EGCG) dan theanine yang berperan penting dalam menjaga kesehatan imun tubuh. Sebuah meta-analisis dari lima uji klinis yang dipublikasikan dalam Cochrane Library menemukan bahwa konsumsi teh hijau secara rutin dapat menurunkan risiko infeksi influenza sebesar 33% dibandingkan yang tidak mengonsumsinya. Teh hijau juga membantu menstimulasi aktivitas sel T dan natural killer cells yang bertugas melawan virus dan bakteri penyebab flu.

Selain itu, EGCG dikenal memiliki kemampuan menghambat replikasi virus influenza A dan B, menjadikannya senyawa antivirus alami. Pada topik influenza treatment, konsumsi rutin teh hijau juga berkaitan dengan pengurangan gejala flu dan mempercepat pemulihan. Minuman ini sangat baik dikonsumsi dalam keadaan hangat, terutama saat tenggorokan terasa gatal atau tubuh menggigil. Kandungan kafeinnya yang ringan juga membantu menjaga kesadaran tubuh tanpa menyebabkan gelisah seperti kopi. Bagi pencinta herbal, teh hijau bisa menjadi pilihan utama pengganti obat flu kimia.

6. Sup Kaldu Rempah (Ayam + Bawang Putih + Jahe + Kunyit)

Sup kaldu dengan campuran rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, dan kunyit telah lama digunakan sebagai terapi alami saat flu menyerang. Kaldu ayam yang dimasak perlahan melepaskan asam amino dan kolagen yang baik untuk regenerasi sel tubuh dan mempercepat pemulihan. Bawang putih mengandung allicin, senyawa sulfur yang memiliki efek antimikroba dan antivirus. Menurut EatingWell dan jurnal Nutrients (2025), sup semacam ini mampu mengurangi durasi flu hingga 2 hari, serta mengencerkan lendir pada saluran pernapasan sehingga melegakan napas.

Jahe dan kunyit dalam sup tersebut juga memberikan efek antiinflamasi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ditambah dengan sayuran seperti wortel dan daun bawang, sup ini menjadi makanan sekaligus minuman yang lengkap untuk mempercepat pemulihan. Teksturnya yang hangat dan lembut memudahkan penderita flu untuk tetap terhidrasi dan mendapatkan nutrisi tanpa membebani sistem pencernaan. Sup kaldu rempah tidak hanya lezat, tetapi juga solusi praktis bagi mereka yang ingin pulih dari flu secara alami tanpa konsumsi obat sintetis.

People Also Ask

1. Apakah minuman tradisional benar-benar efektif untuk menyembuhkan flu?

Minuman tradisional tidak secara langsung "menyembuhkan" flu seperti antibiotik, tetapi dapat membantu memperkuat sistem imun dan meringankan gejala. Kandungan alami seperti kurkumin, gingerol, dan vitamin C dalam rempah-rempah telah terbukti secara ilmiah memiliki efek antiinflamasi dan imunostimulan.

2. Kapan waktu terbaik mengonsumsi minuman tradisional saat flu?

Waktu terbaik adalah ketika gejala flu mulai muncul, misalnya tenggorokan gatal, badan pegal, atau hidung mulai tersumbat. Konsumsi pagi dan malam hari dalam keadaan hangat bisa membantu tubuh melawan virus lebih cepat dan mempercepat proses pemulihan.

3. Apakah aman dikonsumsi setiap hari?

Secara umum, minuman berbahan dasar alami seperti jahe, kunyit, atau teh herbal aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah wajar. Namun, penderita gangguan lambung, tekanan darah rendah, atau kondisi medis khusus sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika mengonsumsi dalam bentuk konsentrat seperti ginger shot.

4. Apa perbedaan antara jamu dan ginger shot?

Jamu adalah minuman tradisional Indonesia berbahan rempah-rempah yang direbus, seperti kunyit asem atau beras kencur. Ginger shot biasanya berbentuk cairan kental hasil blender tanpa proses perebusan, umumnya berisi jahe, kunyit, lemon, dan madu. Ginger shot lebih pekat dan sering dikonsumsi dalam takaran kecil.

5. Apakah minuman ini bisa menggantikan obat kimia?

Tidak sepenuhnya. Minuman tradisional bisa menjadi terapi pendukung atau pencegahan flu ringan. Namun, jika gejala flu berat atau disertai demam tinggi, sesak napas, dan berlangsung lebih dari 3 hari, penggunaan obat medis tetap diperlukan dan disarankan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |