6 Tanda Berakhirnya Masa Nifas, Berhentinya Perdarahan dan Pemulihan Tubuh

Liputan6.com, Jakarta Masa nifas adalah periode pemulihan wanita setelah melahirkan. Mengetahui tanda berakhirnya masa nifas membantu menentukan kapan aman kembali beraktivitas dan menjalani ibadah.

Perubahan hormon dan kondisi fisik membuat perhatian pada kebersihan dan kesehatan reproduksi penting. Mengenali tanda berakhirnya masa nifas dapat mencegah risiko infeksi dan komplikasi.

Selain kesehatan, aspek spiritual juga perlu diperhatikan. Mengetahui tanda berakhirnya masa nifas memudahkan perencanaan aktivitas sosial dan ibadah dengan lebih tepat.

Mengutip buku berjudul Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas dan Menyusui bagi Mahasiswa Diploma Tiga (2024) oleh By Ratna Dewi, SKM, MPH, dkk., masa terjadinya nifas disebut sebagai post partum. Masa tersebut merupakan kondisi di mana seorang perempuan yang telah melalui proses persalinan. 

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan tanda berakhirnya masa nifas, Rabu (22/10/2025).

Masih dari buku yang sama, selama masa nifas, terjadi proses pemulihan, di mana ibu akan merasakan banyak perubahan bentuk fisik atau bersifat fisiologis. Masa nifas juga berpotensi memberikan seorang ibu ketidaknyamanan pada awal terjadinya postpartum. Kondisi tersebut berpeluang terjadi patologis apabila tidak diikuti dengan perawatan yang tepat.

Menurut Hutabarat & Astuti (2021) sebagaimana dikutip dalam kajian di Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 04 No. 01, 2024, masa nifas (postpartum) adalah masa pemulihan dari 9 bulan kehamilan dan proses kelahiran. Masa nifas ini dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pulih seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu.

Menurut Nurjanah (2013), perawatan masa nifas merupakan suatu upaya yang dilakukan tenaga kesehatan, ibu nifas dan keluarga dengan tujuan agar kebutuhan nutrisi pada ibu nifas tercukupi, personal hygine terjaga, adanya perawatan payudara, istirahat dantidur cukup, sehingga dapat mencegah terjadinya tanda bahaya selama masa nifas yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan berdampak pada kematian.

Berikut ini tanda berakhirnya masa nifas:

1. Berhentinya Perdarahan Nifas

Perdarahan nifas (lokia) merupakan indikator utama masa nifas. Awalnya berwarna merah gelap (lokia rubra) selama 1–3 hari pertama, kemudian merah muda encer (lokia serosa) selama 3–10 hari, lalu kekuningan hingga kecokelatan (lokia alba) pada hari ke-10 hingga ke-14, dan bisa berlangsung hingga 2–6 minggu. Berakhirnya masa nifas ditandai dengan tidak adanya lagi perdarahan sama sekali.

2. Kembali ke Ukuran Rahim Normal

Rahim yang membesar selama kehamilan akan mengecil kembali melalui proses involusi. Sekitar enam minggu pascapersalinan, fundus rahim akan kembali ke ukuran normal dan berat rahim kembali seperti sebelum hamil. Tidak adanya nyeri atau kram rahim juga menandakan pemulihan selesai.

3. Berhentinya Lendir atau Flek Pascaperdarahan

Selain perdarahan, keluarnya lendir atau flek berwarna juga akan berhenti. Walaupun terkadang masih muncul lendir bening ringan, masa nifas dikatakan selesai jika cairan tidak muncul lagi dalam waktu yang cukup lama.

4. Pulihnya Kondisi Fisik dan Energi Tubuh

Saat masa nifas berakhir, tubuh akan terasa lebih segar dan stamina kembali normal. Aktivitas sehari-hari dapat dilakukan tanpa mudah lelah atau nyeri, terutama di area panggul. Ibu merasa bertenaga dan siap menjalani rutinitas harian.

5. Kembalinya Siklus Menstruasi

Kembalinya haid menandakan pemulihan sistem reproduksi. Waktu kembalinya menstruasi berbeda-beda, terutama bagi ibu menyusui, namun ini menjadi tanda tubuh telah siap menjalani siklus reproduksi normal kembali.

6. Stabilnya Kondisi Emosional dan Psikologis

Selain fisik, pemulihan emosional juga menjadi tanda berakhirnya masa nifas. Ibu akan lebih tenang, mood stabil, dan mampu menghadapi tekanan sehari-hari setelah masa pemulihan pascapersalinan selesai.

Menurut Azizah and Rosyidah (2021) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Kebidanan Terkini ( Current Midwifery Journal) Volume 03, Nomor 01 Tahun 2023, masa nifas terbagi menjadi beberapa tahapan. Tahapan pertama immediate postpartum yaitutahapan yang dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan. Tahapan kedua earaly postpartum yaitu tahapan yang terjadi setelah 24 jam setelah persalinan sampai akhir minggu pertama postpartum. Tahapan ketiga late postpartum yaitu tahapan yang terjadi pada minggu kedua sampai minggu keenam setelah persalinan.

Berikut ini tips perawatan pada masa nifas:

1. Istirahat yang Cukup

Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih setelah melahirkan, jadi pastikan tidur dan beristirahat secara teratur. Jangan memaksakan diri beraktivitas berat, terutama pada minggu-minggu awal.

2. Perawatan Kebersihan Area Intim

Rajin membersihkan area kewanitaan dengan air bersih dan sabun ringan. Ganti pembalut secara rutin untuk mencegah infeksi.

3. Konsumsi Makanan Bergizi

Penuhi kebutuhan protein, sayur, buah, dan cairan yang cukup. Nutrisi yang baik membantu tubuh cepat pulih dan mendukung produksi ASI bagi ibu menyusui.

4. Melakukan Senam Ringan atau Jalan Santai

Setelah mendapat izin dokter, lakukan gerakan ringan untuk memperkuat otot panggul dan menjaga sirkulasi darah. Hindari olahraga berat sebelum tubuh benar-benar pulih.

5. Perhatikan Kondisi Mental

Luangkan waktu untuk relaksasi dan curhat dengan pasangan atau keluarga. Mendukung kesehatan mental penting untuk pemulihan emosional pascapersalinan.

Menurut Rahman (2019) sebagimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 5, No.1, Maret 2024, anda-tanda bahaya pada saat nifas diantaranya yaitu perdarahan, lochea yang berbau busuk, pengecilan rahim terganggu (sub involusi uterus), nyeri pada perut, pusing dan lemas berlebihan, suhu tubuh lebih dari 38°C, payudara bengkak, merah, panas dan terasa sakit, perasaan sedih pada bayi (baby blues) dan depresi masa nifas.

Berikut ini hal yang sebaiknya dihindari saat masa nifas:

1. Mengangkat Beban Berat

Hindari mengangkat benda berat yang dapat menekan rahim atau memperlambat penyembuhan jahitan (jika ada).

2. Aktivitas Berat atau Olahraga Intens

Olahraga berat terlalu cepat dapat menyebabkan perdarahan kembali atau nyeri rahim. Tunggu hingga 4–6 minggu atau sesuai saran dokter.

3. Hubungan Seksual Terlalu Dini

Sebaiknya menunda hubungan intim hingga perdarahan berhenti dan tubuh benar-benar pulih, biasanya sekitar 6 minggu pascapersalinan.

4. Mengonsumsi Makanan atau Minuman yang Bisa Memicu Infeksi

Hindari makanan mentah, alkohol, atau minuman berkafein berlebihan yang dapat memengaruhi pemulihan dan kualitas ASI.

5. Mengabaikan Gejala Tidak Biasa

Segera konsultasikan ke dokter jika muncul perdarahan hebat, demam, nyeri hebat, atau tanda infeksi lainnya. Penanganan cepat mencegah komplikasi serius.

Apa yang dimaksud dengan tanda berakhirnya masa nifas?

Tanda berakhirnya masa nifas adalah indikasi bahwa tubuh wanita telah pulih sepenuhnya setelah melahirkan, baik secara fisik maupun reproduksi, termasuk berhentinya perdarahan dan kembalinya fungsi rahim.

Berapa lama biasanya masa nifas berlangsung?

Masa nifas umumnya berlangsung sekitar 4–6 minggu atau sekitar 40 hari setelah persalinan. Namun durasi ini bisa bervariasi tergantung kondisi masing-masing ibu.

Apa tanda fisik utama yang menunjukkan masa nifas telah berakhir?

Tanda utama meliputi berhentinya perdarahan nifas, rahim kembali ke ukuran normal, hilangnya nyeri atau kram rahim, dan tidak ada lagi keluarnya lendir atau flek.

Bagaimana kondisi menstruasi terkait berakhirnya masa nifas?

Kembalinya siklus menstruasi menandakan bahwa sistem reproduksi telah pulih. Waktu haid kembali berbeda-beda, terutama bagi ibu menyusui, tetapi ini menjadi indikator pemulihan tubuh.

Apa yang harus diperhatikan jika tanda berakhirnya masa nifas belum muncul sesuai waktu?

Jika perdarahan hebat, demam, nyeri yang tidak kunjung reda, atau gejala tidak biasa muncul, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan tidak ada komplikasi.

Foto Pilihan