Indonesia Kembali Ukir Prestasi, Pimpin Jejaring Vaksin Negara Berkembang

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah global bidang kesehatan. Dalam ajang Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) Annual General Meeting (AGM) ke-26 yang digelar di Bali, perwakilan Bio Farma, Iin Susanti, resmi terpilih sebagai Board Chair DCVMN untuk periode 2026 s.d 2029. 

Iin Susanti saat ini menjabat sebagai Direktur Human Capital Bio Farma, sekaligus menjadi perwakilan ketiga dari Indonesia yang menduduki posisi strategis tersebut. Sebelumnya, posisi serupa juga pernah dipegang oleh Mahendra Suhardono dan Adriansjah Azhari, dua sosok penting yang turut memperkuat kiprah Bio Farma di dunia vaksin. 

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Iin Susanti sebagai Board Chair DCVMN yang baru. Ia menilai, langkah ini bukan hanya kebanggaan bagi Bio Farma, tapi juga momentum besar bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam arah kebijakan pengembangan vaksin global. 

"Dengan adanya keterwakilan Board Member dari Bio Farma, ini menjadi kesempatan untuk ikut memengaruhi policy atau kebijakan yang diambil dalam jejaring produsen vaksin negara berkembang," ujar Shadiq di sela acara 26th DCVMN AGM di Bali pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Shadiq menjelaskan bahwa posisi strategis ini sebelumnya juga pernah dipegang oleh dua tokoh asal Indonesia yang berperan besar dalam memperkuat jejaring internasional di bidang vaksin.

"Indonesia dapat semakin memperluas kolaborasi dan pertukaran informasi dengan negara-negara lain, terutama terkait riset, pengembangan, dan distribusi vaksin," tambahnya.

Promosi 1

Vaksin di Negara Berkembang

Dia, menegaskan, keterlibatan aktif Bio Farma dalam DCVMN menjadi langkah nyata menuju kemandirian vaksin di negara berkembang. Melalui jejaring ini, peluang kerja sama teknologi baru bisa terbuka lebar untuk menghasilkan vaksin yang lebih cepat, terjangkau, dan berkeadilan. 

DCVMN sendiri merupakan jejaring global yang beranggotakan lebih dari 40 produsen vaksin dari 14 negara berkembang, termasuk Indonesia, India, Brasil, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sejak didirikan tahun 2000, jaringan ini berperan penting dalam memastikan akses setara terhadap vaksin berkualitas dan memperkuat kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi. 

Tahun ini, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah DCVMN Annual General Meeting ke-26, forum bergengsi yang mempertemukan para pemimpin industri vaksin, lembaga riset, dan mitra global seperti WHO, UNICEF, Gavi, dan CEPI.

Forum tersebut membahas isu strategis seperti inovasi teknologi mRNA, peningkatan kapasitas manufaktur, hingga kemandirian vaksin pascapandemi.

Menkes Budi: Pentingnya Solidaritas Antarnegara

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, yang turut memberikan sambutan pembuka dalam forum tersebut, menekankan pentingnya solidaritas antarnegara berkembang dalam memperkuat ekosistem vaksin global.

"Berkat dedikasi para anggotanya, DCVMN membantu mendefinisikan ulang seperti apa manufaktur vaksin global, dengan memperluas kapasitas, mengadopsi teknologi baru, dan menjalin kemitraan lintas negara," ujar Budi.

Dia berharap forum ini tak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga langkah nyata untuk membangun kemandirian dalam produksi vaksin di negara berkembang. "Mari jadikan forum ini bukan sekadar tempat bertukar ide, tetapi momentum memperkuat solidaritas dan merancang masa depan resiliensi ekosistem vaksin," tambahnya.

Sebagai salah satu pendiri DCVMN, Bio Farma terus memainkan peran penting dalam inisiatif global, termasuk kolaborasi riset dengan CEPI dan WHO, serta pengembangan vaksin COVID-19. 

Read Entire Article
Helath | Pilkada |